Tak Terurus, Kantor Desa Oi Katupa Bagai Rumah Hantu
https://www.metromini.info/2017/02/tak-terurus-kantor-desa-oi-katupa-bagai.html
Kondisi Kantor Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Jum'at, 3 Februari 2017. FOTO: Agus Gunawan (CR)/METROMINI. |
KABUPATEN BIMA – Berbeda dengan kantor desa yang lainnya di wilayah Kabupaten Bima. Kondisi Kantor Kepala Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima kosong, rusak dan tak berfungsi. Keadaan ini sudah lama dan sepertinya dibiarkan begitu saja.
Reportase Kontributor Metromini, dari keterangan warga Desa Oi Katupa, aktifitas pelayanan lumpuh total. Kondisinya di dalam pun berantakan. Saat operasi jam kantor seperti ini, menurut M, harusnya sebagai wilayah desa yang diakui oleh Pemerintah, keberadaan aktivitas kantor desa harus ada.
“Ibarat kata, warga Oi Katupa ini sudah tidak jelas statusnya. Kantor Desa Oi Katupa bagai rumah hantu saja. Kondisi ini sudah lama, dan saya pun bertanya kapan kantor berfungsi seperti sebelumnya?” kata pemuda berinisial M, asal Kecamatan Tambora, Jum’at, 3 Februari 2017 sore tadi.
Baca juga:
Menurut mahasiswa yang masibh kuliah di salah satu kampus di Kota Bima itu, mengatakan, lumpuhnya aktivitas Kantor Desa terjadi sejak demonstrasi yang dipimpin langsung Kepala Desa Oi Katupa (Muhidin, Red) di tahun 2016 lalu.
“Kepala Desa memimpin aksi demo penolakan PT. Sanggar Agro. Berbulan-bulan demo itu, aparatur desa pun sudah tidak masuk kerja. Karena tak bisa apa-apa,” katanya menambahkan.
Selain M, seorang warga lainnya, Fulan (bukan nama sebenarnya) mengatakan, kantor desa ini memang seperti ini sejak tahun 2016 silam. Semua staf desa jarang ada di kantor, lebih-lebih kepala desa di kampung ini.
“Sudah lama saya tidak pernah liat kepala desa masuk kantor. Dan kantor desa ini bagaikan kandang saja kalau siang. Dan bila malam kantor desa ini seperti ada penghuni gaibnya,” ujarnya.
Ia pun berharap, agar kantor desa bisa beroperasi seperti sedia kala. Pelayanan kepada warga tetap ada, walau urusan politik kepala desa masih berjalan. Dan sejauh ini, jika warga ingin mengurus apa-apa yah harus mencari kepala desa atau sekretaris desa.
“Kita sebagai masyarakat terpaksa harus terima semua ini dengan lapang dada. Untuk urus ini itu kita nggak bisa. Dan kalau kepepet, ya datangin rumah atau menunggu datang kepala desa atau sekretaris desa di rumahnya,” katanya.
Dia menambahkan, memang kondisi politik di Desa Oi Katupa meningkat ketegangannya setelah kehadiran PT. Sanggar Agro Karya Persada (SAKP) membangun kantor di desa ini.
“Namun, walau kemarin sempat ada demo-demo, kantornya jangan kosong hingga rusak gini. Harapan kami di sini sebagai masyarakat, jika kepala desa tidak ada, minimal aparatur desa yang lainnya yang menjaga dan tetap masuk kerja,” tutup Fulan.
Di sisi lainnya, Kepala Desa Oi Katupa Muhidin yang dikonfirmasi di rumahnya tak bisa ditemui. Dihubungi diponselnya 082339654xxx dalam keadaan tidak aktif. (RED)
Reportase Kontributor Metromini, dari keterangan warga Desa Oi Katupa, aktifitas pelayanan lumpuh total. Kondisinya di dalam pun berantakan. Saat operasi jam kantor seperti ini, menurut M, harusnya sebagai wilayah desa yang diakui oleh Pemerintah, keberadaan aktivitas kantor desa harus ada.
“Ibarat kata, warga Oi Katupa ini sudah tidak jelas statusnya. Kantor Desa Oi Katupa bagai rumah hantu saja. Kondisi ini sudah lama, dan saya pun bertanya kapan kantor berfungsi seperti sebelumnya?” kata pemuda berinisial M, asal Kecamatan Tambora, Jum’at, 3 Februari 2017 sore tadi.
Baca juga:
- Camat Sanggar ‘Buta’ Pal Batas Piong-Sanggar dan Oi Katupa-Tambora
- BPN Sesalkan Tim Tata Batas Piong-Oi Katupa Tidak Ada
- Demo Turunkan BBM, LMND Bima Singgung Soal Oi Katupa
- Korban: Puluhan Preman Serang Warga Desa Oi Katupa, Diduga Suruhan PT. SAKP
Menurut mahasiswa yang masibh kuliah di salah satu kampus di Kota Bima itu, mengatakan, lumpuhnya aktivitas Kantor Desa terjadi sejak demonstrasi yang dipimpin langsung Kepala Desa Oi Katupa (Muhidin, Red) di tahun 2016 lalu.
“Kepala Desa memimpin aksi demo penolakan PT. Sanggar Agro. Berbulan-bulan demo itu, aparatur desa pun sudah tidak masuk kerja. Karena tak bisa apa-apa,” katanya menambahkan.
Selain M, seorang warga lainnya, Fulan (bukan nama sebenarnya) mengatakan, kantor desa ini memang seperti ini sejak tahun 2016 silam. Semua staf desa jarang ada di kantor, lebih-lebih kepala desa di kampung ini.
“Sudah lama saya tidak pernah liat kepala desa masuk kantor. Dan kantor desa ini bagaikan kandang saja kalau siang. Dan bila malam kantor desa ini seperti ada penghuni gaibnya,” ujarnya.
Ia pun berharap, agar kantor desa bisa beroperasi seperti sedia kala. Pelayanan kepada warga tetap ada, walau urusan politik kepala desa masih berjalan. Dan sejauh ini, jika warga ingin mengurus apa-apa yah harus mencari kepala desa atau sekretaris desa.
“Kita sebagai masyarakat terpaksa harus terima semua ini dengan lapang dada. Untuk urus ini itu kita nggak bisa. Dan kalau kepepet, ya datangin rumah atau menunggu datang kepala desa atau sekretaris desa di rumahnya,” katanya.
Dia menambahkan, memang kondisi politik di Desa Oi Katupa meningkat ketegangannya setelah kehadiran PT. Sanggar Agro Karya Persada (SAKP) membangun kantor di desa ini.
“Namun, walau kemarin sempat ada demo-demo, kantornya jangan kosong hingga rusak gini. Harapan kami di sini sebagai masyarakat, jika kepala desa tidak ada, minimal aparatur desa yang lainnya yang menjaga dan tetap masuk kerja,” tutup Fulan.
Di sisi lainnya, Kepala Desa Oi Katupa Muhidin yang dikonfirmasi di rumahnya tak bisa ditemui. Dihubungi diponselnya 082339654xxx dalam keadaan tidak aktif. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.