Lewat Jum'at Berkah, HMS Mengenal Warga Bumi Gora
https://www.metromini.info/2017/03/lewat-jum-berkah-hms-mengenal-warga.html
AnggoTa DPR RI, Fraksi PAN, H. M. Syafruddin (HMS). GOOGLE/www.fraksipan.com |
KOTA BIMA - Perjalanan karir politik pria kelahiran Kelurahan Tanjung, Kota Bima patut dibanggakan. Tak ayal, seorang anak desa di ujung timur Pulau Sumbawa bisa menjadi anggota legislator pada level pusat. Lewat Partai Amanat Nasional (PAN), H. Muhammad Syafrudin ST, MM (Anggota Komisi I) sudah dua periode menjadi wakil rakyat di Senayan.
Tujuh tahun menjadi anggota parlemen, kepiawian berpolitik tentu pola dan cara lelaki yang dikenal dengan jargon nama HMS (H. Muhammad Syafrudin) sudah mumpuni. Sebab, dari juta warga NTB, dia termasuk dalam 10 orang wakil rakyat yang di utus dan dimandatkan warga Bumi Gora.
Tiap tahun, HMS kerap mengunjung daerah pemilihannya. Kadang di Pulau Lombok, kadang juga di Pulau Sumbawa. Belum lama ini, pasca banjir bandang yang melanda NTB secara umum, tingkat kehahiran HMS lebih cenderung ada di daerah ketimbang masuk kantor ke Senayan.
Diakuinya, berada di tengah rakyat yang sedang membutuhkan dukungan moral dan materil itu hakekatnya menjadi wakil rakyat yang sebenarnya.
"Selain rutin menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, kami selalu memberikan buah tangan kepada masyarakat di NTB. Dalam kegiatan yang rutin dilaksanakannya sejak dulu hingga saat ini. Saya membuat program Jum’at Berkah. Setiap hari Jum'at, saya turun ke basis dan memberikan bantuan pada mesjid-mesjid yang telah ditentukan sebelumnya, baik alamat dan kebutuhan yang diperlukan di mesjid tersebut," jelas HMS, Kepada Metromini, Jum'at kemarin.
Dia memaparkan, Program Jumat Berkah sudah sejak lama dilakukan. Sampai saat ini, kata dia, program itu telah menjadi pintu masuk saya dalam menyerap aspirasi yang ada di masyarakat.
“Kalau saya tidak sempat hadir memberikan bantuan tersebut, ada delegasi saya yang menyerahkannya kepada pneerima manfaat dimaksud (Pengurus Masjid). Ini bukan soal nominal bantuan yang diberikan. Tetapi, aspek manfaat dari apa yang kita berikan. Manfaat tersebut, bukan saja untuk Masjid yang dibantu, tetapi juga bagi masyarakatnya,” ujarnya.
Sementara itu, adanya persoalan di NTB yang berhubungan dengan Komisi I, seperti persoalan di bidang Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika serta Intelijen. Dia tentu tak lepas tangan bergitu saja.
"Jika ada masalah yang berhubungan dengan Komisi I, di Komisi saya, seperti teroris atau masalah Komunikasi dan Informarmatika di Bima, pasti saya akan datang ke Bima," ujarnya.
Sejauh ini, bila turun ke masyarakat, HMS sangat dikenal dengan politisi yang senang membagi kursi plastik pada setiap kelurahan/desa se NTB.
“Saya menjadi anggota DPR delegasi dari dapil NTB, tentu ruang kerja dan jumlah konstituen sangatlah banyak. Ada di Lombok, dan juga di Pulau Sumbawa. Bagi saya, metode pembagian kursi plastik di desa itu menarik. Sebab, kursi di kantor-kantor Desa/Kelurahan, adalah hal yang urgen untuk diadakan dalam kjepentingan rapat-rapat dan pertemuan dalam membahas pembangunan di desa,” pungkas dia.
Diakuinya, untuk bantuan kursi, target dia akan memberikan kepada seluruh Desa/Kelurahan di NTB. Kegiatan ini memang terlihat sebagai ciri khas HMS melakukan pengenalan dan penyerapan aspirasi dari masyarakat.
