Pelajar Sering Bermesraan di Museum ASI Mbojo

Sepasang remaja berpacaran di pelataran tmur Museum ASI Mbojo, Jum'at (26/5/2017) sore. FACEBOOK/Khairunnisah Hamzah
KOTA BIMA -  Bangunan kharismatik nan simbol kejayaaan mayarakat Bima (Mbojo) sudah tak 'sakti' lagi. Pasalnya, Museum ASI Mbojo yang  pernah ditinggali oleh Raja atau Sultan Bima di masa sebelum pemerintahan/swaperaja, dijadikan sebagai pusat kendali pemerintahan di kala itu.

Namun, kondisinya  yang kini di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata Kabupaten Bima itu, kini tengah menjadi museum atau cagar budaya Bima--yang dekat dengan nilai-nilai ke-Islam-annya.

Potret mencengangkan kerap dijumpai pada bangunan 'keramat' itu. Pengakuan Kh, salah seorang warga yang tinggal di rumah panggung bagian timur gedung ASI Mbojo, dia merasa miris dengan tingkah laku remaja atau pelajar yang berpacaran di pelataran/teras bagian timur museum itu.

"Hari Jum'at (26/5/2017) sore lalu, ada sepasang remaja diperkirakan masih sekolah dan berpacaran di sana (teras ASI bagian timur) dan Mereka berpelukan lagi," ujar Kh, yang juga pengajar di SDIT Lukman Al Hakim, Lingkungan Salama  Kota Bima itu.

Menurut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia itu, bangunan museum sering dijadikan posisi yang pas bagi para pelajar yang pacaran. Parahnya, kata dia, yang berpelukan kadang pelajar dan remaja itu mengenakan pakaian seragam sekolah dan yang perempuan mengenakan jilbab.

"Di sana sering sekali dijadikan tempat begituan (pacaran). Mana yang perempuannya pake jilbab lagi. Dan kadang pasangan yang berseragam sekolah pacaran dan berpelukan di sana," ungkap Ustadzah, sapaan akrab Kh di sekolahnya.

Kata Kh, prilaku muda-mudi itu sudah tidak menghargai norma dan budaya Bima yang Islami. Berpacaran di ASI Mbojo yang menjadi simbol kejayaan Kesultanan Bima di masa lampau, diakuinya, sebagai cerminan munculnya degradasi moral generasi bangsa yang mulai 'liberal' dan bertentangan dengan budaya adat bima.

"Sungguh prilaku mereka menjadi noda yang bertentangan dengan budaya bima yang islami. Dan catatan pentingnya, bagi pengelola ASI agar mengontrol perbuatan-perbuatan prilaku negatif yang sering terjadi di ASI," sesal Icha, nama sapaannya.

Diakuinya, cara berpacaran pelajar atau remaja sudah tidak takut lagi dalam mengumbar kemesraan di tengah umum atau dihadapan orang lain. Slogan Bima yang Maja Labo dahu (malu dan takut), sudah tidak tertanam di sebagian generasi  bangsa saat ini.

"Kejadian itu sering terjadi, kadang pelajar yang berseragam di pagi hari sudah pacaran di sana. Biasanya kami menegur dan kadang meneriaki untuk tidak berduaan di sana, Dan mirisnya, seperti foto yang saya bagikan ke FB, pasangan itu berpelukan di tengah banyaknya orang di waktu sore. Udah putus urat malunya generasi kita saat ini," ungkap dia.

Sementara itu, pihak pengelola ASI Mbojo Bima (Dinas Pariwisata Kabupaten Bima) masih dikonfirmasi terkait hal yang 'melecehkan' keberadaan ASI Mbojo itu. (RED)

Related

Pendidikan 5873247808654862301

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item