Sampah FPT 2017 Jadi 'Kado' Untuk Gunung Tambora
https://www.metromini.info/2017/04/sampah-fpt-2017-jadi-untuk-gunung.html
Sampah yang berserakan di lapangan Doro Ncanga. METROMINI/Agus Gunawan |
KABUPATEN DOMPU - Event Festival Pesona Tambora (FPT) 2017 yang digelar pada 8 sampai 12 April 2017 tersebut, kini menyisakan masalah baru. Bila di awal persiapannya, event tersebut menuai kritik akibat kesalahan dalam memasang gambar di iklan untuk promosinya, kini di akhir acara muncul masalah baru.
Baca: Soal Iklan FPT: Konten dari Kemenpar, KOMPAS Hanya Publikasi
Event yang mengambil lokasi di kawasan Doro Ncanga tersebut meninggalkan banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hal tersebut mengundang kritik salah satu Kelompok Pecinta Alam (PA) yang enggan disebutkan namanya. Ia hadir di acara FPT 2017 tersebut sebagai peserta dalam kegiatan Lintas Alam yang diadakan oleh Taman Nasional (TN).
"Sejauh mata memandang, kawasan lapangan terbuka Doro Ncanga dipenuhi sampah plastik dan botol bekas minuman yang tercecer dimana-mana," jelasnya dengan nada kesal pada Metromini, Rabu (12/4/2017).
Menurutnya, acara sebesar itu, seharusnya panitia mempersiapkan petugas kebersihan guna mengatasi masalah sampah tersebut. Apalagi, lanjutnya, event tersebut adalah event nasional.
Senada dengannya, salah seorang rekannya juga mengeluhkan tentang masalah sampah di jalur pendakian menuju puncak Gunung Tambora dengan jarak tempuh 15 Km.
"Sepanjang jalur pendakian, kami menemukan sampah tercecer dimana-mana. Jujur, sebagai anggota Kelompok Pencinta Alam, saya ingin menangis melihat kondisi lingkungan di Gunung Tambora," tuturnya.
Ternyata bukan hanya mengkritik masalah sampah, ia bersama rekan-rekannya juga mengambil inisiatif sendiri untuk membersihkan sampah di lapangan Doro Ncanga dan di sepanjang jalur pendakian.
"Dengan jumlah sampah yang banyak itu, kami hanya mampu mengumpulkannya sebanyak 10 karung," ujarnya.
Ia berharap, panitia acara lebih memperhatikan masalah sampah ini dengan mempersiapkan petugas khusus untuk membersihkan sampah.
"Kami berharap, bila ada ada event seperti ini lagi, panitia harus mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah setelah acara berakhir. Ya, seperti menyiapkan petugas kebersihan," harapnya. (RED)
Baca juga:
Baca: Soal Iklan FPT: Konten dari Kemenpar, KOMPAS Hanya Publikasi
Event yang mengambil lokasi di kawasan Doro Ncanga tersebut meninggalkan banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hal tersebut mengundang kritik salah satu Kelompok Pecinta Alam (PA) yang enggan disebutkan namanya. Ia hadir di acara FPT 2017 tersebut sebagai peserta dalam kegiatan Lintas Alam yang diadakan oleh Taman Nasional (TN).
"Sejauh mata memandang, kawasan lapangan terbuka Doro Ncanga dipenuhi sampah plastik dan botol bekas minuman yang tercecer dimana-mana," jelasnya dengan nada kesal pada Metromini, Rabu (12/4/2017).
Menurutnya, acara sebesar itu, seharusnya panitia mempersiapkan petugas kebersihan guna mengatasi masalah sampah tersebut. Apalagi, lanjutnya, event tersebut adalah event nasional.
Sampah yang berhasil dikumpulkan. METROMINI/Agus Gunawan |
"Sepanjang jalur pendakian, kami menemukan sampah tercecer dimana-mana. Jujur, sebagai anggota Kelompok Pencinta Alam, saya ingin menangis melihat kondisi lingkungan di Gunung Tambora," tuturnya.
Ternyata bukan hanya mengkritik masalah sampah, ia bersama rekan-rekannya juga mengambil inisiatif sendiri untuk membersihkan sampah di lapangan Doro Ncanga dan di sepanjang jalur pendakian.
"Dengan jumlah sampah yang banyak itu, kami hanya mampu mengumpulkannya sebanyak 10 karung," ujarnya.
Ia berharap, panitia acara lebih memperhatikan masalah sampah ini dengan mempersiapkan petugas khusus untuk membersihkan sampah.
"Kami berharap, bila ada ada event seperti ini lagi, panitia harus mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah setelah acara berakhir. Ya, seperti menyiapkan petugas kebersihan," harapnya. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.