Kepemimpinan Ferdiansyah, KNPI Tanpa Arah dan Tak Produktif
https://www.metromini.info/2017/03/kepemimpinan-ferdiansyah-knpi-tanpa.html
 |
| Mantan Ketua HMI Cabang Bima, Edy Muhlis. FACEBOOK/Edy Muhlis |
KABUPATEN BIMA - Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima Edy Muhlis mengatakan organisasi Dewan Perwakilan (Revisi: Pimpinan) Daerah (DPD) II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bima adalah instrumen kepemudaan yang harus mempresendasikan seluruh ide dan gagasan kaum muda.
"KNPI adalah instrumen kepemudaan indonesia yang merepresentasikan seluruh ide dan gagasan para pemuda. Sehingga lahir kebijakan dan keputusan organisasi yang bersifat membangun semangat kerja untk dapat mewujudkan amanat konstitusi organisasi serta membangun nilai nilai perjuangan bersama," ungkap Edy Muhlis, Senin, 20 Maret 2017 dalam releasenya kepada redaksi Metromini.
Baca: KNPI Disorot, Jangan Jadi Tameng Penguasa
Sehingga, menurut dia, dalam membangun sebuah organisasi yang tercetus dari keterwakilan seluruh organisasi kepemudaan, maka sosok kepemimpinan KNPI harus mewakili kualitas dan kriteria kepemimpinan yang mumpuni. Seperti, memiliki latar belakang organisasi yang jelas, paham berorganisasi dan memiliki integritas serta kemampuan di berbagai bidang, moral yang baik dan kemampuan intelektualitas yang lebih di atas rata-rata.
"KNPI adalah tercetus dari perwakilan seluruh organisi kepemudaan maupun kemahasiswaan serta seluruh stakholder yang ada. Maka sosok yang ditampilkan untk memimpin KNPI ke depan harus memiliki kualifikasi dan kriteria yg mumpuni. Antara lain, memiliki latar belakang organisasi yang jelas, paham organisasi secara utuh, memiliki integritas dan kemampuan yang tinggi di segala bidang, moralitas baik dan intelektualitas yang lebih dari rata-rata," pungkas dia.
Baca: Pengurus KNPI Kab. Bima Bantah Jadi Tameng Penguasa
Ditambahkannya, dengan adanya sosok kepemimpinan seperti itu dalam kepengurusan DPD II KNPI di masa mendatang, organisasi ini tidak berjalan tanpa arah seperti dalam kepemimpinan Ferdiansyah Fajar Islam saat ini. Disorotnya bahwa kepemimpinan Ferdiansyah dalam mengendalikan DPD II KNPI Kabupaten Bima tidak paham sama sekali arti berorganisasi.
"Saat ini, organisasi pemuda ini (Baca DPD II KNPI Kabupaten Bima) dalam kepemimpinan Saudara Ferdiansyah berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Inilah resiko besar yang diterima oleh para pemuda kita bilamana yang diberikan mengendalikan sistem dalam sebuah organisasi tidak paham sama sekali tentang arti berorganisi. Sehingga dampaknya instrumen ini menjadi tidak produktif dan vakum," tuding Edy dengan tegasnya.
Padahal, lanjut dia, banyak hal positif yang bisa dilakukan oleh kader muda di Kabupaten Bima. Namun, ketika kepemimpinan hanya bermodal nama besar keluarga atau orang tua, sementara dari sisi intelektualitas kurang, maka sejuta gagasan kaum muda akan jalan di tempat.
"Resiko besar bagi sebuah organisasi bila dipimpin oleh orang yang hanya mengandalkan nama besar keluarga atau orang tua, sementara dalam diri yang bersangkutan tidak terdapat nilai nilai intelektualitas dan kemampuan yang mumpuni. Inisiatif, ide dan gagasan yang positif tidak bisa dilakukan oleh kader muda dalam wadah KNPI, padahal jika KNPI benar-benar dimaksimalkan sebagai alat perjuangan kaum muda, keberadaanya akan menjadi sangat berarti bagi kemajuan daerah," pungkas dia.
Diakuinya, sebagai mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, dia menghimbau agar berani memberikan perubahan baru dalam ajang pemilihan KNPI bulan April 2017 mendatang. Harapannya, terjadi perubahan yang signifikan, DPD II KNPI Kabupaten Bima tidak berjalan di tempat dan mandul seperti saat ini dan sebelumnya.
