Kasus Kematian Siswa di Sanggar, Menunggu Hasil Otopsi dari Polda
https://www.metromini.info/2017/05/kasus-kematian-siswa-di-sanggar.html
M. Riski (13) ditemukan tak bernyawa dalam gentong di belakang rumahnya, METROMINI/Agus Gunawan |
KABUPATEN BIMA - Kematian M. Riski (13), pelajar kelas I di Sekolah Menengah Pertam (SMP) Nergeri 2 Sanggar, Kabupaten Bima, kini dalam penyelidikan pihak Polres Bima. Sebelumnya, Riski ditemukan Ibu Kandungnya (Mahrani-red) dalam keadaan tidak bernyawa dan tanpa sehelai benang pun di dalam gentong belakang rumahnya.
Baca: Siswa di Sanggar Ditemukan Meninggal Dalam Gentong
"Setelah penemuan jasad M. Riski, jenajahnya memang sudah dibawa ke RSUD Bima. Dan proses otopsi dilakukan oleh pihak POLDA NTB," ujar Kasat Reskrim Polres Bima, IPTU. Meivito Bayu W, S.Ik, Jum'at (19/5/2017) malam lalu.
Meivito menjelaskan, dari sisi penyelidikan, pihaknya sudah memanggil orang tua dan beberapa orang yang memiliki hubungan keluarga dengan korban. Proses penyelidikannya sedang berjalan. Namun, hasil otopsinya yang masih ditunggu.
"Jadi begini, kemarinkan Sudah kita lakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian. Sementara ini, hasilnya masih ditunggu. Kami sudah memeriksa saksi-saksi, termaksud Ibu korban yang pertama kali menemukan mayat itu," ujar Kasat pada media ini.
Dan semnentara ini, kata dia, pihak penyidik masih menunggu hasil otopsi tersebut. Untuk terduga pelaku, saat ini belum bisa ditentukan karena masih menunggu hasil otopsi. Dan sudah 12 orang saksi yang dihadirkan dalam penyelidikan kasus ini.
"Kapan keluar hasil otopsinya, kita belum tahu. Soalnya, kemarin yang melakukan otopsi adalah orang-orang dari Polda, kita lagi menunggu juga ini," tukas dia.
"Kalau masalah untuk siapa yang diduha pelakunya, kita harus menunggu hasil otopsinya dulu. Saat ini, belum ada, karena kami pun masih mendalaminya. Untuk saksi yang sudah diperiksa awal ada empat Orang. Dan pemeriksaan saksi tambahan ada sebanyak lima orang dan ditambah baru-baru ini ada tiga Orang. Jadi jumlah saksi yang kita sudah periksa ada dua belas orang jumlahnya," rinci dan tutup alumni Akpol itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.