Lagi, Satu dari Pelaku 'Garong' Motor Mati Dihabok Massa
https://www.metromini.info/2017/03/lagi-satu-dari-pelaku-motor-mati.html
Terduga pelaku pencurian sepeda morot, Sabtu (4/3/2017) dini hari tadi di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. FOTO:Egon LantoedBoy /FACEBOOK |
KABUPATEN BIMA - Baru dua hari yang lalu, kabar kematian dari Lambu--seorang remaja yang diduga mencuri sepeda motor di Desa Bugis, Kecamatan Sape dan di dapat warga di Desa Rato Kecamatan Lambu, hingga akhirnya terduga bernama Ikra, remaja asal Desa Bugis itu pun meninggal dunia.
Baca: Ikra, Terduga Curanmor itu Meninggal Dunia
Kabar yang senada, Sabtu dini hari sekitar menjelang pukul satu. Di Desa Rabakodo kejadian persis di Desa Rato-Lambu pun terjadi. Agus Riawan, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Rabakodo, Kecamatan Woha menceritakan, sekitar jam sepuluh lewat semalam, di Kos-kosan H. Najib terjadi keributan.
"Semalam ada yang teriak maling motor di kos-kosan H. Najib. Pelaku lebih dari seorang. Warga yang mendengar akhirnya mengejar pelaku. Pelaku lainnya berhasil melarikan diri, namun yang dihakimi massa lari ke timur ke areal persawahan dekat SPBU yang baru di bangun.
Menurut Agus, sudah banyak memang kasus pencurian sepeda motor dan yang lainnya terjadi di wilayah Rabakodo.
"Sejujurnya, warga benar-benar dibuat gerah oleh ulah tamu tak diundang ini. Akhirnya, kekesalan itu dilampiaskan semalam pada pelaku curanmor yang didapat oleh warga. Korban yang diduga berasal dari salah satu Desa di Kecamatan Monta, langsung dieksekusi warga dan meninggal di tempat," tutup pemilik akun Facebook Egon LantoedBoy itu yang dihubungi Metromini via Ponsel-nya, Sabtu (4/3/2017).
Agus alias Egon yang mengupload foto jenazah terduga pelaku di areal persawahan semalam mendapatkan komentar yang beragam dari para pengguna Facebook di Bima.
Menurut pemilik akun Facebook Tahir Irhas berkomentar, "Jadikanlah Shalat dan sabar sebagai Penolong yg dapat menyelamatkan umat manusia. Semoga Allah memberi hidayah. Amin."
Sementara Wulan Rhamechy mengatakan, "Gk usah di bunuh bgtu kasian. Ne negara hukum. Ya allah kasian..."
Dan ThaTa NurIda mengungkapkan, Astagfirullah hal adzim...inna lillahi wainna ilaihi roziun,memang Nyawa manusia tdk ad artix di jmn sekarang...hmpir merata klo didapati lngsung dibunuh...Naudzubillahi mindzalik...."
Sedangkan S R Yadien mengucapkan, "Innalillahi wainnailahirodziun.. Semoga menjadi pelajaran bagi yg lainya.."
Status Egon tersebut dikomentari juga oleh Sri Inthan. Ia tidak setuju jika pelaku langsung di bunuh seperti ini.
"Innalilahi.. Seandaix sj sipelaku ini cukup diberi pelajaran sj selanjutx diserahkan pd hukum jgn dibunuh. Takut kita makin dilaknat Allah," ucap dia.
Sementara itu, dengan bahasa daerah DeLa Puspitasari mengatakan, "Ipi ja hde lalo sih..wra jap hukum ma tindak lanhuti ni (terlalu kalau langsung dibunuh. Kan masih ada hukum untuk menindaklanjuti perbuatannya)."
Komentar dari Ira Pujilestari Motor menjurus pada pelaku memang harus dihukum seperti itu.
"kk saya 2 kali hilang di rabakodo, hasil jerih payah ngupa ngaha kai londo tolo sanai nai (untuk usaha mencari hidup ke sawah sehari-hari). Kami gak kenal panas hujan demi cari kehidupan, ede kalembo ade ni amania ede ra rawi ede di iu, ma ngara kaina dou waura ncewi iha ade made romo pa baena (Untuk pelaku harus bagaimana lagi. Kalau orang sudah terlalu sakit hati dan kematian adalah balasan yang setimpal)," komentar Ira.
Dan komentar selanjutnya oleh Muiz Samada.
"Masya Allah,perlu perhatian kita semua bersama pemerintah untuk segera membahas langkah antisipasi kejahatan salah satu nya curanmor mksh semua nya," tulis dia.
Sementara Eti Mauris menorehkan tulisan, "inalillahi sy pernah jg hilang motor tp awalx mmng kesal bgt tp sy ga tega jg kl hrs sampe d bunuh gt d mnrt sy d pukul d hukum sekeras2x biar dia tau biar dia mau menyadari kesalahax."
Status Egon yang dirilis dalam akun Facebook-nya sejak empat jam yang lalu itu, lebih dari seratus likers, telah belasan kali dibagikan dan puluhan komentar yang beragam dai para komentator yang lebih menyampaikan ucapan belasungkawa pada korban.
