Jalan di Sandue-Sanggar Berbau Kasus, di Oi Bura-Tambora, Mengancam Pengendara

 Keadaan jalan menuju SDN TAMBORA, di Desa Oi Bura, Kecamtan Tambora, Kabupaten Bima. FACEBOOK/Chugenk Mapata

KABUPATEN BIMA - Kondisi jalan ekonomi yang semestinya telah dianggarkan dalam ADD tahun 2016 lalu, di Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima dipertanyakan anggota BPD Desa Sandue.  BPD menilai masih banyak pekerjaan jalan tani yang harus diselesaikan oleh Kepala Desa dan pihak terkait terhadap pekerjaan tahun yang lalu itu.

"Kepala Desa (Kades) dan Bendahara Desa Sandue, kelihatannya tidak punya inisiatif baik untuk mengurus dan membangun Desa Sandue. Masalah jalan ekonomi yang menjadi kebutuhan vital masyarakat belum juga dituntaskan penyelesaian pekerjaannya dari tahun lalu," ungkap pengurus BPD DEsa Sandue, Mahdon, S.Pd kepada Metromini, di kantor Camat Sanggar,  Kamis (6/4/2017) kemarin.

Mahdon melanjutkan, pada pertemuan pekan lalu, pihak terkait berjanji melanjutkan pekerjaan ini. Namun, hingga saat ini, belum ada aktivitas yang menandakan pekerjaan tersebut dilanjutkan.

"Kegiatan lanjut pembangunan jalan ekonomi itu, dari pertemuan pekan lalu, mereka janji akan segera di selesaikan. Tapi sampai hari ini belum ada tindakan dan tanda-tanda yang mereka lakukan," pungkasnya..

Jika tidak juga dilakukan pembangunan lanjut, Ia mengharapkan agar pihak Pemerintah Kabupaten Bima bisa memberikan pembinaan lewat instansi terkaitnya.

"Kami minta Bupati lewat dinas terkait untuk bisa memberikan pembinaan terhadap oknum yang menghambat pembangunan di tingkat desa. Ini pekerjaan tahun lalu, namun tersendat dengan sengaja, saya kira perlu pimpinan daerah untuk turun menegurnya," tegasnya.

Sementara itu, pihak Kades Sandue masih dikonfirmasi terkait pemberitaan ini.

Jalan ekonomi di Desa Sandue, Sanggar, Kabupaten Bima yang disorot BPD setempat, KMamis, 6 April 2017. METROMINI/Agus Gunawan

Kondisi jalan di Kecamtan Sanggar, tak jauh berbeda dan mungkin lebih parah jika dibandingkan dengan jalan tani atau jalan ekonomi yang ada di Kecamatan Tambora. Seperti kondisi jana yang diunggah oleh akun Facebook Chugenk Mapata mengatakan, "Tidak termasuk kategori daerah tertinggal, "katanya" beginilah keadaan jalan menuju SDN TAMBORA, yang beralamat di Desa Oi Bura Kec. Tambora Kab.Bim NTB."

Sementara itu kondisi jalan dibagikan kembali oleh Hermawan. Diakun Facebooknya dia menuliskan, "Tunggu Tikus memiliki tanduk baru Akses jalan ini bisa di aspal."
Kutipan pesan sederhana pun disampaikan Hermawan


Tambora.. 
Kami tetap bangga berdiri dan berteduh di atas tanah Tambora..
Cukup Dunia luar yg mengenal dan mengakui tanah Tambora...
Sebagai bukti peradaban masa lampau..
Tanah Tambora tak butuh Tong Kosong nyaring bunyinya.


Kondisi jalan di Desa Oi Bura-Tambora.  
FACEBOOK/Chugenk Mapata
Sementara itu, menurut warga di lereng kaki Gunung Tambora, Asnun mengatakan, menghadapi momentum Festival Pesona Tambora (FPT) 2017 yang mungkin sudah sudah tiga tahun terakhir ini di gelar, pihaknya berharap Gunung Tambora tidak hanya dijadikan branding program pariwisata saja. Dan jangan nama besar serta keperkasaan sejarahnya menjadi bahan eksploitasi kepentingan bisnis semata. 

Diakuinya, jika kita ke Tambora seperti jalan yang ada di Desa Oi Bura, kondisi jalannya tidak hanya licin tapi juga curam dan berbahaya. Kondisi jalan itu selalu mengancam pengendara yang melintasinya.

"Kita pun harus melihat secara obyektif, bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat di sana, dan bagaimana tingkat pembangunan sarana dan prasarana kehidupannya. Di Tambora, masih jauh dari kehidupan yang layak sebenarnya," ujar dia saat bertandang ke kantor redaksi Metromini, Kamis (6/4/2017) malam. (RED)

Related

Politik dan Hukum 2654400776227843967

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item