Sabeti, Alat Pancing Tradisional Dou Donggo
https://www.metromini.info/2017/03/sabeti-alat-pancing-tradisional-dou.html
Sabeti, Alat Pancing Tradisional Dou Donggo. METROMINI/Ihsan Iskandar |
KABUPATEN BIMA - Khasanah Budaya dan tradisi Bima memang kaya, namun perlahan dan pasti kian terkikis oleh peradaban modern yang tiap saat terus berkembang pesat. Sari sekian tradisi kuno Dou Mbojo (masyarakat Bima) yang masih tersisa ada di Kecamatan Donggo, khususnya di Desa Bumi Pajo.
Di Desa Bumi Pajo, menurut Ihsan Iskandar, Reporter Metromini yang mengeksplore langsung kearifan kesenian dan budaya di sana, ternyata masyarakat Desa Bumi Pajo memiliki cara dan alat sendiri untuk memancing ikan disungai.
"Bahan baku pembuatan alat pancingnyapun sangat tradisional, terdiri dari bulu ekor kuda, akar lawang (paramau) dan tangkai dari batang bambu kecil atau ranting pohon dan semak belukar. Alat pancing tradisional ini oleh masyarakat Desa Bumi Pajo disebut Sabeti," kata Ihsan, Senin kemarin.
Bagi pemula, menurut dia, cara pembuatan sabeti ini cukup sulit, karena harus bisa mencabut beberapa helai ekor kuda yang sebagian tidak begitu jinak. Terkadang, jika anda tidak mengetahui cara pencabutan bulu ekor kuda itu, salah salah anda akan ditendang kuda.
"Tapi tenang, untuk urusan itu kita serahkan saja pada para ahlinya yang ada di Desa Bumi Pajo. Setelah beberapa helai bulu ekor kuda dicabut, saatnya memintal beberapa helai bulu ekor kuda menjadi tali pancing. Untuk panjang tali pancing, disesuaikan dengan kebutuhan dan selera dan tinggal menambah atau menyambung bulu ekor kuda yang ada," jelasnya.
Ia menambahkan, tahap selanjutnya adalah membuat kail atau yang biasa masyarakat Donggo menyebutnya dengan Karera.
"Untuk membuat Karera, pilihlah akar Lawang (Paramau) yang agak lentur. Potong beberapa bagian sepanjang dua centimeter. Setelah dipotong, pipihkan dan runcingkan kedua sisi akar paramau yang dipotong. Nah ... gampang kan?," tandasnya.
Ia melanjutkan, tapi tidak berhenti disitu saja, tahap berikutnya adalah mengikat bulu ekor kuda pada Karera. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengikat bulu ekor kuda tepat di tengah tengah karera.
"Tinggal kini mengikat tali oancing bulu ekor kuda pada tangkai pancing. Jadi deh alat pancing tradisional khas Donggo yang disebut Sabeti," jelasnya
"lhaaahhhh ... terus masang umpan dan cara mancingnya gimana bro? Nah .... ini cara unik memancing dengan Sabeti ala Dou Donggo," terang dia menambahkan.
Kata dia, bagi yang pertama ngeliat mungkin pertanyaannya akan sama, gimana cara mancingnya dengan bentuk dan ukuran kail seperti itu, hanya mata kail panjang dua centimeter udah gitu bentuknya lurus gak ada pengaitnya lagi. Ternyata seperti ini caranya.
"Ujung karera atau mata kail yang sudah diruncingkan, ditarik tiap tiap ujungnya dan disatukan. Setelah itu, tusukin dah cacing atau umpannya pada dua ujung Karera sehingga umpan masuk dan menutupi Karera. Nah ... ternyata triknya adalah trik jebakan atau trap kecil yang apabila ikan memakan cacing yang tertusuk Karera, maka karera akan terbuka secara otomatis didalam mulut ikan sehingga karera tersebut tersangkut di insang ikan," urai dia.
Tidak ada kata gak kena, karena ketika ikan memakan umpan, pasti Karera akan terjebak didalam mulut ikan. Tertarik untuk mencoba? (RED)
"Bahan baku pembuatan alat pancingnyapun sangat tradisional, terdiri dari bulu ekor kuda, akar lawang (paramau) dan tangkai dari batang bambu kecil atau ranting pohon dan semak belukar. Alat pancing tradisional ini oleh masyarakat Desa Bumi Pajo disebut Sabeti," kata Ihsan, Senin kemarin.
Bagi pemula, menurut dia, cara pembuatan sabeti ini cukup sulit, karena harus bisa mencabut beberapa helai ekor kuda yang sebagian tidak begitu jinak. Terkadang, jika anda tidak mengetahui cara pencabutan bulu ekor kuda itu, salah salah anda akan ditendang kuda.
"Tapi tenang, untuk urusan itu kita serahkan saja pada para ahlinya yang ada di Desa Bumi Pajo. Setelah beberapa helai bulu ekor kuda dicabut, saatnya memintal beberapa helai bulu ekor kuda menjadi tali pancing. Untuk panjang tali pancing, disesuaikan dengan kebutuhan dan selera dan tinggal menambah atau menyambung bulu ekor kuda yang ada," jelasnya.
Karera. METROMINI/Ihsan Iskandar |
"Untuk membuat Karera, pilihlah akar Lawang (Paramau) yang agak lentur. Potong beberapa bagian sepanjang dua centimeter. Setelah dipotong, pipihkan dan runcingkan kedua sisi akar paramau yang dipotong. Nah ... gampang kan?," tandasnya.
Ia melanjutkan, tapi tidak berhenti disitu saja, tahap berikutnya adalah mengikat bulu ekor kuda pada Karera. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengikat bulu ekor kuda tepat di tengah tengah karera.
"Tinggal kini mengikat tali oancing bulu ekor kuda pada tangkai pancing. Jadi deh alat pancing tradisional khas Donggo yang disebut Sabeti," jelasnya
"lhaaahhhh ... terus masang umpan dan cara mancingnya gimana bro? Nah .... ini cara unik memancing dengan Sabeti ala Dou Donggo," terang dia menambahkan.
Kata dia, bagi yang pertama ngeliat mungkin pertanyaannya akan sama, gimana cara mancingnya dengan bentuk dan ukuran kail seperti itu, hanya mata kail panjang dua centimeter udah gitu bentuknya lurus gak ada pengaitnya lagi. Ternyata seperti ini caranya.
Akar lawang. METROMINI/Ihsan Iskandar |
Tidak ada kata gak kena, karena ketika ikan memakan umpan, pasti Karera akan terjebak didalam mulut ikan. Tertarik untuk mencoba? (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.