Informasi yang dihimpun, terduga pelaku curanmor bersama-sama (Baca: Garong) yang terjadi semalam, di Desa Rabakodo. Jenazah korban yang bernama Sumadin (26), semalam langsung dilarikan ke RSUD Bima. Dan pagi tadi sudah dibawa kembali ke rumah duka di Desa Simpasai, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Sabtu (4/3/2017). (RED)
Baca: Ikra, Terduga Curanmor itu Meninggal Dunia
Kabar yang senada, Sabtu dini hari sekitar menjelang pukul satu. Di Desa Rabakodo kejadian persis di Desa Rato-Lambu pun terjadi. Agus Riawan, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Rabakodo, Kecamatan Woha menceritakan, sekitar jam sepuluh lewat semalam, di Kos-kosan H. Najib terjadi keributan.
"Semalam ada yang teriak maling motor di kos-kosan H. Najib. Pelaku lebih dari seorang. Warga yang mendengar akhirnya mengejar pelaku. Pelaku lainnya berhasil melarikan diri, namun yang dihakimi massa lari ke timur ke areal persawahan dekat SPBU yang baru di bangun.
Menurut Agus, sudah banyak memang kasus pencurian sepeda motor dan yang lainnya terjadi di wilayah Rabakodo.
"Sejujurnya, warga benar-benar dibuat gerah oleh ulah tamu tak diundang ini. Akhirnya, kekesalan itu dilampiaskan semalam pada pelaku curanmor yang didapat oleh warga. Korban yang diduga berasal dari salah satu Desa di Kecamatan Monta, langsung dieksekusi warga dan meninggal di tempat," tutup pemilik akun Facebook Egon LantoedBoy itu yang dihubungi Metromini via Ponsel-nya, Sabtu (4/3/2017).
Agus alias Egon yang mengupload foto jenazah terduga pelaku di areal persawahan semalam mendapatkan komentar yang beragam dari para pengguna Facebook di Bima.
Menurut pemilik akun Facebook Tahir Irhas berkomentar, "Jadikanlah Shalat dan sabar sebagai Penolong yg dapat menyelamatkan umat manusia. Semoga Allah memberi hidayah. Amin."
Sementara Wulan Rhamechy mengatakan, "Gk usah di bunuh bgtu kasian. Ne negara hukum. Ya allah kasian..."
Dan ThaTa NurIda mengungkapkan, Astagfirullah hal adzim...inna lillahi wainna ilaihi roziun,memang Nyawa manusia tdk ad artix di jmn sekarang...hmpir merata klo didapati lngsung dibunuh...Naudzubillahi mindzalik...."
Sedangkan S R Yadien mengucapkan, "Innalillahi wainnailahirodziun.. Semoga menjadi pelajaran bagi yg lainya.."
Status Egon tersebut dikomentari juga oleh Sri Inthan. Ia tidak setuju jika pelaku langsung di bunuh seperti ini.
"Innalilahi.. Seandaix sj sipelaku ini cukup diberi pelajaran sj selanjutx diserahkan pd hukum jgn dibunuh. Takut kita makin dilaknat Allah," ucap dia.
Sementara itu, dengan bahasa daerah DeLa Puspitasari mengatakan, "Ipi ja hde lalo sih..wra jap hukum ma tindak lanhuti ni (terlalu kalau langsung dibunuh. Kan masih ada hukum untuk menindaklanjuti perbuatannya)."
Komentar dari Ira Pujilestari Motor menjurus pada pelaku memang harus dihukum seperti itu.
"kk saya 2 kali hilang di rabakodo, hasil jerih payah ngupa ngaha kai londo tolo sanai nai (untuk usaha mencari hidup ke sawah sehari-hari). Kami gak kenal panas hujan demi cari kehidupan, ede kalembo ade ni amania ede ra rawi ede di iu, ma ngara kaina dou waura ncewi iha ade made romo pa baena (Untuk pelaku harus bagaimana lagi. Kalau orang sudah terlalu sakit hati dan kematian adalah balasan yang setimpal)," komentar Ira.
Dan komentar selanjutnya oleh Muiz Samada.
"Masya Allah,perlu perhatian kita semua bersama pemerintah untuk segera membahas langkah antisipasi kejahatan salah satu nya curanmor mksh semua nya," tulis dia.
Sementara Eti Mauris menorehkan tulisan, "inalillahi sy pernah jg hilang motor tp awalx mmng kesal bgt tp sy ga tega jg kl hrs sampe d bunuh gt d mnrt sy d pukul d hukum sekeras2x biar dia tau biar dia mau menyadari kesalahax."
Status Egon yang dirilis dalam akun Facebook-nya sejak empat jam yang lalu itu, lebih dari seratus likers, telah belasan kali dibagikan dan puluhan komentar yang beragam dai para komentator yang lebih menyampaikan ucapan belasungkawa pada korban.
Informasi yang dihimpun, terduga pelaku curanmor bersama-sama (Baca: Garong) yang terjadi semalam, di Desa Rabakodo. Jenazah korban yang bernama Sumadin (26), semalam langsung dilarikan ke RSUD Bima. Dan pagi tadi sudah dibawa kembali ke rumah duka di Desa Simpasai, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Sabtu (4/3/2017). (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.