Pesona Pantai Lariti Sangat Tinggi, Pemkab Harus Peduli
https://www.metromini.info/2017/04/pesona-pantai-lariti-sangat-tinggi.html
Keadaan pengunjung di Pantai Lariti, Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. FACEBOOK/Ariansyah Syarbini. |
KABUPATEN BIMA - Sungguh indah mahakarya ciptaan Allah SWT dengan pesona alamnya. Tak kalah saing dengan daerah yang sudah terkenal corak budaya dan wisatanya. Sebenarnya, di Kabupaten Bima, spot dan kawasan wisata yang layak jual ada dibeberapa spot yang menggoda.
Sebut saja yang baru-baru ini gencar dipromosikan adalah Pesona Pantai Lariti di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima yang kian menarik minat publik menjadikan kawasan wisata yang baru.
Sosok pemuda yang memiliki perhatian khusus untuk mempromosikan Pantai Lariti, Ariansyah, S.Si, menceritakan, kawasan wisata di Pantai Lariti akhir-akhir ini, telah menyedot perhatian banyak pihak, terutama para wisatawan domestik.
Menurutnya, para pengunjung yang datang tidak hanya dari kecamatan asal Pantai Lariti ini berada (Kecamatan Sape dan Lambu). Kata dia, dari hari ke hari pengunjung yang datang ke Pantai Lariti, sudah sering didatangi oleh warga yang beasal dari Kota Bima.
"Selain itu, pengunjung asal Kecamatan Woha (Tente), Kecamatan Bolo bahkan dari Kabupaten tetangga seperti Dompu dan Sumbawa pun sudah ada yang menjajakkan pandangan dan mencari kenyamanan di balik pesona Pantai Lariti.," ungkap dia, Selasa, 4 April 2017.
Bila ingin ke Pantai Lariti, seorang wisatawan asing yang datang ke Bima melalui Bandar Udara M. Salahuddin Bima (Kec. Palibelo, Kab. Bima),
membutuhkan kurang lebih dua jam perjalanan. Arah lajunya yaitu masuk ke Kota Bima dan melanju ke timur ujung Pulau Sumbawa ke arah Pelabuhan di Kecamatan Sape. Sebelum lurus ke Pelabuhan, tepatnya di perempatan, lanjutkan perjalanan dengan belok kanan dan masuk ke Kecamatan Lambu.
"Pantai Lariti yang kesan fenomenalnya ada pada keunikan Pantai "Lautan Terbelah" di Lariti dan sangat jarang kondisi pantai yang seperti ini di dunia, salah satunya hanya ada di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima," ujar Ari yang jika di Facebook, akunnya benama Ariansyah Syarbini.
Ia mendata, kunjungan wisatawan di Pantai Lariti cukup tinggi. Diperkirakan dalam satu pekan ada sekitar 1.000-1.500 wisatawan. Kondisi di Pantai Lariti memang tidak dibarengi dengan ketersediaan fasilitas dasar pariwisata yang memadai.
"Kami anak muda di sini dan beberapa pihak yang peduli, baru membangun 8 unit shelter (beruga) yang sudah berumur satu tahun. Hanya itu fasilitas yang ada, selebihnya fasilitas dasar lain seperti WC, kamar mandi/ganti, musholla, fasilitas air dan listrik belum ada," ungkap Ari apa adanya.
Diakuinya, dalam mengembangkan Pantai Lariti sebagai kawasan wisata yang memiliki nilai ekonomis, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Soro, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima bahkan kalangan kelompok yang memiliki kepedulian dalam hal alam dan wisata terus bekerja dan mengembangan berbagai hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi momentum destinasi wisata yang gencar di bahas pemerintah saat ini.
"Kami bekerja membenahi saat ini hanya mengandalkan dana urungan (patungan) sambil tetap membangun komunikasi lewat lobi dan proposal kepada pihak terkait, namun, sejauh ini belum ada hasilnya," tandasnya.
Ia pun memberi catatan khusus soal kepeduliannya terhadap Pantai Lariti. Pasalnya, kata Ari, yang perlu disyukuri adalah fasilitas jalan raya \menuju Pantai Lariti. Sebab, secara sederhananya, jalan raya menuju Pantai Lariti yang titik nolnya adalah Jalan Raya Lintas Lambu-Sape diperkirakan sekitar 4 kilometer.
"Saat ini sepanjang 4 KM masuk ke dalam menuju Pantai Lariti yang diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Bima sekitar 2 kilometer atau setengahnya. Sisanya masih berupa jalan berbatu yang cukup sulit untuk dilewati. Bahkan sering kali pengguna jalan mengalami kecelakaan akibat medan yang berbatu dan membahayakan itu," tuturnya.
Senada dengan Ari, Ketua KNPI Kecamatan Lambu yang baru terpilih secara aklamasi, Mulyadin mengatakan, pemerintah sangat diharapkan kepekaannya terhadap masalah yang muncul. Potensi Pantai Lariti.dijadikan komoditas wisata yang bisa meningkatkan nilai ekonomis warga di Lambu harus dijemput dengan menyiapkan fasilitas umum yang memadai di sekitar kawasan.
"Nilai ekonomis Pantai Lariti sangat tinggi, dan kami harap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk memoles kawasan Pantai Lariti. menjadi obyek wisata yang representatif. Minimal akses jalan sudah diaspal semua sampai ke lokasi," kata dia.
Ia menambahkan, hal ini tentu akan mampu mengeliminir pandangan rakyat di Lambu dan Sape atas kepedulian Pemkab Bima selama ini yang ujungnya, memasifkan kampanye pemekaran Kabupaten Bima Timur, sebagaimana yang terjadi selama ini.
