SMA Negeri 1 Sanggar Jadi Sasaran Curanmor
https://www.metromini.info/2017/03/sma-negeri-1-sanggar-jadi-sasaran.html
Abdullah (46), orang tua M. Kadafi. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Tindak kriminal pencurian sepeda motor (curanmor) kembali terjadi di lingkungan sekolah. Kali ini terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sanggar. Motor bermerek Jupiter Z tersebut hilang ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, Sabtu (4/3/2017).
Korban adalah M. Kadafi, siswa kelas X yang tinggal di RT 09 / RW 04, Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.
Orang tua Kadafi, Abdullah (46), yang ditemui awak Metromini di kediamannya, menceritakan bahwa dirinya langsung pergi ke sekolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk bertemu dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sanggar guna menanyakan kehilangan motor anaknya.
"Motor itu kan hilang di lingkungan sekolah, di tempat parkir. Saya hadir di sekolah itu tadi menanyakan bentuk tanggung jawab sekolah," jelas Abdullah.
Ia melanjutkan, pihak sekolah belum bisa memberikan keputusan mengenai kehilangan motor itu karena kepala sekolah tidak ada di sekolah. Oleh pihak sekolah, ia disuruh datang lagi untuk bertemu dengan Kepala Sekolah hari Senin (6/3/2017, red).
"Saya berharap, pihak sekolah mau bertanggungjawab atas kehilangan motor anak saya," tegas Abdullah
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sanggar yang ingin dimintai keterangan tentang kejadian tersebut masih belum bisa ditemui Metromini. (RED)
Baca juga:
Korban adalah M. Kadafi, siswa kelas X yang tinggal di RT 09 / RW 04, Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.
Orang tua Kadafi, Abdullah (46), yang ditemui awak Metromini di kediamannya, menceritakan bahwa dirinya langsung pergi ke sekolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk bertemu dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sanggar guna menanyakan kehilangan motor anaknya.
"Motor itu kan hilang di lingkungan sekolah, di tempat parkir. Saya hadir di sekolah itu tadi menanyakan bentuk tanggung jawab sekolah," jelas Abdullah.
Ia melanjutkan, pihak sekolah belum bisa memberikan keputusan mengenai kehilangan motor itu karena kepala sekolah tidak ada di sekolah. Oleh pihak sekolah, ia disuruh datang lagi untuk bertemu dengan Kepala Sekolah hari Senin (6/3/2017, red).
"Saya berharap, pihak sekolah mau bertanggungjawab atas kehilangan motor anak saya," tegas Abdullah
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sanggar yang ingin dimintai keterangan tentang kejadian tersebut masih belum bisa ditemui Metromini. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.