Potensi Pungli di Dinas Dikbudpora Paling Besar
https://www.metromini.info/2017/02/potensi-pungli-di-dinas-dikbudpora.html
 |
| Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan H. M. Nur. FOTO: HumasPro/PEMKAB BIMA |
KABUPATEN. BIMA - Potensi terjadi Pungutan Liar (Pungli) paling besar ada di Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga (Disdukbudpora). Demikian yang disampaikan Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan H. M Noer saat mengingatkan dinas terkait agar hati-hati.
"Sasaran utama adalah Disdukbudpora. Saya kasih tahu, bapak Kepala Dinas (H. Supratman AS, Red), memimpin di sini harus kuat," ujar mantan pejabat di Kementrian Pendidikan Nasional itu, Selasa, 14 Februari 2017 siang tadi.
Sebab, lanjut Dahlan, dinas yang satu ini menaungi ratusan sekolah dan instansi yang ada di setiap kecamatan dan khusus di bidang pendidikan mulai dari TK hingga SMA yang jumlahnya lebih dari 700 lembaga pendidikan.
Disebutkannya, praktek pungli dapat berupa penarikan biaya pengurusan administrasi dan sejenis. Bahkan juga pemerasan oleh sejumlah pihak dengan modus mencari-cari kesalahan sekolah.
"Misalnya teman-teman LSM yang mencari-cari kesalahan, kemudian meminta uang kepada sekolah. Itu termasuk Pungli," paparnya.
Tidak terkecuali juga instansi di bawah naungan kementerian Agama (Kemenag). Sebab, menurutnya, aset Kemenag juga atas tanggungjawab Pemkab Bima.
"Misalnya madrasah, walaupun di bawah naungan Kemenag tapi guru dan pegawainya adalah aset pemda," tegasnya.
Namun demikian, dia berharap Disdikbudpora terhindar dari kasus Pungli. Sebab, dinas ini adalah nyawa bagi generasi penerus bangsa.
Selain itu, Dahlan juga mengingatkan agar aparat desa tidak menyalahgunakan dana desa. Sebab, potensi penyelewengan juga besar terjadi.
"Makanya hati-hati dalam mengelola Alokasi Dana Desa," tegasnya.
Dia mengingatkan pada masyarakat, jika mengetahui informasi indikasi Pungli untuk segera melapor. Sehingga bisa langsung ditindak.
"Sementara waktu, sekretariatan Saber Pungli di Bagian hukum Setda Kabupaten Bima," bebernya, saat sidaj di Palibelo, Selasa (14/2/2017).
Baca juga:
Dia berharap, pemberantasan pungli ini dapat membawah Bima menjadi lebih maju dari sebelumnya. Namun sebelum penindakan terjadi, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. (RED | ADV)
"Sasaran utama adalah Disdukbudpora. Saya kasih tahu, bapak Kepala Dinas (H. Supratman AS, Red), memimpin di sini harus kuat," ujar mantan pejabat di Kementrian Pendidikan Nasional itu, Selasa, 14 Februari 2017 siang tadi.
Sebab, lanjut Dahlan, dinas yang satu ini menaungi ratusan sekolah dan instansi yang ada di setiap kecamatan dan khusus di bidang pendidikan mulai dari TK hingga SMA yang jumlahnya lebih dari 700 lembaga pendidikan.
Disebutkannya, praktek pungli dapat berupa penarikan biaya pengurusan administrasi dan sejenis. Bahkan juga pemerasan oleh sejumlah pihak dengan modus mencari-cari kesalahan sekolah.
"Misalnya teman-teman LSM yang mencari-cari kesalahan, kemudian meminta uang kepada sekolah. Itu termasuk Pungli," paparnya.
Tidak terkecuali juga instansi di bawah naungan kementerian Agama (Kemenag). Sebab, menurutnya, aset Kemenag juga atas tanggungjawab Pemkab Bima.
"Misalnya madrasah, walaupun di bawah naungan Kemenag tapi guru dan pegawainya adalah aset pemda," tegasnya.
Namun demikian, dia berharap Disdikbudpora terhindar dari kasus Pungli. Sebab, dinas ini adalah nyawa bagi generasi penerus bangsa.
Selain itu, Dahlan juga mengingatkan agar aparat desa tidak menyalahgunakan dana desa. Sebab, potensi penyelewengan juga besar terjadi.
"Makanya hati-hati dalam mengelola Alokasi Dana Desa," tegasnya.
Dia mengingatkan pada masyarakat, jika mengetahui informasi indikasi Pungli untuk segera melapor. Sehingga bisa langsung ditindak.
"Sementara waktu, sekretariatan Saber Pungli di Bagian hukum Setda Kabupaten Bima," bebernya, saat sidaj di Palibelo, Selasa (14/2/2017).
Baca juga:
Dia berharap, pemberantasan pungli ini dapat membawah Bima menjadi lebih maju dari sebelumnya. Namun sebelum penindakan terjadi, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. (RED | ADV)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.