Pelantun Lagu Bima Bersinar, Iksan AD Talu, Mangkat
https://www.metromini.info/2017/03/pelantun-lagu-bima-bersinar-iksan-ad.html
Iksan Ahmad Daeng (AD) Talu, Seniman senior Bima meninggal dunia, Jum'at (3/3/2017). FOTO: Efen Ramecy/FACEBOOK |
KOTA BIMA - Seorang tokoh musisi dan yang masih memiliki keturunan langsung dari salah satu unsur kepemimpinan saat masa kerajaan Bima dulu di bawah kekuasaan Ruma Bicara, Iksan Ahmad Daeng (AD) Talu, meninggal dunia, Jum'at (3/3/2017) setelah ibadah sholat Maghrib di rumah saudaranya, Dae Mawa, di Kelurahan Pane, Kecamtan Rasanae Barat, Kota Bima.
Kepergian Pencipta Album Lagu Kapenta Wadu itu begitu tiba-tiba. Memang awalnya, Almarhum terdiagnosa penyakit gula sejak lama, namun cerita meninggalnya Almarhum menurut rekan dari anak tertua almarhum (Yanwar/Wawan) tak ada yang menyangka sebelumnya. Saat terjatuh diperkirakan pukul 19.15 WITA (Ba'da Maghrib).
"Mendengar cerita langsung dari anak pertamanya (Wawan). Almarhum setelah maghrib dan hendak makan bersama di rumah keluarganya di Pane. Tiba-tiba mengeluh ada rasa sakit di pinggangnya dan kepalanya terasa berat. Tak lama setelah almarhum mengeluh, beliau terjatuh. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bima, namun setiba di sana, Bapanda Dae Sao (panggilan Akrabnya) tak lagi bisa tertolong," cerita R. Effendy alias Efen Ramecy yang juga pemilik akun Facebook Er kepada Metromini, Jum'at malam ini.
Efen mengungkapkan juga sekilas profile Almarhum. Dalam membuat Album Kapenta Wadu, Dae Sao menciptakan lagu dan sekaligus menyanyikan lagu-lagu yang ada di dalamnya seperti Tambulate dan Dumu Dou. Di awal tahun 2000 lalu, dan saat hits-nya lagu Bima Bersinar yang diciptakan oleh Simon Matulesi. Di bawah alunan suara mantan Kepala Kelurahan Nae itulah lagu Bima Bersinar masih hits saja dan terasa mudah diingat hingga generasi sekarang.
Bakat bernyanyi almarhum yang sudah pensiun sebagai ASN terakhir kali mengabdi di Kantor Kecamatan Mpunda, Kota Bima itu, turun dan merata kepada semua kepada anak-anaknya dari yang pertama hingga yang terakhir.
Almarhum adalah ayah dari AAN BIMA, Kontestan DA4 Indosiar saat ini yang sedang berjuang atas nama Kota Bima di kancah lomba tarik suara berskala nasional itu.
Iksan AD Talu adalah seniman yang sangat dibanggakan masyarakat Kota Bima dari dulu hingga saat ini.
"Innalillahi Wainnalillahiroziun. Selamat Jalan Dae, Seniman sang maestro kesenian Kota Bima. Sungguh kami kehilangan sosok ayah, sahabat sekaligus guru seni dan budaya dana mbojo tercinta," tutup manajer Ramecy Studio itu. (RED)
Kepergian Pencipta Album Lagu Kapenta Wadu itu begitu tiba-tiba. Memang awalnya, Almarhum terdiagnosa penyakit gula sejak lama, namun cerita meninggalnya Almarhum menurut rekan dari anak tertua almarhum (Yanwar/Wawan) tak ada yang menyangka sebelumnya. Saat terjatuh diperkirakan pukul 19.15 WITA (Ba'da Maghrib).
"Mendengar cerita langsung dari anak pertamanya (Wawan). Almarhum setelah maghrib dan hendak makan bersama di rumah keluarganya di Pane. Tiba-tiba mengeluh ada rasa sakit di pinggangnya dan kepalanya terasa berat. Tak lama setelah almarhum mengeluh, beliau terjatuh. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bima, namun setiba di sana, Bapanda Dae Sao (panggilan Akrabnya) tak lagi bisa tertolong," cerita R. Effendy alias Efen Ramecy yang juga pemilik akun Facebook Er kepada Metromini, Jum'at malam ini.
Efen mengungkapkan juga sekilas profile Almarhum. Dalam membuat Album Kapenta Wadu, Dae Sao menciptakan lagu dan sekaligus menyanyikan lagu-lagu yang ada di dalamnya seperti Tambulate dan Dumu Dou. Di awal tahun 2000 lalu, dan saat hits-nya lagu Bima Bersinar yang diciptakan oleh Simon Matulesi. Di bawah alunan suara mantan Kepala Kelurahan Nae itulah lagu Bima Bersinar masih hits saja dan terasa mudah diingat hingga generasi sekarang.
Bakat bernyanyi almarhum yang sudah pensiun sebagai ASN terakhir kali mengabdi di Kantor Kecamatan Mpunda, Kota Bima itu, turun dan merata kepada semua kepada anak-anaknya dari yang pertama hingga yang terakhir.
Almarhum adalah ayah dari AAN BIMA, Kontestan DA4 Indosiar saat ini yang sedang berjuang atas nama Kota Bima di kancah lomba tarik suara berskala nasional itu.
Iksan AD Talu adalah seniman yang sangat dibanggakan masyarakat Kota Bima dari dulu hingga saat ini.
"Innalillahi Wainnalillahiroziun. Selamat Jalan Dae, Seniman sang maestro kesenian Kota Bima. Sungguh kami kehilangan sosok ayah, sahabat sekaligus guru seni dan budaya dana mbojo tercinta," tutup manajer Ramecy Studio itu. (RED)
Innalillahiiwaainnailaihirrajiuunn..turut berduka cita yg sedalam dalamx.
BalasHapus