Ayah Aan Bima di Kebumikan di Perkuburan Raja Bicara
https://www.metromini.info/2017/03/ayah-aan-bima-di-kebumikan-di.html
 |
| Almarhum Iksan Ahmad Daeng Talu (tengah jas abu-abu) bersama tiga putra (Yanwar (kiri), Syarif dan Aan) serta putrinya, Nurulif. FOTO: Husain Laodet II/FACEBOOK |
KOTA BIMA - Tokoh musisi keturunan langsung dari Ruma atau Raja Bicara, Iksan Ahmad Daeng (AD) Talu meninggal dunia, Jum'at (3/3/2017) Ba'da Maghrib kemarin. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di RT 10/04, Kelurahan Monggonao Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Baca: Pelantun Lagu Bima Bersinar, Iksan AD Talu, Mangkat
Almarhum adalah ayah dari Aan Bima, Peserta Kontes DA4 Indosiar saat ini. Almarhum meninggal di usia 59 tahun dan meninggakan 3 orang putra Yanwar, Syarif dan Aan) dan seorang putri (Nurulif) serta Istri (Nurma H. Majid) yang telah mengidap penyakit struk sejak enam tahun lalu.
Proses pemakaman akan dilakukan setelah pihak keluarga sepakat menunggu kedatangan Aan Bima dari Jakarta baru dilangsungkan prosesnya.
Anak tertua almarhum, Yanwar alias Wawan mengungkapkan, sekitar jam 1.45 WITA, Aan tiba di Bandara dan sampai di rumah jam 2.15 WITA. Setiba Aan di rumah, ayahanda baru dimandikan. Dan setelah prosesi sambutan keluarga di rumah yang disampaikan Wakil Walikota, baru proses sholat jenazah, dilakukan di Mesjid Raya Pane usai sholat Ashar.
"Dari Monggonao, Ayahanda diantarkan ke Kelurahan Pane dan di sholatkan di Masjid Raya di sana. Pihak keluarga dan sudah menjadi kebiasaan keturunan keluarga Raja Bicara selalu dikuburkan di komplek pemakaman Bata di Kelurahan Pane," ujar Yanwar anak pertama pembuat album Lagu Bima Kapenta Wadu kepada Metromini.
Kolega Almarhum yang juga termasuk anak didiknya. R. Efendy mengatakan, saat prosesi pemakaman sore tadi, sempat turun rintik hujan. Namun, kehadiran rintik hujan itu, tidak menyurutkan semangat para pelayat untuk tetap mengantarkan Teta Seo hingga ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
"Acara pemakaman sosok yang sudah kami anggap sang maestro kesenian bima itu berlangsug khidmat. Selain pihak keluarga, proses pengantaran Teta Seo begitu ramai dan ratusan pelayat yang tetap setia hingga akhir acara. Semua seniman bima pun hadir di sana," ujar lelaki yang akrab dipanggil Efen itu. (RED)
"Dari Monggonao, Ayahanda diantarkan ke Kelurahan Pane dan di sholatkan di Masjid Raya di sana. Pihak keluarga dan sudah menjadi kebiasaan keturunan keluarga Raja Bicara selalu dikuburkan di komplek pemakaman Bata di Kelurahan Pane," ujar Yanwar anak pertama pembuat album Lagu Bima Kapenta Wadu kepada Metromini.
Kolega Almarhum yang juga termasuk anak didiknya. R. Efendy mengatakan, saat prosesi pemakaman sore tadi, sempat turun rintik hujan. Namun, kehadiran rintik hujan itu, tidak menyurutkan semangat para pelayat untuk tetap mengantarkan Teta Seo hingga ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
"Acara pemakaman sosok yang sudah kami anggap sang maestro kesenian bima itu berlangsug khidmat. Selain pihak keluarga, proses pengantaran Teta Seo begitu ramai dan ratusan pelayat yang tetap setia hingga akhir acara. Semua seniman bima pun hadir di sana," ujar lelaki yang akrab dipanggil Efen itu. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.