Kasus K2 di Kota Bima, Disinyalir Mulai Dilidik Polisi
https://www.metromini.info/2017/05/kasus-k2-di-kota-bima-disinyalir-mulai.html
Penyerahan SK K2 dan Formasi Umum Pemerintah Kota Bima, 9 Juli 2016 lalu. GOOGLE/www.bimakota.go.id |
KOTA BIMA - Setelah kasus yang muncul pada rekruitmen tenaga honorer kategori dua (K-II), di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu, di Kota Bima, kasus penerimaan honorer K-II yang telah diangkat menjadi PNS/ASN (Aparatur Sipil Negara) itu disinyalemen sedang dilakukan pengusutan oleh pihak Kepolisian Resort Bima Kota.
Pada rekruitmen honorer K-II di Kota Bima, sebelumnya memang pernah mencuat ke permukaan di masa transisi peralihan jabatan Wali Kota Bima antara H. M. Nur A. Latif yang meninggal dunia dan digantikan oleh Wakilnya H. M. Qurais yang hingga saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Bima.
Kabar pemeriksaan ASN di lingkup Pemkot Bima, terutama dari kalangan Kepala Sekolah dihimpun Metromini dari berbagai sumber yang dipercaya. Menurut salah seorang penyidik di Mapolres Bima Kota, penyelidikan masalah K-II ini tengah ditangani oleh satuan Reskrim unit Pidana Khusus (Pidsus).
"Kalau yang menangani pemeriksaan masalah K-II saat ini adalah unit Pidsus. Kabarnya sudah ada pemanggilan beberapa kepala sekolah," ujar penyidik muda di Mapolres Bima Kota, Kamis, 4 Maret 2017 siang tadi.
Kata dia, diprediksikan dalam penanganan kasus K-II yang sebelumnya sudah dilaporkan beberapa LSM di Kepolisian akan menuai jalan yang panjang. Sebabnya, dari ratusan orang yang diduga bermasalah pada Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebelum tahun 2006 sebagaimana yang diamanatkan dalamn PP 48 itu akan dilakukan pengecekan satu persatu.
"Pemeriksaan itu mulai dari SK yang diterbitkan masing-masing Kepala Sekolah yang dicek keabsahannya. Dan SK Kepala Daerah yang dimiliki honorer K-II sebelum diangkat jadi ASN, apa benar di bawah tahun 2006 dan di tanda tangani langsung oleh Kepala Daerah," ucap Sumber Metromini
Ia juga mengaku, pada saat rekruitmen CPNS dari K2 lalu itupun, melalui tahapan tes, sehingga sampai saat ini ada juga beberapa honorer yang sudah mengabdi di bawah tahun 2006 tapi ada yang belum diangkat sebagai ASN karena tidak lulus tes.
Sementara itu, pihak Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan (BKD dan Diklat) Kota Bima, seorang ASN yang bekerja di sana membenarkan sedang adanya proses pemeriksaan oleh Kepolisian terkait dengan dugaan masalah pada rekruitmen K-II beberapa waktu lalu.
"Memang ada pemanggilan dan infonya surat kepolisian kepada para kepala sekolah dan ASN terkait sudah dilakukan pemanggilan. Saat ini pun, kami di BKD masih mensiapkan beberapa dokumen yang sekiranya mungkin nanti dibutuhkan polisi dalam proses penyelidikannya," ucap ASN yang sudah bertahun-tahun bekerja di BKN & Diklat Kota Bima itu.
Sementara itu, KBO Reskrim Polres Bima Kota, IPDA. Wongso yang hendak ditemui Reporter Metromini di ruang kerjanya siang tadi belum berhasil ditemui. Demukian juga dengan Kepala BKD dan Diklat Kota BIma, H. Supratman masih dikonfirmasi jelas soal ini. (RED)
Pada rekruitmen honorer K-II di Kota Bima, sebelumnya memang pernah mencuat ke permukaan di masa transisi peralihan jabatan Wali Kota Bima antara H. M. Nur A. Latif yang meninggal dunia dan digantikan oleh Wakilnya H. M. Qurais yang hingga saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Bima.
Kabar pemeriksaan ASN di lingkup Pemkot Bima, terutama dari kalangan Kepala Sekolah dihimpun Metromini dari berbagai sumber yang dipercaya. Menurut salah seorang penyidik di Mapolres Bima Kota, penyelidikan masalah K-II ini tengah ditangani oleh satuan Reskrim unit Pidana Khusus (Pidsus).
Screenshoot berita jumlah honorer K-II di Kota Bima. WWW.KAHABA.NET/Dok |
Kata dia, diprediksikan dalam penanganan kasus K-II yang sebelumnya sudah dilaporkan beberapa LSM di Kepolisian akan menuai jalan yang panjang. Sebabnya, dari ratusan orang yang diduga bermasalah pada Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebelum tahun 2006 sebagaimana yang diamanatkan dalamn PP 48 itu akan dilakukan pengecekan satu persatu.
"Pemeriksaan itu mulai dari SK yang diterbitkan masing-masing Kepala Sekolah yang dicek keabsahannya. Dan SK Kepala Daerah yang dimiliki honorer K-II sebelum diangkat jadi ASN, apa benar di bawah tahun 2006 dan di tanda tangani langsung oleh Kepala Daerah," ucap Sumber Metromini
Ia juga mengaku, pada saat rekruitmen CPNS dari K2 lalu itupun, melalui tahapan tes, sehingga sampai saat ini ada juga beberapa honorer yang sudah mengabdi di bawah tahun 2006 tapi ada yang belum diangkat sebagai ASN karena tidak lulus tes.
Sementara itu, pihak Badan Kepegawaian Daerah dan Pendidikan Pelatihan (BKD dan Diklat) Kota Bima, seorang ASN yang bekerja di sana membenarkan sedang adanya proses pemeriksaan oleh Kepolisian terkait dengan dugaan masalah pada rekruitmen K-II beberapa waktu lalu.
"Memang ada pemanggilan dan infonya surat kepolisian kepada para kepala sekolah dan ASN terkait sudah dilakukan pemanggilan. Saat ini pun, kami di BKD masih mensiapkan beberapa dokumen yang sekiranya mungkin nanti dibutuhkan polisi dalam proses penyelidikannya," ucap ASN yang sudah bertahun-tahun bekerja di BKN & Diklat Kota Bima itu.
Sementara itu, KBO Reskrim Polres Bima Kota, IPDA. Wongso yang hendak ditemui Reporter Metromini di ruang kerjanya siang tadi belum berhasil ditemui. Demukian juga dengan Kepala BKD dan Diklat Kota BIma, H. Supratman masih dikonfirmasi jelas soal ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.