"Jangan lagi terlena dengan hegemoni dan nama besar seseorang lantaran adanya kepentingan sesaat, sehingga yang dikorbankan adalah para kader kader muda kita yang akan datang terjebak pada cara berpikir yang sesaat. Dan parahnya lagi, bila cara berfikir kita seperti itu merasuk jiwa dan mental akan mengulang kembali catatan kegagalan perjalanan KNPI di tangan Ferdiansyah yang menjabat posisi Ketua saat ini," tutup Edy yang juga saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima itu. (RED)
"KNPI adalah instrumen kepemudaan indonesia yang merepresentasikan seluruh ide dan gagasan para pemuda. Sehingga lahir kebijakan dan keputusan organisasi yang bersifat membangun semangat kerja untk dapat mewujudkan amanat konstitusi organisasi serta membangun nilai nilai perjuangan bersama," ungkap Edy Muhlis, Senin, 20 Maret 2017 dalam releasenya kepada redaksi Metromini.
Baca: KNPI Disorot, Jangan Jadi Tameng Penguasa
Sehingga, menurut dia, dalam membangun sebuah organisasi yang tercetus dari keterwakilan seluruh organisasi kepemudaan, maka sosok kepemimpinan KNPI harus mewakili kualitas dan kriteria kepemimpinan yang mumpuni. Seperti, memiliki latar belakang organisasi yang jelas, paham berorganisasi dan memiliki integritas serta kemampuan di berbagai bidang, moral yang baik dan kemampuan intelektualitas yang lebih di atas rata-rata.
"KNPI adalah tercetus dari perwakilan seluruh organisi kepemudaan maupun kemahasiswaan serta seluruh stakholder yang ada. Maka sosok yang ditampilkan untk memimpin KNPI ke depan harus memiliki kualifikasi dan kriteria yg mumpuni. Antara lain, memiliki latar belakang organisasi yang jelas, paham organisasi secara utuh, memiliki integritas dan kemampuan yang tinggi di segala bidang, moralitas baik dan intelektualitas yang lebih dari rata-rata," pungkas dia.
Baca: Pengurus KNPI Kab. Bima Bantah Jadi Tameng Penguasa
Ditambahkannya, dengan adanya sosok kepemimpinan seperti itu dalam kepengurusan DPD II KNPI di masa mendatang, organisasi ini tidak berjalan tanpa arah seperti dalam kepemimpinan Ferdiansyah Fajar Islam saat ini. Disorotnya bahwa kepemimpinan Ferdiansyah dalam mengendalikan DPD II KNPI Kabupaten Bima tidak paham sama sekali arti berorganisasi.
"Saat ini, organisasi pemuda ini (Baca DPD II KNPI Kabupaten Bima) dalam kepemimpinan Saudara Ferdiansyah berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Inilah resiko besar yang diterima oleh para pemuda kita bilamana yang diberikan mengendalikan sistem dalam sebuah organisasi tidak paham sama sekali tentang arti berorganisi. Sehingga dampaknya instrumen ini menjadi tidak produktif dan vakum," tuding Edy dengan tegasnya.
Padahal, lanjut dia, banyak hal positif yang bisa dilakukan oleh kader muda di Kabupaten Bima. Namun, ketika kepemimpinan hanya bermodal nama besar keluarga atau orang tua, sementara dari sisi intelektualitas kurang, maka sejuta gagasan kaum muda akan jalan di tempat.
"Resiko besar bagi sebuah organisasi bila dipimpin oleh orang yang hanya mengandalkan nama besar keluarga atau orang tua, sementara dalam diri yang bersangkutan tidak terdapat nilai nilai intelektualitas dan kemampuan yang mumpuni. Inisiatif, ide dan gagasan yang positif tidak bisa dilakukan oleh kader muda dalam wadah KNPI, padahal jika KNPI benar-benar dimaksimalkan sebagai alat perjuangan kaum muda, keberadaanya akan menjadi sangat berarti bagi kemajuan daerah," pungkas dia.
Diakuinya, sebagai mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, dia menghimbau agar berani memberikan perubahan baru dalam ajang pemilihan KNPI bulan April 2017 mendatang. Harapannya, terjadi perubahan yang signifikan, DPD II KNPI Kabupaten Bima tidak berjalan di tempat dan mandul seperti saat ini dan sebelumnya.
"Jangan lagi terlena dengan hegemoni dan nama besar seseorang lantaran adanya kepentingan sesaat, sehingga yang dikorbankan adalah para kader kader muda kita yang akan datang terjebak pada cara berpikir yang sesaat. Dan parahnya lagi, bila cara berfikir kita seperti itu merasuk jiwa dan mental akan mengulang kembali catatan kegagalan perjalanan KNPI di tangan Ferdiansyah yang menjabat posisi Ketua saat ini," tutup Edy yang juga saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.