Ismula: Kami Bertanggungjawab Atas Hilangnya Motor Siswa
https://www.metromini.info/2017/03/ismula-kami-bertanggungjawab-atas.html
Pihak SMA Negeri 1 Sanggar bersedia mengganti kerugian korban kehilangan motor. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Terkait kasus kehilangan motor di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sanggar beberapa waktu yang lalu, pihak sekolah akhirnya angkat bicara. Ismula, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sanggar menjelaskan, bahwa pihaknya akan bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Baca: SMA Negeri 1 Sanggar Jadi Sasaran Curanmor
"Untuk sementara pihak sekolah bertanggungjawab dengan kehilangan motor itu. Kita minta pada pihak korban juga agar sama-sama membantu pihak sekolah juga dalam permasalahan ini. Jangan sepenuhnya dilimpahkan ke sekolah, karena kejadian ini bukan kesengajaan," jelasnya saat diwawancarai Metromini, Senin (6/4/2017).
Pihak sekolah sendiri mengakui bahwa kejadian tersebut merupakan kelalaian pihak sekolah juga. Karena saat kejadian terjadi, jelasnya, dua orang Satuan Pengamanan (Satpam) sekolah tidak masuk bekerja, sehingga tidak ada yang menjaga.
"Saat ini, pihak sekolah akan bertanggungjawab sebesar Rp2 juta, untuk mengganti kerugian motor yang hilang itu," terang Ismula.
Awalnya, pihak korban, Abdullah (46) selaku orang tua murid yang kehilangan motor, meminta kepada pihak sekolah sebesar Rp2,5 juta.
"Nanti kita akan rembuk ulang bersama pihak kepala sekolah dan guru. Pokoknya jangan sampai ada yang dirugikan, pihak sekolah jangan dirugikan dan pihak korban juga jangan dirugikan, mari kita tanggung jawab sama-sama," harap Ismula.
Ismula juga berharap, agar murid di sekolah memperhatikan motornya, karena kebanyakan motor siswa tidak memakai kunci kontak. Pihak sekolah juga akan meningkatkan pengamanan lagi.
"Kami akan lebih memperketat lagi pengamanan sekolah. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kami ke depannya agar menjadi lebih baik," jelasnya. (RED)
Baca: SMA Negeri 1 Sanggar Jadi Sasaran Curanmor
"Untuk sementara pihak sekolah bertanggungjawab dengan kehilangan motor itu. Kita minta pada pihak korban juga agar sama-sama membantu pihak sekolah juga dalam permasalahan ini. Jangan sepenuhnya dilimpahkan ke sekolah, karena kejadian ini bukan kesengajaan," jelasnya saat diwawancarai Metromini, Senin (6/4/2017).
Pihak sekolah sendiri mengakui bahwa kejadian tersebut merupakan kelalaian pihak sekolah juga. Karena saat kejadian terjadi, jelasnya, dua orang Satuan Pengamanan (Satpam) sekolah tidak masuk bekerja, sehingga tidak ada yang menjaga.
"Saat ini, pihak sekolah akan bertanggungjawab sebesar Rp2 juta, untuk mengganti kerugian motor yang hilang itu," terang Ismula.
Awalnya, pihak korban, Abdullah (46) selaku orang tua murid yang kehilangan motor, meminta kepada pihak sekolah sebesar Rp2,5 juta.
"Nanti kita akan rembuk ulang bersama pihak kepala sekolah dan guru. Pokoknya jangan sampai ada yang dirugikan, pihak sekolah jangan dirugikan dan pihak korban juga jangan dirugikan, mari kita tanggung jawab sama-sama," harap Ismula.
Ismula juga berharap, agar murid di sekolah memperhatikan motornya, karena kebanyakan motor siswa tidak memakai kunci kontak. Pihak sekolah juga akan meningkatkan pengamanan lagi.
"Kami akan lebih memperketat lagi pengamanan sekolah. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kami ke depannya agar menjadi lebih baik," jelasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.