Pemerintah Siap Borong, Jika Harga Jagung Anjlok
https://www.metromini.info/2017/03/pemerintah-siap-borong-jika-harga.html
 |
| Kabid RPLPT, Dispertabun Kabupaten Bima, Ir. Beni Akbar. METROMINI/Amirulmukminin |
KABUPATEN BIMA - Dulu biasanya, setiap musim panen harga jual jagung naik turun. Kadang berada pada angka di atas dan di bawah Rp2.000. Sebab, harga jagung sangat bergantung pada permainan harga dari pembeli atas persetujuan petani.
Hal itu disebabkan karena belum ada standar harga jagung yang ditetapkan pemerintah. Namun kemungkinan tahun ini, akan menyisahkan cerita yang berpihak kepada petani.
Pemerintah Pusat telah menetapkan standar harga jual jagu yaitu Rp3.100 perkilogram. Hal itu tentu sangat menguntungkan petani. Selain cukup tinggi, harga juga tidak bisa lagi dimainkan oleh pembeli.
Kabid RPLPT, Dispertabun Kabupaten Bima, Ir. Beni Akbar mengatakan, petani tidak perlu khawatir untuk menentukan harga jual jagung perkilogram. Sebab, secara nasional, harga jagung telah ditetapkan standarnya.
“Karena sudah ada standar harga dari pemerintah, jadi enak. Petani tidak perlu khawatir,” tuturnya, Rabu, 15 Maret 2017
Kalaupun harga jagung jatuh alias di bawah angka Rp3.100, kata dia, petani tidak perlu takut dan khawatir. Sebab, pemerintah melalui BUMN Bulog, akan mengambil alih pembelian jagung tersebut dengan standar harga yang telah ditentukan.
“Kalau harga di bawah itu, nanti pemerintah melalui Bulog yang akan memborongnya,” tegasnya.
Tidak hanya rencana, standar harga jual ini telah berlaku. Kata dia, pihaknya mendapat informasi, ada petani yang menjual harga jagung di atas harga standar yang ditetapkan.
“Saya dengar kabar, malah ada yang jual dengan harga Rp3.200, dan ini tidak menjadi soal,” katanya.
Namun pada dasarnya, kata dia, petani boleh menjual dengan harga berapapun. Baik itu di bawah maupun di atas harga Rp3.100.
“Kalau petani mau jual dengan harga Rp2.000 juga silahkan, atau menawarkan ke pembeli dengan harga di atas Rp3.100 juga silahkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, jika harga pasaran jagung perkilo di bawah Rp3.100, dia minta agar petani segera melapor. Sehingga pemerintah bisa segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat (Baca: Bulog)
Sementara ditanya standar harga gabah, dia mengaku tidak mengingatnya. (RED | ADV)
Hal itu disebabkan karena belum ada standar harga jagung yang ditetapkan pemerintah. Namun kemungkinan tahun ini, akan menyisahkan cerita yang berpihak kepada petani.
Pemerintah Pusat telah menetapkan standar harga jual jagu yaitu Rp3.100 perkilogram. Hal itu tentu sangat menguntungkan petani. Selain cukup tinggi, harga juga tidak bisa lagi dimainkan oleh pembeli.
Kabid RPLPT, Dispertabun Kabupaten Bima, Ir. Beni Akbar mengatakan, petani tidak perlu khawatir untuk menentukan harga jual jagung perkilogram. Sebab, secara nasional, harga jagung telah ditetapkan standarnya.
“Karena sudah ada standar harga dari pemerintah, jadi enak. Petani tidak perlu khawatir,” tuturnya, Rabu, 15 Maret 2017
Kalaupun harga jagung jatuh alias di bawah angka Rp3.100, kata dia, petani tidak perlu takut dan khawatir. Sebab, pemerintah melalui BUMN Bulog, akan mengambil alih pembelian jagung tersebut dengan standar harga yang telah ditentukan.
“Kalau harga di bawah itu, nanti pemerintah melalui Bulog yang akan memborongnya,” tegasnya.
Tidak hanya rencana, standar harga jual ini telah berlaku. Kata dia, pihaknya mendapat informasi, ada petani yang menjual harga jagung di atas harga standar yang ditetapkan.
“Saya dengar kabar, malah ada yang jual dengan harga Rp3.200, dan ini tidak menjadi soal,” katanya.
Namun pada dasarnya, kata dia, petani boleh menjual dengan harga berapapun. Baik itu di bawah maupun di atas harga Rp3.100.
“Kalau petani mau jual dengan harga Rp2.000 juga silahkan, atau menawarkan ke pembeli dengan harga di atas Rp3.100 juga silahkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, jika harga pasaran jagung perkilo di bawah Rp3.100, dia minta agar petani segera melapor. Sehingga pemerintah bisa segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat (Baca: Bulog)
Sementara ditanya standar harga gabah, dia mengaku tidak mengingatnya. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.