SMK Negeri 6 Bima Gelar Ujian Praktek
https://www.metromini.info/2017/03/smk-negeri-6-bima-gelar-ujian-praktek.html
 |
| Siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Bima. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Bima, menggelar ujian praktek untuk mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) pada Jum'at (24/2/2017) sampai dengan Sabtu (4/3/2017) lalu.
Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Bima, Drs. Sudirman M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil kesepakatan pihaknya dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Provinsi.
"Kegiatan Mulok ini harus diatur oleh guru masing-masing jurusan dan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Misalnya jurusan peternakan, mengelola hasil produk peternakan," jelas Sudirman, saat ditemui Metromini di ruang kerjanya, Sabtu (4/3/2017).
Sudirman mencontohkan, setiap guru jurusan membagi dua kelompok siswa dalam satu jurusan itu. Sehingga dari bahan baku 2 ekor ayam potong, satu kelompok bisa membuat sate ayam dan satu lagi bisa membuat soto ayam. Dengan demikian, lanjutnya, ayam potong tersebut bisa memiliki nilai tambah secara ekonomis.
"Kami, bapak dan ibu guru di sekolah ini, ingin mengenalkan pada siswa bagaimana cara mengelola suatu produk itu dengan baik. Sehingga dari sifat aslinya bisa berubah dan menghasilkan nilai lebih. Misalnya, dengan pengolahan ayam potong itu, akan ada nilai tambah dari ayam itu," harapnya.
Ia menambahkan, di sekolah tersebut, ada dua jurusan yang mengikuti ujian praktek, yaitu jurusan Teknik Audio Video (ATR) dan jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR), yang terdiri dari 29 orang siswa.
"Untuk peralatan praktek setiap jurusan, kami masih kurang. Begitu juga dengan buku-buku penunjang untuk setiap jurusan belum ada di sekolah ini," ucap Sudirman. (RED)
Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Bima, Drs. Sudirman M.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil kesepakatan pihaknya dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Provinsi.
"Kegiatan Mulok ini harus diatur oleh guru masing-masing jurusan dan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Misalnya jurusan peternakan, mengelola hasil produk peternakan," jelas Sudirman, saat ditemui Metromini di ruang kerjanya, Sabtu (4/3/2017).
Sudirman mencontohkan, setiap guru jurusan membagi dua kelompok siswa dalam satu jurusan itu. Sehingga dari bahan baku 2 ekor ayam potong, satu kelompok bisa membuat sate ayam dan satu lagi bisa membuat soto ayam. Dengan demikian, lanjutnya, ayam potong tersebut bisa memiliki nilai tambah secara ekonomis.
"Kami, bapak dan ibu guru di sekolah ini, ingin mengenalkan pada siswa bagaimana cara mengelola suatu produk itu dengan baik. Sehingga dari sifat aslinya bisa berubah dan menghasilkan nilai lebih. Misalnya, dengan pengolahan ayam potong itu, akan ada nilai tambah dari ayam itu," harapnya.
Ia menambahkan, di sekolah tersebut, ada dua jurusan yang mengikuti ujian praktek, yaitu jurusan Teknik Audio Video (ATR) dan jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR), yang terdiri dari 29 orang siswa.
"Untuk peralatan praktek setiap jurusan, kami masih kurang. Begitu juga dengan buku-buku penunjang untuk setiap jurusan belum ada di sekolah ini," ucap Sudirman. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.