Imkobi-Jakarta Minta SNR Dicopot dari Kader Demokrat
https://www.metromini.info/2017/04/imkobi-jakarta-minta-snr-dicopot-dari.html
Imam Mulya, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kota Bima (Imkobi) Jakarta. Facebook/Imam Mulya |
JAKARTA - Kader Partai Demokrat Kota Bima yang kepergok bersama oknum polisi (Brigadir EW), di rumah pribadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bima di Perumahan Soncotengge, Kota Bima, Minggu, 9 April 2017 lalu disikapi organisasi mahasiswa asal Bima yang ada di Jakarta.
"Terungkapnya kejadian yang tidak senonoh dan tidak mencerminkan sama sekali nilai agama, sosial dan hukum yang dilakukan SE*** NO*** RAHMA*** (SNR), nggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bima, sungguh telah merusak kehormatan institusi parlemen tidak hanya di Kota Bima, tapi di seantero negeri ini," ujar Imam Mulya, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kota Bima (Imkobi) Jakarta, dalam press releasenya belum lama ini.
Kata Imam, peristiwa ini nyata menampar wajah seluruh anggota dewan terhormat yang terhormat dan instansi kepolisian serta wajah Pemerintah Kota Bima yang dinahkodai H. Qurais (Sang Ayah) dan H. A. Rahman (Sang Paman).
"Bagaimana moralitas sebagai legislator dari Partai Demokrat sangat tidak patut untuk dicontohkan. Kasus tidak bermoral ini menyebar hingga ke seluruh NTB yang diberitakan oleh berbagai media baik yang bersifat lokal dan regional," kata Imam.
Ia mengatakan, jika status sosial sangat berpengaruh untuk melindungi kasus tidak senonoh ini, pihaknya sebagai jembatan aspirasi rakyat Kota Bima pada khususnya, meminta kepada DPP Demokrat agar mencopot yang bersangkutan agar tidak lagi menjadi anggota Partai Demokrat.
"Sidang Pelanggaran Kode Etik sebagai anggota DPRD harus dijalankan sesuai koridornya. Pelanggaran ini sangat tidak berwibawa. Bagaiamana seorang SNR bisa menjalankan tugas dan kewajibannya sedangkan dia tidak mampu mengatur moralitas dirinya," tudingnya.
Imakobi-Jakarta berharap, SNR bisa mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perilakunya yang tidak beretika. Dan jangan sampai DPP Partai Demokrat melindungi kader tidak bermoral ini.
"Segera proses dan panggil SNR, jika terbukti dikeluarkan dia dari kader Partai Demokrat. Dalam mengadvokasi kasus ini, kami akan menggelar aksi di depan DPP Partai Demokrat dan di Mabes Polri," kata Imam.
Dan Jum'at, 21 April 2017, pukul 23.00 WITA lewat akun FB Imkobi Jakarta_Kota Bima Berteman, terkait kasus SNR dan momentum hari kartini, merilis.
Siapa Kartini Kota Bima, Fita atau Selvi?Ingat kasus penggerebekan dugaan perselingkuhan oknum anggota DPRD dengan oknum kepolisian pada hari ulang tahun kota bima?Semua tentu ingat! Bagaimana sekarang?Semua suara kini nyaris tak terdengar. Mengapa?Apa karena dia anak dari walikota Bima?
Yang punya daya tekan dan kekuasaan maha dasyat. Jawab masing-masing!! Namun, paling tidak ada dua Hipotesis yang bisa sama-sama kita ambil kesimpulan dari peristiwa ini. Pertama, bahwa ada “perlindungan”yang maha dahsat, yang ikut meredam peristiwa ini. Tujuannya menjaga marwah kebesaran keturunan dan keluarga yang berkaitan.
Kedua, keterlibatan kekuatan besar tersebut menjelaskan bahwa, orang berkuasa sangat mungkin bisa bersikap sewenang-wenang.Terlepas bagaimana sulitnya membuktikan peristiwa ini dengan kacamata hukum. Namun, faktanya, yang bisa kita tangkap dari peristiwa ini adalah, bahwa peristiwa ini bisa atau bahkan sudah membuat Fita sebagai korban, harus siap menjanda dan hidup terluka bersama kedua anaknya.
Selamat Hari Kartini Untuk Semua Perempuan.
Sejauh ini, SNR sebagai publik figur tidak pernah mengklarifikasi langsung kasus yang disangkakan padanya. Terkait dengan proses di BK DPRD Kota Bima, masih bergelut pada ada dan tidaknya peraturan yang mengatur tentang pelanggaran kode etik. Hampir dua pekan kasus ini mencuat di publik, hanya keterangan dari Penasehat Hukum SNR langkah klarifikasi yang membantah adanya dugaan perbuatan di Perumahan Soncotengge itu.
Sejauh ini, SNR sebagai publik figur tidak pernah mengklarifikasi langsung kasus yang disangkakan padanya. Terkait dengan proses di BK DPRD Kota Bima, masih bergelut pada ada dan tidaknya peraturan yang mengatur tentang pelanggaran kode etik. Hampir dua pekan kasus ini mencuat di publik, hanya keterangan dari Penasehat Hukum SNR langkah klarifikasi yang membantah adanya dugaan perbuatan di Perumahan Soncotengge itu.
Selain itu, harapan Netizen yang berharap SNR untuk meminta maad tak dihiraukannya. SNR malah berbalik dan melaporkan Fita (Istri Brigadir EW) ke Polres Bima Kota dengan delik dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik. (RED)
- Istri Oknum Polisi Beberkan Kisah Asmara Terlarang Suaminya Bersama Legislator Anak Walikota
- BK Akan Proses Kasus Selvy Sesuai Aturan
- Dugaan Skandal EW dan S, Fita Lapor ke Polisi, Istri Walikota dan BK DPRDBK Akan Proses Kasus Selvy Sesuai Aturan
- Skandal di Rumah Legislator itu, Ini Kata Kasi Propam
- Dugaan Skandal SNR, Berbuah Polemik di Internal Dewan
- Penyelidikan SNR Tersandung Aturan, Ketua BK Mohon Maaf
Emank IMKOBI bagian dr Partai Demokratra ya...Baru tau saya...!
BalasHapus