Bupati Lotim, Isi Kuliah Umum di STIE Bima
https://www.metromini.info/2017/03/bupati-lotim-isi-kuliah-umum-di-stie.html
Ketua STIE Bima, Firdaus, ST, MM saat memberikan sambutan saat Bupati Lombok Timur memberikan kuliah umum di STIE Bima, Jum'at (17/3/2017). METROMINI/Agus Mawardy |
KOTA BIMA – Jum’at (17/3/2017, Civitas Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima mengikuti kuliah umum yang diisi Bupati Lombok Timur, NTB Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan, SH. MBA. Kegiatan ini dirangkai dengan bedah buku tentang Seorang Bupati yang akrab dengan sapaan Ali BD.
Kegiatan yang bertemakan “Implementasi Otonomi Menuju Kemandirian Daerah dan Bedah buku Bupati Independent, Sang Pendobrak dan Setengah Layar” yang diselenggarakan di Aula STIE Bima disambut baik seluruh civitas akademik kampus biru itu.
Ketua STIE Bima, Firdaus, ST, MM, sebagai tuan rumah mengaku bahagia dan bangga dengan kegiatan itu. Dia yakin, banyak hal yang bisa diperoleh dari kegiatan akademis seperti ini.
"Kegiatan seperti ini sangat perlu diadakan, karena dapat menambah pengetahuan kita dalam berbagai hal,” jelasnya, Jum'at, 17 Maret 2017 kemarin.
Pria yang juga dipercayakan sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bima ini mengaku rindu dengan kegiatan seperti ini. Sudah lama dia tidak terlibat dalam kegiatan bedah buku.
"Saya sendiri sudah lama tidak terlibat dalam kegiatan bedah buku. Jadi kerinduan saya terobati dengan adanya acara ini,” tandasnya.
Sebagai tuan rumah yang baik, Firdaus menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak terkait yang hadir dalam kegiatan itu. Tidak lupa juga dia menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan selama kegiatan berlangsung.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur, Ali BD dalam paparannya mengaku, telah mengikuti semua proses reformasi bangsa Indonesia. Sebut saja peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru, Dari Orde Baru hingga ke Reformasi.
Kata dia, dulu sistim pemerintahan tersentralisasi pada pemerintah pusat. Sementara pemerintah daerah hanya pelaksana tugas dari pemerintah pusat.
“Begitu juga di DPR. DPR bisa memecat kepala daerah,” bebernya.
Otonomi daerah sesungguhnya kata dia, membawa angin segar bagi daerah. Hal itu bisa diukur bagaimana perkembangan dan kemajuan daerah ketika diberikan kewewenang untuk bertanggungjawab atas daerah yang dipimpin masing-masing.
“Saat sistim kita tersentral pada pemerintah pusat, bupati/walikota hanya menjalankan tugas dari pusat saja. Sementara denga otonomi daerah, bupati/walikota diberikan tanggung jawab dan wewenang untuk memajukan daerah,” tuturnya.
Bahkan dulu lanjut dia, tanpa harus memiliki visi, siapapun bisa mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
"Kalau sekarang, kita harus punya visi. Sehingga kepala daerah bisa menggunakan idenya untuk membangun daerah,” kata Ali BD.
Pada kesempatan itu, Ali BD banyak memberikan petuah kepada para undangan. Tentu saja, kesempatan berhadapan dengan orang nomor satu di Lombok Timur itu tidak disia-siakan mahasiswa STIE Bima. Terbukti, saat diberikan kesempatan untuk bertanya, puluhan siswa langsung mengajukan tangan. Karena waktu yang terbatas, hanya beberapa saja yang mendapatkan kesempatan emas itu.
Setelah Ali BD menyampaikan kuliah umum. Kegiatan dilanjutkan dengan bedah buku.
Widiyanto, penulis buku Setengah Layar mendapatkan kesempatan pertama memaparkan isi bukunya. Dilanjutkan dengan pemaparan dari Riyanto Rabah, penulis buku Bupati Independent dan Sang Pendobrak. Selain kedua penulis, novelis tersohor, N Marewo juga ikut menjadi pembicara dalam kegiatan bedah buku itu. (RED | ADV)
Ketua STIE Bima, Firdaus, ST, MM, sebagai tuan rumah mengaku bahagia dan bangga dengan kegiatan itu. Dia yakin, banyak hal yang bisa diperoleh dari kegiatan akademis seperti ini.
"Kegiatan seperti ini sangat perlu diadakan, karena dapat menambah pengetahuan kita dalam berbagai hal,” jelasnya, Jum'at, 17 Maret 2017 kemarin.
Pria yang juga dipercayakan sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bima ini mengaku rindu dengan kegiatan seperti ini. Sudah lama dia tidak terlibat dalam kegiatan bedah buku.
"Saya sendiri sudah lama tidak terlibat dalam kegiatan bedah buku. Jadi kerinduan saya terobati dengan adanya acara ini,” tandasnya.
Sebagai tuan rumah yang baik, Firdaus menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak terkait yang hadir dalam kegiatan itu. Tidak lupa juga dia menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan selama kegiatan berlangsung.
Bupati Lombok Timur, Ali BD. METROMINI/Agus Mawardy |
Kata dia, dulu sistim pemerintahan tersentralisasi pada pemerintah pusat. Sementara pemerintah daerah hanya pelaksana tugas dari pemerintah pusat.
“Begitu juga di DPR. DPR bisa memecat kepala daerah,” bebernya.
Otonomi daerah sesungguhnya kata dia, membawa angin segar bagi daerah. Hal itu bisa diukur bagaimana perkembangan dan kemajuan daerah ketika diberikan kewewenang untuk bertanggungjawab atas daerah yang dipimpin masing-masing.
“Saat sistim kita tersentral pada pemerintah pusat, bupati/walikota hanya menjalankan tugas dari pusat saja. Sementara denga otonomi daerah, bupati/walikota diberikan tanggung jawab dan wewenang untuk memajukan daerah,” tuturnya.
Bahkan dulu lanjut dia, tanpa harus memiliki visi, siapapun bisa mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
"Kalau sekarang, kita harus punya visi. Sehingga kepala daerah bisa menggunakan idenya untuk membangun daerah,” kata Ali BD.
Pada kesempatan itu, Ali BD banyak memberikan petuah kepada para undangan. Tentu saja, kesempatan berhadapan dengan orang nomor satu di Lombok Timur itu tidak disia-siakan mahasiswa STIE Bima. Terbukti, saat diberikan kesempatan untuk bertanya, puluhan siswa langsung mengajukan tangan. Karena waktu yang terbatas, hanya beberapa saja yang mendapatkan kesempatan emas itu.
Ketua STIE, N. Marewo dan Penulis di acara Bedah Buku. METROMINI/Agus Mawardy |
Widiyanto, penulis buku Setengah Layar mendapatkan kesempatan pertama memaparkan isi bukunya. Dilanjutkan dengan pemaparan dari Riyanto Rabah, penulis buku Bupati Independent dan Sang Pendobrak. Selain kedua penulis, novelis tersohor, N Marewo juga ikut menjadi pembicara dalam kegiatan bedah buku itu. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.