Rakyat Dompu Dapat Dua Penghargaan MURI
https://www.metromini.info/2017/04/rakyat-dompu-dapat-dua-penghargaan-muri.html
KABUPATEN DOMPU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu meraih dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Prestasi yang membanggakan itu, didapat setelah Pemkab Dompu mampu melaksanakan tarian oleh penari dan pawai budaya terbanyak dengan menggunakan Busana Rimpu, Saremba dan Katente Tembe yang dilaksanakan di Lapangan Pemkab Dompu, Sabtu (1/4/2017) pagi tadi.
Atas keberhasilan tersebut, Bupati Dompu Drs. H. Bambang Yasin mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen dan masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu yang telah bersama-sama secara massal melaksanakan dan mengikuti tarian dan pawai budaya menggunakan pakaian adat saremba dan katente tembe, sehingga Dompu mendapatkan dua prestasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Alhamdulilah, tahun ini kita meraih dua penghargaan dan terimakasih kepada seluruh masyarakat Dompu serta seluruh elemen yang telah ikut berpartisipasi sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkap Bupati.
Sementera itu, Ketua Tim Museum Rekor Dunia-Indonesia, Awan Rahargo mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Dompu layak mendapatkan dua penghargaan karena mampu melaksanakan tarian dan pawai budaya pada hari yang sama menggunakan sarung khas daerah dengan jumlah terbanyak.
“Tarian dan pawai budaya menggunakan sarung khas daerah merupakan rekor pertama dan terbanyak di Indonesia. Jadi, Dompu layak mendapatkan 2 penghargaan sekaligus,” kata Awan yang didampingi anggotanya Andrew Purwandono, SS.
Pada kegiatan tersebut, Museum Rekor – Dunia Indonesia menargetkan sebanyak 15.000 sampai 20.000 peserta. Namun, rasa kedaerahan yang dimiliki masyarakat Dompu mampu melebihi dari yang ditetapkan dengan jumlah peserta tarian massal Saremba Tembe sebanyak 26.114 dan parade Pakaian Adat Saremba dan Katente Tembe sebanyak 27.011 peserta.
Dua prestasi yang diraih pada tahun ini, menjadi sejarah pertama di Indonesia karena Dompu menjadi satu-satunya daerah yang telah meraih 3 Penghargaan dari Museum Rekor – Dunia Indonesia.
Pasalnya, pada Festival Tambora Menyapa Dunia 2015 lalu, Pemerintah Kabupaten Dompu juga telah meraih penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia, karena telah melaksanakan pawai budaya menggunakan sarung tenun tradisional khas daerah dengan cara ‘Rimpu Tembe Nggoli’.
Dari pantuan langsung Humas Dompu, Bupati, Wakil Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas/Instansi, staf dan seluruh peserta mampu melaksanakan gerakan tari secara serentak yang diarahkan 10 orang instruktur.
Usai melaksanakan tarian, bertempat di Taman Kota Dompu, Bupati melepas peserta pawai budaya dengan rute star di taman Kota, menuju pasar Dompu dan berakhir di Lapangan Kelurahan Karijawa dengan tertib dan dilanjutkan dengan ziarah makam Sultan MT. Sirajuddin di halaman Masjid Baiturrahman Dompu. (RED | ADV)
Atas keberhasilan tersebut, Bupati Dompu Drs. H. Bambang Yasin mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen dan masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu yang telah bersama-sama secara massal melaksanakan dan mengikuti tarian dan pawai budaya menggunakan pakaian adat saremba dan katente tembe, sehingga Dompu mendapatkan dua prestasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
“Alhamdulilah, tahun ini kita meraih dua penghargaan dan terimakasih kepada seluruh masyarakat Dompu serta seluruh elemen yang telah ikut berpartisipasi sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkap Bupati.
Sementera itu, Ketua Tim Museum Rekor Dunia-Indonesia, Awan Rahargo mengatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Dompu layak mendapatkan dua penghargaan karena mampu melaksanakan tarian dan pawai budaya pada hari yang sama menggunakan sarung khas daerah dengan jumlah terbanyak.
“Tarian dan pawai budaya menggunakan sarung khas daerah merupakan rekor pertama dan terbanyak di Indonesia. Jadi, Dompu layak mendapatkan 2 penghargaan sekaligus,” kata Awan yang didampingi anggotanya Andrew Purwandono, SS.
Pada kegiatan tersebut, Museum Rekor – Dunia Indonesia menargetkan sebanyak 15.000 sampai 20.000 peserta. Namun, rasa kedaerahan yang dimiliki masyarakat Dompu mampu melebihi dari yang ditetapkan dengan jumlah peserta tarian massal Saremba Tembe sebanyak 26.114 dan parade Pakaian Adat Saremba dan Katente Tembe sebanyak 27.011 peserta.
Dua prestasi yang diraih pada tahun ini, menjadi sejarah pertama di Indonesia karena Dompu menjadi satu-satunya daerah yang telah meraih 3 Penghargaan dari Museum Rekor – Dunia Indonesia.
Pasalnya, pada Festival Tambora Menyapa Dunia 2015 lalu, Pemerintah Kabupaten Dompu juga telah meraih penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia, karena telah melaksanakan pawai budaya menggunakan sarung tenun tradisional khas daerah dengan cara ‘Rimpu Tembe Nggoli’.
Dari pantuan langsung Humas Dompu, Bupati, Wakil Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Dinas/Instansi, staf dan seluruh peserta mampu melaksanakan gerakan tari secara serentak yang diarahkan 10 orang instruktur.
Usai melaksanakan tarian, bertempat di Taman Kota Dompu, Bupati melepas peserta pawai budaya dengan rute star di taman Kota, menuju pasar Dompu dan berakhir di Lapangan Kelurahan Karijawa dengan tertib dan dilanjutkan dengan ziarah makam Sultan MT. Sirajuddin di halaman Masjid Baiturrahman Dompu. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.