M. Irfan: Pendidikan Karakter itu Memanusiakan Manusia
https://www.metromini.info/2017/05/m-irfan-pendidikan-karakter-itu.html
Kepala LPMP NTB, H. Muh. Irfan menyampaikan arahan pada acara penutupan Bimtek Kurikulum 2013 di SMA 1 Woha, Kabupaten Bima, Sabtu, 20 Mei 2017. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Kepala LPMP NTB, H. Muh. Irfan menyampaikan arahan pada acara penutupan Bimbingan Tekhnik (Bimtek) Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru SMA se-Kabupaten dan Kota Bima di SMA 1 Woha, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Sabtu, 20 Mei 2017.
ia mengatakan, dalam dunia pendidikan yang dibutuhkan sekarang ini adalah kompetensi guru-guru yang mampu merubah anak didik menjadi baik.
"Guru harus mampu merubah anak menjadi anak yang saleh bagi dirinya, orang tua, guru, masyarakat, bangsa dan negaranya," ucap Irfan di saat memberitakan arahannya.
Kata dia, dinamikika kekinian dan banyaknya kasus dari prilaku anak yang kurang menghormati guru dan mencintai orang tua. Untuk itu, dia berharap, peranan tenaga pendidik agar terus berupaya membentuk karakter anak agar bisa mencintai sesamanya serta bangga akan daerahnya.
"Itu adalah tugas guru dan semua orang dewasa terutama orang tua. Guru yang berhasil menjadikan anak-anak didiknya menjadi anak saleh maka ganjarannya tentu adalah surga Allah SWT," ungkap dia.
Dan sebenarnya, sambung dia, mewujudkan anak yang saleh adalah tujuan akhir dari penumbuhan dan pendidikan karakter yang sedang trend diwujudkan akhir-akhir ini.
"Berkarakter dan cerdas adalah tujuan dari pendidikan yang kita lakukan saat ini,” kata dia.
Pria tampan dan berkumis itu menambahkan, wajah masa depan bangsa saat ini tergantung dari kesiapan generasi yang ada sekarang. Mereka sedang berdialektika dengan dunia dan masa pendidikannya. Mereka ada di ruang–ruang kelas dan bangku kuliah.
Kata dia, dalam transformasi pendidikan, tentu akan menemukan kendala dan tantangannya. Di tengah mempersiapkan generasi bangsa, sambung Irfan, persiapan dan bekal anak–anak dalam mengenyam pendidikan harus berbanding lurus dengan karakter budaya dan bangsa indonesia.
"Selalu siapkan wadah dalam membentuk karakter dan ruang menciptakan saluran dari bakat dan potensi generasi kita demi meretas masa depan bangsa yang lebih baik. Pendidik dengan segala suka dukanya, harus terus membimbing dan mengajar mereka," pungkas dia.
Kata Irfan, pendidikan perlu dipandang sebagai sebuah gerakan. Menggerakannya pun harus dilakukan secara bersama-sama dengan kesadaran dan ikhtiar. Jika demikian, maka pendidikan itu sesuatu yang sangat penting dan diwujudkannya dengan kualitas. Bukan semata–mata menggugurkan kewajiban pendidik dan implementasi ritual program semata.
“Jika kita semua memahami pendidikan sebagai sesuatu yang sangat penting dan berkualitas. Saya rasa yakin akan tumbuh sikap rasa peduli, andil, dan memiliki kepentingan pada semua wajah dunia pendidikan saat ini,” paparnya.
Ia menambahkan, membangun pendidikan dan kemajuannya adalah membangun manusianya. Karena pendidikan itu sendiri adalah bagaimana memanusiakan manusia.
"Kurikulum 2013 dengan disusupkannya penguatan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran tujuannya untuk itu. Maka dari itu, guru, orang tua dan setiap komponen stakeholder pendidikan harus mengawal ini secara bersama-sama,” ajak dan tutup Irfan dalam siaran persnya. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.