Ini Sebab Dari Kasus Asrullah, Satu Pelaku Diciduk di Sampungu

Kepala urusan (Kaur) Bina Operasional Satuan Reskrim dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bima Kota, IPDA Wongso. FOTO: Pak Wongso/WHATSAPP

KOTA BIMA - Setelah diringkusnya salah seorang pelaku  Jumadin dan yang ikut terlibat menyembunyikannya si Amrin di Depok, Jawa Barat dari enam remaja yang terlibat kasus pembunuhan Asrullah, Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Bima, asal Pulau Messa, Kabupaten Manggarai Barat beberapa waktu yang lalu.

Baca juga:

Keberhasilan pihak Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) menambah progres rasa keadilan dari kasus ini setelah menjemput langsung seseorang pelaku berinisial Mhl di tempat tinggal orang tuanya di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Minggu, 5 Maret 2017.

"Selain Jumadi dan seseorang yang ikut menyembunyikannya (Amrin) ditangkap di Depok, kami juga sudah mengamankan salah seorang pelaku Mhl, yang juga pelajar di SMK swasta di Kota Bima," ungkap Kaur Bin Ops (KBO) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bima Kota, IPDA Wongso.

Wongso menjelaskan, ada enam pelaku yang diidentifikasi dalam kasus ini. Selain Jumadi dan Amrin (terlibat menyembunyikan Jumadi), diamankan pula si Mhl. Dan target selanjutnya masih ada 4 orang lagi, Wawan dan Yudi yang sudah masuk DPO serta AG serta pelaku lain yang belum diketahui identitasnya.

"Enam orang ini ada tiga yang masuk DPO adalah Wawan, Jumadi dan Yudi. Dari DPO baru Jumadi yang diamankan dan sedang diambil keterangannya. Tiga lainnya AG, Mhl dan yang belum teridentifikasi. Baru Mhl yang diamankan saat ini," jelas Wongso di ruang kerjanya, Senin, 6 Maret 2017.

Wongso menambahkan,  setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi termasuk saksi korban (Bambang), saat kejadian tersebut awal kehadiran pelaku menanyakan nama Bambang pada pelajar SMKN 1 Kota Bima yang pulang sekolah di hari Jum'at sekitar tiga pekan yang lalu.

Wawan yang terbakar cemburu langsung menerkam Bambang (Pelajar SMKN 1 Kota Bima itu). Perkelahian massal pun terjadi.

"Dari keterangan saksi korban, dua rekannya yang terluka ditusuk oleh dua orang pelaku. Wawan diduga menusuk Almarhum Asrullah, sedangkan Jumadi menusuk korban Ipung yang masih di rawat di Mataram," jelasnya.

Ia menambahkan, rasa cemburu Wawan yang menjadi dasar dendam membara terhadap Bambang. Wawan diketahui adalah pelajar SMA swasta di Bima asal Desa Sampungu yang sudah menjadi mantan PR (Siswi SMKN 1 Kota Bima) asal Desa Siswa, Kecamatan Soromandi.

Selepas memiliki hubungan asmara dengan Wawan, ternyata PR memiliki hubungan spesial dengan Bambang. Pada satu kesempatan, PR mengumbar kata yang mengandung unsur bahwa dia pernah dilihat Bambang saat mandi.

Wawan yang kemungkinan masih menaruh rasa terhadap PR merasa kupingnya panas dan kalap.

Berawal dari rasa cemburu Wawan yang mengajak beberapa rekannya hendak melampiaskan nafsu amarahnya kepada Bambang yang berujung pada penikaman dua orang siswa SMKN 1 Kota Bima.

"Karena melerai perkelahian itu Asrullah meninggal dunia akibat diduga ditikam oleh Wawan, sedangkan Ipung masih dirawat dan diduga ditikam oleh Jumadi alias Given warga salah satu Kecamatan di bagian selatan Kabupaten Bima," pungkas Wongso kepada Metromini. (RED)

Related

Politik dan Hukum 6600757932739584154

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item