Fita Sesalkan Sikap SNR, Gugatan Cerainya Dicabut
https://www.metromini.info/2017/04/fita-sesalkan-sikap-snr-gugatan.html
Fita Manfatun Fitryati, Suami Berigadir EW. FACEBOOK/Fita |
KOTA BIMA - Prahara yang menuai anak Wali Kota Bima SNR dalam dugaan skandal yang terjadi di Perumahan Soncotengge, Kelurahan Dara, Minggu (9/4/2017) pekan lalu. Akhirnya, pihak SNR pun angkat bicara dan mengklarifikasi dugaan asusila yang terjadi di kediamannya itu.
SNR lewat kuasa hukumnya Taufik Firmanto, SH mengungkapkan, bahwa kasus yang mendera kliennya sebagaimana telah dilaporkan istri Brigadir EW (Fita, Red) di Kepolisian Resort Bima Kota dan Badan Kehormatan DPRD Kota Bima syarat dengan kelemahan-kelemahan fakta hukum yang terjadi.
Baca: Skandal di Rumah Legislator itu, Ini Kata Kasi Propam
Dosen muda di STIHM Bima menceritakan, hari Minggu yang menghebohkan pekan lalu itu. Di kediaman kliennya, atas undangan kliernnya datanglah Brigadir Ir alias Krl yang menggendari motor milik Brigadir EW.
"Kehadiran Brigadir Ir dengan menggunakan motor milik Brigadir EW Sekitar jam 10.00 WITA," ucap dia saat bertandang ke kantor Metromini, Kamis (13/4/2017)
Sementara itu, tak lama berselang. Tiba-tiba muncul Brigadir EW. Kedatangan EW, kata Taufik, dengan tidak membawa kendaraannya sendiri.
"Brigadir EW datang pakai ojek atau siapa yang mengantar kami tidak tahu. Dan fakta ini, membuktikan bahwa Sabtu (8/4/2017) malam lalu, EW tidak menginap di rumah klien saya. Dan seperti pengakuan pihak istri EW, bahwa Malam minggu pekan lalu itu, EW kan piket penjagaan soal ujian di Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, baik Ir dan EW diundang memang oleh kliennya dalam hal ingin dimintai bantuan adanya pihak-pihak tertentu yang sepertinya membututi kliennya selama ini.
Setelah Ir alias Krl dan EW berada di rumah, mereka mengobrol berempat sambil meminum kopi. Bahkan kata Taufik, pengakuan kliennya bahwa kehadiran Fita dan Ibu si EW, kondisi kopi baru saja diseduhkan dan belum disentuh.
"Tiba-tiba terdengar ada ketukan pintu yang durasinya tak berselang lama setelah kedatangan EW di rumah SNR. Pintu digedor terjadi sekitar 10 sampai 15 menit, EW tiba di rumah klien saja,” tuturnya.
Di sisi lain, Fita kepada Metromini mempertanyakan pernyataan lawyer atau Penasehat Hukum NSR, Taufik Firmanto, SH. Ia mempertanyakan pernyataan tentang undangan SNR terhadap suaminya.
"Oke, tidak ada perzinahan. Tidak ada yang melihat itu. Tapi, sebagai seorang istri. Suami saya diundang oleh seorang perempuan berstatus janda. Dan dia pejabat di daerah ini, cantik pula. Nah, kalau dia seorang terpelajar, undang suami orang jangan langsung ke suaminya tapi ke saya selaku istrinya. Itu etikanya," tandas Fita yang bertandang ke Redaksi Metromini, Jum'at pagi tadi.
Ia menambahkan, kedekatan hubungan SNR dan suaminya, pernah ditanyakan Fita sebelumnya. Kata Fita, saat ia bertanya apakah suaminya memiliki hubungan 'intim' dengan SNR, jawaban suaminya adalah iya.
"Mengetahui kedekatan suami saya dengan SNR, saya sudah pernah memperingati SNR lewat pesan messenger. Saya tuliskan ke SNR meminta dia untuk tidak berhubungan dalam bentuk apapun dengan suami saya. Namun dijawab oleh SNR, No Comment, Insya Allah," terang honoror bidan di RSUD Bima itu.
Fita pun menambahkan, soal gugatan cerai ke suaminya, dua hari sebelum melabrak suaminya di rumah NSR. Hal itu dilakukan karena keinginan suaminya. Dia mengaku saat itu karena ada pemberian uang dari suami Fita, ia pun mengindahkan mendaftarkan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Bima, Jumat, 7 April 2017 lalu.
Namun, dari dalam lubuk hatinya, Fita mengaku sebenarnya dia tidak sepenuh hati ingin menggugat cerai Brigadir EW. Karena, kata dia, mungkin dengan ancaman cerai yang ditempuh, suaminya bisa berpikir kembali tentang keutuhan rumah tangga mereka.
"Namun, ancaman cerai saya itu malah semakin membuat mereka bahagia. Padahal dari dalam lubuk hati saya, saya masih ingin anak-anak saya memiliki orang tua yang utuh, selalu bersama hingga masa tua nantinya," ungkap dan curhat Fita menyatakan isi hatinya kepada Reporter Metromini.
Membuktikan keinginannya dan kata hatinya. Akhirnya, Kamis, 13 April 2017, Fita mencabut kembali gugatan cerai terhadap suami. Karena sebenarnya ini bukan kesalahan suaminya yang sekarang mendekan di sel Polda NTB karena pelanggaran Indisipliner Anggota.
