Pernyataan PH SNR, Ditanggapi Ketua IMM Bima
https://www.metromini.info/2017/04/pernyataan-ph-snr-ditanggapi-ketua-imm.html
Harmoko, Ketua IMM Bima. FACEBOOK/Harmoko |
KOTA BIMA - Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bima, Harmoko menanggapi kasus anggota DPRD Kota Bima, SNR yang terlibat dalam skandal asmara terlarang dengan salah seorang oknum anggota Polres Bima Kota (Brigadir EW).
Baca: Taufik: SNR Tidak Ada Hubungan Spesial dengan Brigadir EW
Dalam rilisnya, Harmoko menyayangkan penjelasan dan komentar Taufik Firmanto, SH.LL.M (Salah seorang Dosen di STIH Muhammadiyah Bima, Red) selaku Kuasa Hukum Sl Oknum anggota DPRD Kota Bima terduga selingkuh sebagaimana yang marak dalam pemberitaan media online akhir-akhir ini.
Dia mengatakan, peristiwa ini jangan semata-semata dilihat dari aspek politik, melainkan harus dilihat dari aspek moral dan etika seorang pejabat publik dan aparat penegak hukum.
"Peristiwa ini sesungguhnya lebih mencerminkan adanya krisis moral dan minimnya etika yang dimiliki oleh pejabat publik tersebut," tegas Harmoko, Jum'at (14/4/2017) kemarin.
Kata dia, pernyataan saudara Taufik Firmanto selaku kuasa hukum SNR yang mengklaim kliennya bahwa ada orang yang membuntuti kliennya itu dinilai Haromoko sebagai alasan pembenaran semata.
"Kalau memang SNR merasa ada orang yang berusaha ingin menjebak atau mengancam, dan sebagainya mestinya itu dilaporkan saja kepada pihak kepolisian atau meminta perlindungan secara resmi kepada kepolisian setempat, bukan memanggil oknum polisi tersebut ke rumahnya kemudian melaporkan ada yang membuntuti, mengancam dan sebagainya, ini kan aneh," tandasnya.
Sehingga, lanjut Harmoko, wajar ada asumsi dugaan perselingkuhan apalagi posisi SNR adalah seorang janda.
Baca: Fita Sesalkan Sikap SNR, Gugatan Cerainya Dicabut
Dia menambahkan, terikait dengan proses hukum maupun sidang etik di Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bima, harus dilakukan secara berkeadilan, menjunjung tinggi kebenaran dan terbuka. Harapannya, sambung dia, publik bisa mendapatkan informasi dan penjelasan yang utuh dan benar dari rentetan peristiwa ini.
"Jangan ada yang di tutup-tutupi hanya karena SNR merupakan anak dari Penguasa di Kota Bima saat ini," pungkasnya. (RED)
Baca juga:
Baca: Taufik: SNR Tidak Ada Hubungan Spesial dengan Brigadir EW
Dalam rilisnya, Harmoko menyayangkan penjelasan dan komentar Taufik Firmanto, SH.LL.M (Salah seorang Dosen di STIH Muhammadiyah Bima, Red) selaku Kuasa Hukum Sl Oknum anggota DPRD Kota Bima terduga selingkuh sebagaimana yang marak dalam pemberitaan media online akhir-akhir ini.
Dia mengatakan, peristiwa ini jangan semata-semata dilihat dari aspek politik, melainkan harus dilihat dari aspek moral dan etika seorang pejabat publik dan aparat penegak hukum.
"Peristiwa ini sesungguhnya lebih mencerminkan adanya krisis moral dan minimnya etika yang dimiliki oleh pejabat publik tersebut," tegas Harmoko, Jum'at (14/4/2017) kemarin.
Kata dia, pernyataan saudara Taufik Firmanto selaku kuasa hukum SNR yang mengklaim kliennya bahwa ada orang yang membuntuti kliennya itu dinilai Haromoko sebagai alasan pembenaran semata.
"Kalau memang SNR merasa ada orang yang berusaha ingin menjebak atau mengancam, dan sebagainya mestinya itu dilaporkan saja kepada pihak kepolisian atau meminta perlindungan secara resmi kepada kepolisian setempat, bukan memanggil oknum polisi tersebut ke rumahnya kemudian melaporkan ada yang membuntuti, mengancam dan sebagainya, ini kan aneh," tandasnya.
Sehingga, lanjut Harmoko, wajar ada asumsi dugaan perselingkuhan apalagi posisi SNR adalah seorang janda.
Baca: Fita Sesalkan Sikap SNR, Gugatan Cerainya Dicabut
Dia menambahkan, terikait dengan proses hukum maupun sidang etik di Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bima, harus dilakukan secara berkeadilan, menjunjung tinggi kebenaran dan terbuka. Harapannya, sambung dia, publik bisa mendapatkan informasi dan penjelasan yang utuh dan benar dari rentetan peristiwa ini.
"Jangan ada yang di tutup-tutupi hanya karena SNR merupakan anak dari Penguasa di Kota Bima saat ini," pungkasnya. (RED)
Baca juga:
benar pak Harmoko Bima sedang dilanda Krisis Moral.
BalasHapus