FPD Gelar Aksi Tolak Kenaikan TDL, BBM dan PP 58/2016
https://www.metromini.info/2017/05/fpd-gelar-aksi-tolak-kenaikan-tdl-bbm.html
Aksi FPD depan kampus STKIP Taman Siswa, Jum'at, (26/5/2017) pagi tadi. METROMINI/Dok |
KABUPATEN BIMA - Koalisi atau gabungan organisasi dengan Front Persatuan Demokratik (FPD) kembali turun ke jalan dan menyorot berbagai kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.
Aksi FPD depan kampus STKIP Taman Siswa, Jum'at pagi tadi. METROMINI/Dok |
FPD pada aksinya, Juma'at (26/5/2017) pagi tadi, di depan kampus STKIP Taman Siswa dan di jalan negara lintas Bima-Sumbawa itu membuat kemacetan parah bagi pengguna jalan yang lainnya.
Dalam gabungan FPD diaksinya ini berebagai elemen organisasi seperti KPR Bima, SMI, L-SIP, LMND Kabupaten Bima dan GEMPAR menyuarakan kebijakan pemerintah rezim Jokowi-JK yang saat ini kebijakanannya mereka nilai didak tepat sasaran dan tak tepat guna.
"Sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa, rezim kali ini seakan main-main memerintahkan negara yang kualitasnya bukan main, sehingga harga diri bangsa serta kesejahteraan masyarakat jauh dari kata bahagia," ujar Yogi, salah sorang orator di aksi.
Ketua GEMPAR itu juga mengatakan, kebijakan yang menaikkan harga tarif dasar listrik dan naiknya harga BBM, pengurusan dokumen kendaraan seperti STNK dan BPKB membuat rakyat semakin sengsara dan terlunta-lunta dalam kondisi ekonomi hidupnya yang kian terjepit.
Aksi FPD depan kampus STKIP Taman Siswa, Jum'at pagi tadi. METROMINI/Dok |
"Dalam melihat kondisi negeri ini saat sekarang, kami menolak dengan tegas PP No.58 tahun 2016 dan meminta Presiden Jokowi untuk mencabut secara keseluruhan dengan tegas PP No. 58 tahun 2016 yang membolehkan warga negara asing mendirikan ormas. Itu jelas bertentangan dengan UUD 1945, menolak dominasi asing terutama terhadap tenaga kerja asing," jelas Yogi.
Dalam aksi itu, selain membuat macet pengguna jalan. Massa aksi sempat menyita sebuah mobil tangki minyak milik salah satu perusahaan swasta di sana saat melintasi mereka. Dan sebuah mobil dinas milik pemerintah pun sempat di tahan.
Namun, aksi yang mendapat pengawal ketat dari jajaran dan aparat Kepolisian itu pun berjalanb aman, damai dan sebelum sholat Jum'at, sekitar pukul 11.00 WITA, massa aksi sudah membubarkan diri secara tertib dan aman. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.