Petani Jagung di Sanggar Terancam Gagal Panen
https://www.metromini.info/2017/03/petani-jagung-di-sanggar-terancam-gagal.html
Kondisi tanaman jagung yang layu karena kekeringan di So Rangga Bura, Kecamatan Sanggar, Rabu, 8 Maret 2017. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Petani jagung yang ada di wilayah Kecamatan Sanggar merasa takut dengan keadaan cuaca saat ini. Pasalnya sudah dua minggu tidak ada turun hujan lagi. Keadaan ini membuat petani merasa khawatir dengan jagung mereka. Saat ini pun banyak yang sudah layu keadaannya.
Seperti yang dirasakan Harsim pemilik ladang jagung di So Rangga Bura. Dirinya sangat khawatir dengan keadaan cuaca yang tidak mendukung menjelang masa panen tiba.
"Sudah dua minggu tidak ada hujan dan membasahi ladang jagung kami yang ada di So Rangga Bura. Kondisi ini mengkhawatirkan petani di sini. Ditambah dengan keadaan jagung kami yang sudah mulai layu karena kekeringan," ungkap Harsim, warga Kecamatan Sanggar kepada Metromini di ladangnya, Rabu (8/3/2017).
Harsim juga mengatakan, menjelang masa panen dengan cuaca panas dan tak ada tanda-tanda hujan turun seperti saat ini. Dia bersama pemilik ladang lainnya hanya bisa pasrah seraya berdoa saja.
"Musim kekeringan yang melanda dampaknya dirasakan hampir petani yang ada di wilayah Kecamatan Sanggar. Keadaan jagung seperti ini, harusnya membutuhkan air, supaya hasil panen memiliki biji yang baik dan tanaman sehat saat panen tiba. Dengan keadaan hujan yang tidak ada, kita hanya pasrah dan berdoa saja," ungkap dia. (RED)
Baca juga:
Seperti yang dirasakan Harsim pemilik ladang jagung di So Rangga Bura. Dirinya sangat khawatir dengan keadaan cuaca yang tidak mendukung menjelang masa panen tiba.
"Sudah dua minggu tidak ada hujan dan membasahi ladang jagung kami yang ada di So Rangga Bura. Kondisi ini mengkhawatirkan petani di sini. Ditambah dengan keadaan jagung kami yang sudah mulai layu karena kekeringan," ungkap Harsim, warga Kecamatan Sanggar kepada Metromini di ladangnya, Rabu (8/3/2017).
Harsim juga mengatakan, menjelang masa panen dengan cuaca panas dan tak ada tanda-tanda hujan turun seperti saat ini. Dia bersama pemilik ladang lainnya hanya bisa pasrah seraya berdoa saja.
"Musim kekeringan yang melanda dampaknya dirasakan hampir petani yang ada di wilayah Kecamatan Sanggar. Keadaan jagung seperti ini, harusnya membutuhkan air, supaya hasil panen memiliki biji yang baik dan tanaman sehat saat panen tiba. Dengan keadaan hujan yang tidak ada, kita hanya pasrah dan berdoa saja," ungkap dia. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.