Bupati Dinda Buka Seminar Gizi
https://www.metromini.info/2017/03/bupati-dinda-buka-seminar-gizi.html
Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri membuka seminar tentang Gizi di Aula SMKN III Kota Bima, Kamis, 2 Maret 2017. FOTO: HumasPro/PEMKAB BIMA |
KABUPATEN BIMA - Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri membuka seminar tentang Gizi yang digelar jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Bima dan Prodia. Kegiatan ini dilangsungkan di Aula SMKN III Kota Bima, Kamis, 2 Maret 2017.
Dihadapan para peserta seminar, Bupati \mengemukakan, status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia. Status gizi penting dicek pada kesehatan ibu, baik pada masa pra-hamil, saat kehamilan dan saat menyusui.
"Kondisi saat itu merupakan periode yang sangat kritis atau yang kita kenal dengan seribu hari pertama kehidupan. Walaupun secara eksplisit tidak disebutkan seribu hari pertama kebutuhan gizi yang berkualitas, namun status gizi remaja putri atau pra-nikah memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan kehamilan serta kelahiran hingga seorang remaja putri menjadi seorang ibu," jelas Dinda di hadapan Bidan dan Perawat serta anggota seminar lainnya.
Ia mengatakan, persoalan gizi adalah persoalan yang kompleks. Untuk itu, perlu sinergisitas semua pihak dalam penanganan masalah gizi.
“Saya berharap para bidan, ibu hamil, jajaran Dinas kesehatan, Persatuan Ahli Gizi dapat bersinergi menangani masalah ini. Karena masalah gizi pada anak akan menentukan bagi kualitas sumber daya manusia dan peningkatan IPM di Kabupaten Bima," harap Bupati.
Dinda melanjutkan, saat ini sebuah tantangan besar masih diperlukan adalah upaya pencapaian target MDG (Millenium Development Goal) masih belum optimal. Khusus untuk sektor kesehatan, perbaikan gizi masyarakat menjadi salah satu targetnya.
"Sebagai upaya mencapai komitmen global serta peningkatan kualitas SDM ke depan. Arah pembangunan kesehatan Indonesia dari tahun 2005 – 2024 didorong ke arah upaya yang promotif dan preventif, serta peningkatan universal coverage menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan," ujar Bupati perempuan pertama di NTB itu..
Sementara itu, Ketua Panitia Tita Masyita, M.Si mengatakan, periode seribu hari pertama kehidupan merupakan periode yang sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi.
"Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan gizi, dilakukan intervensi spesifik dengan pendekatan continuum of care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur)," jelas dia dalam sambutannya.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Ketua GOW dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima Rostiati Dahlan, S.Pd dan menghadirkan narasumber dari jajaran kesehatan Kabupaten Bima, Dinas Ketahanan Pangan, Dokter gizi dan kecantikan RSUD Bima dan dari Persatuan Ahli Gizi Kabupaten Bima. (RED | HUM)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.