"Saat ini, sudah 898 Kelurahan/Desa dari 1135 Kelurahan/Desa se-NTB yang sudah Saya berikan bantuan kursi. Program ini saya bagikan sendiri agar bantuan kursi ini tidak disalahgunakan dan juga pada kesempatan itu, akan saya jadikan untuk mendengar keluhan-keluahan warga yang ada di NTB," tutup dia. (RED | ADV )
Tujuh tahun menjadi anggota parlemen, kepiawian berpolitik tentu pola dan cara lelaki yang dikenal dengan jargon nama HMS (H. Muhammad Syafrudin) sudah mumpuni. Sebab, dari juta warga NTB, dia termasuk dalam 10 orang wakil rakyat yang di utus dan dimandatkan warga Bumi Gora.
Tiap tahun, HMS kerap mengunjung daerah pemilihannya. Kadang di Pulau Lombok, kadang juga di Pulau Sumbawa. Belum lama ini, pasca banjir bandang yang melanda NTB secara umum, tingkat kehahiran HMS lebih cenderung ada di daerah ketimbang masuk kantor ke Senayan.
Diakuinya, berada di tengah rakyat yang sedang membutuhkan dukungan moral dan materil itu hakekatnya menjadi wakil rakyat yang sebenarnya.
"Selain rutin menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, kami selalu memberikan buah tangan kepada masyarakat di NTB. Dalam kegiatan yang rutin dilaksanakannya sejak dulu hingga saat ini. Saya membuat program Jum’at Berkah. Setiap hari Jum'at, saya turun ke basis dan memberikan bantuan pada mesjid-mesjid yang telah ditentukan sebelumnya, baik alamat dan kebutuhan yang diperlukan di mesjid tersebut," jelas HMS, Kepada Metromini, Jum'at kemarin.
Anggora DPR RI, Fraksi PAN, H. M. Syafruddin (HMS). GOOGLE/www.fraksipan.com |
“Kalau saya tidak sempat hadir memberikan bantuan tersebut, ada delegasi saya yang menyerahkannya kepada pneerima manfaat dimaksud (Pengurus Masjid). Ini bukan soal nominal bantuan yang diberikan. Tetapi, aspek manfaat dari apa yang kita berikan. Manfaat tersebut, bukan saja untuk Masjid yang dibantu, tetapi juga bagi masyarakatnya,” ujarnya.
Sementara itu, adanya persoalan di NTB yang berhubungan dengan Komisi I, seperti persoalan di bidang Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika serta Intelijen. Dia tentu tak lepas tangan bergitu saja.
"Jika ada masalah yang berhubungan dengan Komisi I, di Komisi saya, seperti teroris atau masalah Komunikasi dan Informarmatika di Bima, pasti saya akan datang ke Bima," ujarnya.
Sejauh ini, bila turun ke masyarakat, HMS sangat dikenal dengan politisi yang senang membagi kursi plastik pada setiap kelurahan/desa se NTB.
“Saya menjadi anggota DPR delegasi dari dapil NTB, tentu ruang kerja dan jumlah konstituen sangatlah banyak. Ada di Lombok, dan juga di Pulau Sumbawa. Bagi saya, metode pembagian kursi plastik di desa itu menarik. Sebab, kursi di kantor-kantor Desa/Kelurahan, adalah hal yang urgen untuk diadakan dalam kjepentingan rapat-rapat dan pertemuan dalam membahas pembangunan di desa,” pungkas dia.
Diakuinya, untuk bantuan kursi, target dia akan memberikan kepada seluruh Desa/Kelurahan di NTB. Kegiatan ini memang terlihat sebagai ciri khas HMS melakukan pengenalan dan penyerapan aspirasi dari masyarakat.
"Saat ini, sudah 898 Kelurahan/Desa dari 1135 Kelurahan/Desa se-NTB yang sudah Saya berikan bantuan kursi. Program ini saya bagikan sendiri agar bantuan kursi ini tidak disalahgunakan dan juga pada kesempatan itu, akan saya jadikan untuk mendengar keluhan-keluahan warga yang ada di NTB," tutup dia. (RED | ADV )
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.