"Suami saya sudah menderita. Saya heran dari kasus ini baru saya tahu bahwa suami saya punya kedekatan dengan yang namanya narkoba. Istri mana yang rela membiarkan suaminya saat dilanda musibah dan menderita, lalu meninggalkannya," ucap Fita menutup pernyataan persnya pada Metromini Media. (RED)
Baca juga:
SNR lewat kuasa hukumnya Taufik Firmanto, SH mengungkapkan, bahwa kasus yang mendera kliennya sebagaimana telah dilaporkan istri Brigadir EW (Fita, Red) di Kepolisian Resort Bima Kota dan Badan Kehormatan DPRD Kota Bima syarat dengan kelemahan-kelemahan fakta hukum yang terjadi.
Baca: Skandal di Rumah Legislator itu, Ini Kata Kasi Propam
Dosen muda di STIHM Bima menceritakan, hari Minggu yang menghebohkan pekan lalu itu. Di kediaman kliennya, atas undangan kliernnya datanglah Brigadir Ir alias Krl yang menggendari motor milik Brigadir EW.
"Kehadiran Brigadir Ir dengan menggunakan motor milik Brigadir EW Sekitar jam 10.00 WITA," ucap dia saat bertandang ke kantor Metromini, Kamis (13/4/2017)
Sementara itu, tak lama berselang. Tiba-tiba muncul Brigadir EW. Kedatangan EW, kata Taufik, dengan tidak membawa kendaraannya sendiri.
"Brigadir EW datang pakai ojek atau siapa yang mengantar kami tidak tahu. Dan fakta ini, membuktikan bahwa Sabtu (8/4/2017) malam lalu, EW tidak menginap di rumah klien saya. Dan seperti pengakuan pihak istri EW, bahwa Malam minggu pekan lalu itu, EW kan piket penjagaan soal ujian di Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, baik Ir dan EW diundang memang oleh kliennya dalam hal ingin dimintai bantuan adanya pihak-pihak tertentu yang sepertinya membututi kliennya selama ini.
Setelah Ir alias Krl dan EW berada di rumah, mereka mengobrol berempat sambil meminum kopi. Bahkan kata Taufik, pengakuan kliennya bahwa kehadiran Fita dan Ibu si EW, kondisi kopi baru saja diseduhkan dan belum disentuh.
"Tiba-tiba terdengar ada ketukan pintu yang durasinya tak berselang lama setelah kedatangan EW di rumah SNR. Pintu digedor terjadi sekitar 10 sampai 15 menit, EW tiba di rumah klien saja,” tuturnya.
Di sisi lain, Fita kepada Metromini mempertanyakan pernyataan lawyer atau Penasehat Hukum NSR, Taufik Firmanto, SH. Ia mempertanyakan pernyataan tentang undangan SNR terhadap suaminya.
"Oke, tidak ada perzinahan. Tidak ada yang melihat itu. Tapi, sebagai seorang istri. Suami saya diundang oleh seorang perempuan berstatus janda. Dan dia pejabat di daerah ini, cantik pula. Nah, kalau dia seorang terpelajar, undang suami orang jangan langsung ke suaminya tapi ke saya selaku istrinya. Itu etikanya," tandas Fita yang bertandang ke Redaksi Metromini, Jum'at pagi tadi.
Ia menambahkan, kedekatan hubungan SNR dan suaminya, pernah ditanyakan Fita sebelumnya. Kata Fita, saat ia bertanya apakah suaminya memiliki hubungan 'intim' dengan SNR, jawaban suaminya adalah iya.
"Mengetahui kedekatan suami saya dengan SNR, saya sudah pernah memperingati SNR lewat pesan messenger. Saya tuliskan ke SNR meminta dia untuk tidak berhubungan dalam bentuk apapun dengan suami saya. Namun dijawab oleh SNR, No Comment, Insya Allah," terang honoror bidan di RSUD Bima itu.
Fita pun menambahkan, soal gugatan cerai ke suaminya, dua hari sebelum melabrak suaminya di rumah NSR. Hal itu dilakukan karena keinginan suaminya. Dia mengaku saat itu karena ada pemberian uang dari suami Fita, ia pun mengindahkan mendaftarkan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Bima, Jumat, 7 April 2017 lalu.
Namun, dari dalam lubuk hatinya, Fita mengaku sebenarnya dia tidak sepenuh hati ingin menggugat cerai Brigadir EW. Karena, kata dia, mungkin dengan ancaman cerai yang ditempuh, suaminya bisa berpikir kembali tentang keutuhan rumah tangga mereka.
"Namun, ancaman cerai saya itu malah semakin membuat mereka bahagia. Padahal dari dalam lubuk hati saya, saya masih ingin anak-anak saya memiliki orang tua yang utuh, selalu bersama hingga masa tua nantinya," ungkap dan curhat Fita menyatakan isi hatinya kepada Reporter Metromini.
Membuktikan keinginannya dan kata hatinya. Akhirnya, Kamis, 13 April 2017, Fita mencabut kembali gugatan cerai terhadap suami. Karena sebenarnya ini bukan kesalahan suaminya yang sekarang mendekan di sel Polda NTB karena pelanggaran Indisipliner Anggota.
"Suami saya sudah menderita. Saya heran dari kasus ini baru saya tahu bahwa suami saya punya kedekatan dengan yang namanya narkoba. Istri mana yang rela membiarkan suaminya saat dilanda musibah dan menderita, lalu meninggalkannya," ucap Fita menutup pernyataan persnya pada Metromini Media. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.