Selayang Pandang KNPI Kabupaten Bima


Ade: Musda Pertengahan April 2017, Saya Calon Lagi

KABUPATEN BIMA - Bagi kalangan muda, khususnya yang memiliki minat dan ketertarikan dalam aspek politik, kursi Ketua KNPI tentu menjadi reputan gengsi sosial yang tinggi. Sebabnya mengapa? Di Komite Nasional Pemuda Indonesai (KNPI) puluhan organisasi berkumpul dan berpendapat dalam menentukan peran eksistensi pemuda saat ini.

Di tengah pertarungan puluhan organisasi kemahasiswaan dan pemuda tersebut, dibutuhkan kecakapan, lobi-lobi dan praktis segenap strategis seorang calon Ketua dalam memenangkan suara dari para peserta yang terdiri dari berbagai lintas organisasi.

Dari berbagai sumber yang dihimpun Metromini, pada  Musyawarah Daerah (Musda) ke XII Dewan Pengurus Daerah (DPD) II KNPI Kabupaten Bima, tertanggal 24 Maret 2013 lalu, Ferdiansyah Fajar Islam, ST terpilih setelah mengalahkan kandidat lainnya dalam satu putaran pada pemilihan yang di gelar di Hotel Camelia, Kelurahan Monggonao, Kota Boma.

Ade, panggilan akrabnya, menang dalam satu putaran dengan meraih 20 suara, mengalahkan tiga kandidat lainnya yaitu El-Faisal 11 suara, Dr. Rusli 10 suara, Sumadi 9 suara dan Ashadi 9 suara. Ditambah tiga suara yang abstain dan total suara kala itu sebanyak 63 suara.

Sudah empat tahun Ade atau biasa disapa Dae Ade menahkodai KNPI Kabupaten Bima. Tampaknya, kepemimpinan Ade kerap menuai kritikan dan protes dari kelompok pemuda lainnya.

Misalnya saja pada saat penyelenggaraan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke XII Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima, di Hotel La Illa, Sabtu (25/5/2014) lalu pun berakhir ricuh. Sejumlah massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan Cabang Bima berusaha untuk membubarkan Rakerda yang digelar.

Menurut pendemo, Ketua KNPI Kabupaten Bima terindikasi terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Sampan Fiberglass bernilai Rp1 miliar. Massa aksi mendesak Ketua KNPI, Ferdiansyah Fajar Islam mundur dari jabatannya agar tidak menciderai organisasi.

Saat coba dibubarkan, aksi saling dorong pun tak bisa dihindari. Bahkan massa dan peserta Rakerda, terlibat saling adu jotos. Akibat kericuhan, pintu ruangan rapat rusak. Peserta Rakerda yang ada di dalam ruangan rapat akhirnya keluar berhamburan.

Terhitung setahun Ade menjadi Ketua KNPI di melebihi masa jabatan normal. Hal ini ditegaskan dalam AD/ART KNPI di mana periodesasi DPD II hanya 3 tahun saja. Ade yang menjadi Ketua DPD KNPI Kabupaten Bima setelah Wahyuddin, S.Ag, tampaknya ingin mencoba keberuntungannya kembali pada Musda ke XIII nanti. Diperkirakan Musda ke XIII ini, akan diselenggarakan sekitar pertengahan bulan April 2017 mendatang.

Selain Dae Ade, informasi yang dihimpun, kandidat calon Ketua DPD II KNPI Kabupaten Bima yang mencuat saat ini adalah Dr. Juwaidin, M. Rifial Akbar, Abdullah, SH, Aris, SE, Sumadi, Amir Riskan, Mujahidin, Edi Muhlis, S.Sos dan beberapa nama lain yang akhir-akhir ini kencang mempromosikan diri atau dipromosikan oleh tim pemenangannya masing-masing.

"Pertengahan April 2017 nanti Musda KNPI Kabupaten akan diselenggarakan. Saat ini, pihak panitia sedang memproses undangan dan berbagai kebutuhan administrasi lainnya. Dan Insya Allah, di Musda nanti, saya akan mencalonkan diri kembali," ucap Dae Ade, anak bungsu Putra Kahir yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Bima itu, di Kantor DPD II KNPI Kabupaten Bima, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Kamis, 30 Maret 2017 malam lalu. (RED)

Baca juga:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item