TN Sosialisasi Pencegahan pembakaran Hutan dan Lahan

Sosialisasi Pencegahan Pembakaran Hutan dan Lahan bagi masyarakat di Desa Piong. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI

KABUPATEN BIMA - Hutan yang ada di sekitar gunung Tambora merupakan salah satu kawasan hutan yang harus dilestarikan dan dijaga keaslianya. Untuk itu, Kepala Taman Nasional (TN) Dr. Saepudin M.Si mengadakan Sosialisasi Pencegahan Pembakaran Hutan dan Lahan bagi masyarakat di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.

"Terkait dengan kondisi cuaca memasuki panas, kita melakukan Sosialisasi Pencegahan Pembakaran Hutan dan Lahan bagi masyarakat. Pencegahan ini juga harus ada perang aktif dari masyarakat. Kejadian membakar hutan ini risikonya cukup tinggi, seharusnya kawasan-kawasan konservasi tidak terjadi kebakaran. Asalkan dengan melakukan pencegahan dini secepat mungkin sebelum memasuki musim panas," jelas Saepudin, saat dikonfirmasi Metromini usai acara.

Saepudin menerangkan ada sekitar 71.645 Ha Taman Nasional (TN) yang terdeteksi sering kebakaran berlokasi di Desa Piong, Kabupaten Bima dan di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu. Salah satu persiapan untuk pencegahan kebakaran ini adalah dengan melakukan patroli serta penambahan sarana prasarana yang ada.

"Kami juga menambah anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) sehingga peran serta masyarakat ke depan ada. Kalau untuk petugas, kita terbatas. Intinya masyarakat dan petugas harus kerja sama dalam menjaga hutan ini," ujar Saepudin.

Saepudin berharap agar masyarakat bisa memahami manfaat dari keberadaan Taman Nasional ini. Masyarakat juga diharapkan bisa menjaga ekosistem yang ada. Selain itu, ia akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.

Di sini lain, Kepala Pengendalian dan Perubahan Iklim (PPI) untuk Wilayah Jawa, Bali, NTB dan NTT, Koman Triwijaya menambahkan, bahwa kehadiran mereka guna memfasilitasi kelompok-kelompok masyarakat atau pun lembaga daerah dalam meningkatkan kapasitas mereka serta memberikan dukungan dari segi pendanaan.

Koman juga berencana ingin membina sebuah Kampung Iklim yang masyarakatnya punya kesadaran tentang lingkungan, pengelolaan limbah dan sampah. Di daerah lain, sudah banyak desa yang berlabel Kampung Iklim. Oleh karena itu, Desa Piong diharapkan bisa menjadi salah satu Kampung Iklim. Nanti akan ada penilaian dan pengujian baru diputuskan layak atau tidaknya.

"Kampung Iklim ini adalah bentuk adaptasi masyarakat terhadap lingkungan. Artinya masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan iklim yang terjadi," jelas Koman. (RED)

Related

Kabar Rakyat 2740303703182018659

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item