Siasati UNBK, Sekolah Pinjam Laptop Guru dan Siswa
https://www.metromini.info/2017/02/siasati-unbk-sekolah-pinjam-laptop-guru.html
 |
| Ilustrasi pelajar SMA menggunakan perangkat komputer persiapan UNKB 2017. FOTO: Berita11.com/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - SMKN 10 Kabupaten Bima dipastikan kekurangan laptop untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tahun 2017 ini. Untuk mensiasati itu, pihak sekolah akan meminjam laptop milik guru dan siswa.
Baca juga:
"Karena ujian akan dilakukan satu sesi, sehingga kami butuh banyak komputer. Terpaksa pinjam laptop guru dan siswa," ujar Kepala SMKN 10 Kabupaten Bina, Jufriadi, SE, M. Si,
Persiapan lain kata dia, pihak sekolah sudah menambah daya listrik. Semula daya listrik hanya 10.500 Watt. Setelah penambahan menjadi 27.000 Watt.
"Kami tambahkan daya listrik sekitar 16. 500 Watt. Biar tidak ada penurunan meteran saat ujian. Namun Jika PLN yang padamkan listriknya, tentu akan berdampak pada penundaan pelaksanaan UNBK,” ujarnya.
Kekurangan komputer juga terjadi di SMA Negeri 1 Palibelo Kabupaten Bima. Komputer yang tersedia hanya 35 unit. Sementara jumlah siswa yang akan mengikuti ujian adalah 135 orang.
"Kami kekurangan 45 unit komputer lagi,” jelas Kepala SMA Negeri 1 Palibelo, Andi Azis, S.Pd.
Jika tidak ada bantuan komputer dari provinsi, sekolah akan meminjam laptop guru dan siswa, persis sama dengan yang dilakukan di SMKN 10. Dis isi lain, Azis sudah memasang jaringan internet, serta menyediakan satu unit genset dengan kapasitas 30.000 Volt.
Kekurangan komputer menjadi kekhawatiran tersendiri. Sebab kata dia, UNBK dapat dilaksanakan jika tersedia 30% komputer dari jumlah peserta ujian nasional.
Dia berharap, pemerintah pusat maupun provinsi dapat bergerak cepat untuk mengatasi hal itu. Sesuai arahan Mendikbud seluruh harus instansi pemerintahan mendukung pelaksanaan UNBK Tahun 2017. (RED)
Baca juga:
- UNBK SMPN 1 Kobi Terancam Gagal Digelar
- Anggaran Perbaikan Sarana Pendidikan Dicairkan Tahun Ini
- Perangkat Rusak, Al-Ikhwan Tetap UNKB
"Karena ujian akan dilakukan satu sesi, sehingga kami butuh banyak komputer. Terpaksa pinjam laptop guru dan siswa," ujar Kepala SMKN 10 Kabupaten Bina, Jufriadi, SE, M. Si,
Persiapan lain kata dia, pihak sekolah sudah menambah daya listrik. Semula daya listrik hanya 10.500 Watt. Setelah penambahan menjadi 27.000 Watt.
"Kami tambahkan daya listrik sekitar 16. 500 Watt. Biar tidak ada penurunan meteran saat ujian. Namun Jika PLN yang padamkan listriknya, tentu akan berdampak pada penundaan pelaksanaan UNBK,” ujarnya.
Kekurangan komputer juga terjadi di SMA Negeri 1 Palibelo Kabupaten Bima. Komputer yang tersedia hanya 35 unit. Sementara jumlah siswa yang akan mengikuti ujian adalah 135 orang.
"Kami kekurangan 45 unit komputer lagi,” jelas Kepala SMA Negeri 1 Palibelo, Andi Azis, S.Pd.
Jika tidak ada bantuan komputer dari provinsi, sekolah akan meminjam laptop guru dan siswa, persis sama dengan yang dilakukan di SMKN 10. Dis isi lain, Azis sudah memasang jaringan internet, serta menyediakan satu unit genset dengan kapasitas 30.000 Volt.
Kekurangan komputer menjadi kekhawatiran tersendiri. Sebab kata dia, UNBK dapat dilaksanakan jika tersedia 30% komputer dari jumlah peserta ujian nasional.
Dia berharap, pemerintah pusat maupun provinsi dapat bergerak cepat untuk mengatasi hal itu. Sesuai arahan Mendikbud seluruh harus instansi pemerintahan mendukung pelaksanaan UNBK Tahun 2017. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.