"Saya sepakat dengan pemekaran, namun bukan berarti massifnya keinginan warga Sape dan Lambu dan wilayah kecamatan tetangga, lantas membuat daya politik penguasa di Pemkab Bima semangatnya menjadi kendur dalam memperhatikan kesejahteraan rakyat khususnya di Kecamatan Lambu. Kami butuh Pemkab serius melihat Pantai Lariti sebagai obyek wisata yang layak diperjuangan dan diperhatikan secara serius," kata dia, saat bertandang di Kantor Metromini, Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin (3/4/2017) dua hari yang lalu itu. (RED)
Sebut saja yang baru-baru ini gencar dipromosikan adalah Pesona Pantai Lariti di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima yang kian menarik minat publik menjadikan kawasan wisata yang baru.
Sosok pemuda yang memiliki perhatian khusus untuk mempromosikan Pantai Lariti, Ariansyah, S.Si, menceritakan, kawasan wisata di Pantai Lariti akhir-akhir ini, telah menyedot perhatian banyak pihak, terutama para wisatawan domestik.
Keadaan pengunjung di Pantai Lariti, Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. FACEBOOK/Ariansyah Syarbini. |
"Selain itu, pengunjung asal Kecamatan Woha (Tente), Kecamatan Bolo bahkan dari Kabupaten tetangga seperti Dompu dan Sumbawa pun sudah ada yang menjajakkan pandangan dan mencari kenyamanan di balik pesona Pantai Lariti.," ungkap dia, Selasa, 4 April 2017.
Bila ingin ke Pantai Lariti, seorang wisatawan asing yang datang ke Bima melalui Bandar Udara M. Salahuddin Bima (Kec. Palibelo, Kab. Bima),
membutuhkan kurang lebih dua jam perjalanan. Arah lajunya yaitu masuk ke Kota Bima dan melanju ke timur ujung Pulau Sumbawa ke arah Pelabuhan di Kecamatan Sape. Sebelum lurus ke Pelabuhan, tepatnya di perempatan, lanjutkan perjalanan dengan belok kanan dan masuk ke Kecamatan Lambu.
"Pantai Lariti yang kesan fenomenalnya ada pada keunikan Pantai "Lautan Terbelah" di Lariti dan sangat jarang kondisi pantai yang seperti ini di dunia, salah satunya hanya ada di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima," ujar Ari yang jika di Facebook, akunnya benama Ariansyah Syarbini.
Ia mendata, kunjungan wisatawan di Pantai Lariti cukup tinggi. Diperkirakan dalam satu pekan ada sekitar 1.000-1.500 wisatawan. Kondisi di Pantai Lariti memang tidak dibarengi dengan ketersediaan fasilitas dasar pariwisata yang memadai.
"Kami anak muda di sini dan beberapa pihak yang peduli, baru membangun 8 unit shelter (beruga) yang sudah berumur satu tahun. Hanya itu fasilitas yang ada, selebihnya fasilitas dasar lain seperti WC, kamar mandi/ganti, musholla, fasilitas air dan listrik belum ada," ungkap Ari apa adanya.
Diakuinya, dalam mengembangkan Pantai Lariti sebagai kawasan wisata yang memiliki nilai ekonomis, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Soro, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima bahkan kalangan kelompok yang memiliki kepedulian dalam hal alam dan wisata terus bekerja dan mengembangan berbagai hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi momentum destinasi wisata yang gencar di bahas pemerintah saat ini.
"Kami bekerja membenahi saat ini hanya mengandalkan dana urungan (patungan) sambil tetap membangun komunikasi lewat lobi dan proposal kepada pihak terkait, namun, sejauh ini belum ada hasilnya," tandasnya.
Kondisi jalan menuju Pantai Lariti. FACEBOOK/Ariansyah Syarbini. |
"Saat ini sepanjang 4 KM masuk ke dalam menuju Pantai Lariti yang diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Bima sekitar 2 kilometer atau setengahnya. Sisanya masih berupa jalan berbatu yang cukup sulit untuk dilewati. Bahkan sering kali pengguna jalan mengalami kecelakaan akibat medan yang berbatu dan membahayakan itu," tuturnya.
Senada dengan Ari, Ketua KNPI Kecamatan Lambu yang baru terpilih secara aklamasi, Mulyadin mengatakan, pemerintah sangat diharapkan kepekaannya terhadap masalah yang muncul. Potensi Pantai Lariti.dijadikan komoditas wisata yang bisa meningkatkan nilai ekonomis warga di Lambu harus dijemput dengan menyiapkan fasilitas umum yang memadai di sekitar kawasan.
"Nilai ekonomis Pantai Lariti sangat tinggi, dan kami harap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk memoles kawasan Pantai Lariti. menjadi obyek wisata yang representatif. Minimal akses jalan sudah diaspal semua sampai ke lokasi," kata dia.
Ia menambahkan, hal ini tentu akan mampu mengeliminir pandangan rakyat di Lambu dan Sape atas kepedulian Pemkab Bima selama ini yang ujungnya, memasifkan kampanye pemekaran Kabupaten Bima Timur, sebagaimana yang terjadi selama ini.
"Saya sepakat dengan pemekaran, namun bukan berarti massifnya keinginan warga Sape dan Lambu dan wilayah kecamatan tetangga, lantas membuat daya politik penguasa di Pemkab Bima semangatnya menjadi kendur dalam memperhatikan kesejahteraan rakyat khususnya di Kecamatan Lambu. Kami butuh Pemkab serius melihat Pantai Lariti sebagai obyek wisata yang layak diperjuangan dan diperhatikan secara serius," kata dia, saat bertandang di Kantor Metromini, Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin (3/4/2017) dua hari yang lalu itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.