PKL Ingin di Relokasi 'Bingung' dan Gelar Pertemuan di DPRD
https://www.metromini.info/2017/03/pkl-ingin-di-relokasi-dan-gelar.html
 |
| APSI Kota Bima menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kota Bima dan DPRD Kota Bima, di aula gedung DPRD Kota Bima, Senin, 13 Maret 2017. FOTO: Agus Mawardy/METROMINI |
KOTA BIMA - Pemerintah Kota Bima lewat Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Bima mengeluarkan surat pengosongan tempat kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) di areal Lapangan Serasuba dan sekitarnya sampai dengan tanggal 20 Maret 2017.
Terbitnya surat itu, oleh Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APSI) Kota Bima mengajukan hearing dan dengar pendapat ke DPRD Kota Bima. Senin, 13 Maret 2017, pertemuan segitiga antara pedagang, DPRD (Komisi II dan Pimpinan Dewan) dan Pemerintah Kota Bima (Dinas Koperindag dan Assisten II) di gelar di aula rapat di DPRD Kota Bima.
Koordinator APSI, Ramdan mengatakan, sebelumnya pembahasan soal relokasi sering digelar pihaknya dengan dinas terkait. Menurut dia, relokasi pedagang di areal lapangan surasuba pada prinsipnya sangat mendukung program pemerintah tersebut. Namun, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kota Bima.
"Pada prinsipnya kami setuju untuk di relokasi. Asal saja Pemerintah Kota Bima sudah menyiapkan tempat yang representatif dan layak," ujar Ramdan.
Ramdan menjelaskan, ditentukannya tanggal sampai dengan 20 Maret 2017, bahwa semua PKL harus di relokasi. Pertanyaannya adalah, di mana tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah? Apakah sudah dibuat kaflingan atau dagangan yang representatif di sana? Di tanah milik siapa? Sudah dibebaskan belum? Bagaimana juga dengan keamanan dan kondisi sosial di lokasi yang baru? Apakah bisa dijamin keamanannya?
"Beberapa hal tersebut, penting untuk diberikan penjelasan oleh Pemerintah Kota Bima. Jangan kami dipaksa memenuhi Perda atau Perwali, tapi kami sendiri tak diberitahu apa isi dan kandungan peraturan tersebut," ujar warga asal Kelurahan Tanjung tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Koperindag Kota Bima, Nurjannah menyatakan, rencana lokasi pemindahan PKL di Serasuba akan disiapkan di pinggir jalan Padolo IIII, Kelurahan Tanjung.
"Kami sudah menentukan tempatnya di jalan Padolo III. Soal kesiapan sarana dan fasilitas pendukung pedagang akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan pimpinan kami terlebih dahulu nantinya," tutup mantan Camat Rasanae Barat itu. (RED)
Terbitnya surat itu, oleh Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APSI) Kota Bima mengajukan hearing dan dengar pendapat ke DPRD Kota Bima. Senin, 13 Maret 2017, pertemuan segitiga antara pedagang, DPRD (Komisi II dan Pimpinan Dewan) dan Pemerintah Kota Bima (Dinas Koperindag dan Assisten II) di gelar di aula rapat di DPRD Kota Bima.
Koordinator APSI, Ramdan mengatakan, sebelumnya pembahasan soal relokasi sering digelar pihaknya dengan dinas terkait. Menurut dia, relokasi pedagang di areal lapangan surasuba pada prinsipnya sangat mendukung program pemerintah tersebut. Namun, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kota Bima.
"Pada prinsipnya kami setuju untuk di relokasi. Asal saja Pemerintah Kota Bima sudah menyiapkan tempat yang representatif dan layak," ujar Ramdan.
Ramdan menjelaskan, ditentukannya tanggal sampai dengan 20 Maret 2017, bahwa semua PKL harus di relokasi. Pertanyaannya adalah, di mana tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah? Apakah sudah dibuat kaflingan atau dagangan yang representatif di sana? Di tanah milik siapa? Sudah dibebaskan belum? Bagaimana juga dengan keamanan dan kondisi sosial di lokasi yang baru? Apakah bisa dijamin keamanannya?
"Beberapa hal tersebut, penting untuk diberikan penjelasan oleh Pemerintah Kota Bima. Jangan kami dipaksa memenuhi Perda atau Perwali, tapi kami sendiri tak diberitahu apa isi dan kandungan peraturan tersebut," ujar warga asal Kelurahan Tanjung tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Koperindag Kota Bima, Nurjannah menyatakan, rencana lokasi pemindahan PKL di Serasuba akan disiapkan di pinggir jalan Padolo IIII, Kelurahan Tanjung.
"Kami sudah menentukan tempatnya di jalan Padolo III. Soal kesiapan sarana dan fasilitas pendukung pedagang akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan pimpinan kami terlebih dahulu nantinya," tutup mantan Camat Rasanae Barat itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.