Mahasiswa di Makassar Ingin 'Dicumbu' Seperti Mahasiswa di Jogja
https://www.metromini.info/2017/02/mahasiswa-di-makassar-ingin-seperti.html
Bupati Bima Hj. Indah Damayanti (baju kuning) saat berpose dengan mahasiswi asal Bima di Jogjakarta.. FOTO: www.wartantb.com/GOOGLE |
KABUPATEN BIMA – Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri melakukan kunjungan kerja ke Jogjakarta. Sabtu (18/2/2017) lalu Bupati Bima, setelah turun dari pesawat di Bandara Adisucipto Yogyakarta, Hj. Indah Dhamayanti Putri dan beberapa pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Bima langsung melakukan peninjauan Asrama Putra Mahasiswa Bima.
Bupati bertatap muka dengan para pengurus asrama dan mahasiswa Bima yang tengah menempuh studi di Kota Pelajar itu. Saat dialog dengan pengurus asrama yang Bupati mendengarkan keluh kesah mahasiswa yang menempati asrama berkapasitas 28 kamar dan 1 Aula ini dan bentuk bangunannya berlantai dua itu.
Bupati mengatakan, peninjauan asrama ini penting untuk melihat dari dekat kondisi bangunan setelah 10 tahun menjadi aset Pemerintah Daerah (Pemda). Secara umum, fisik bangunan masih memadai meskipun diperlukan perbaikan di beberapa bagian.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk menindaklanjuti dan membantu melakukan perbaikan,” janji Bupati.
Ia mengatakan, adanya asrama mahasiswa merupakan kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Daerah. Menurutnya, kebanggaan ini terletak pada kemampuan Pemda dalam menyiapkan sarana pemondokan bagi mahasiswa.
"Oleh karena itu, para penghuni asrama diharapkan mampu memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan. Dan harus pandai merawat bangunan yang ada," tutur Bupati.
Bupati pun menyarankan agar dilakukan periodisasi kepengurusan dalam pengelolaan asrama ini.
“Pengelolaan asrama sebaiknya diangkat secara periodik. Dan untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan asrama dalam jangka waktu selama misalnya 3 tahun dilakukan pergantian pengurus,” katanya
Mengakhiri dialog, Bupati juga berpesan kepada para mahasiswa agar selalu melibatkan diri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
“Tunjukkan jati diri sebagai Dou Mbojo (Orang Bima) yang memegang teguh falsafah Maja Labo Dahu (Malu dan Takut),” ingat Bupati, dikutip dari www.wartantb.com.
Pada kesempatan tersebut mahasiswa Bima yang berhuni di pondokan itu sangat berterima kasih dan mengaku bangka dengan perhatian dan kepedulian Bupati.
"Kami sangat berterima kasih dan sebenarnya kondisi pengawasan dari para sesepuh belum maksimal. Harapannya, ada komunikasi yang dan teratur demi memantau kondisi mahasiswa dan warga Bima di Jogjakarta," ujar Erwin Nizar, salah seorang penghuni asrama itu.
Kondisi perhatian Bupati yang dirangkaikan dengan undangan pelantikan organisasi pelajar dan mahasiswa asal Bima yang mengenyam pendidikan di Kota Jogjakarta menuai rasa 'iri dan cemburu' bagi mahasiswa yang kuliah di Makasar, Sulawesi Selatan.
Tapi, sebelumnya, kondisi kehadiran Bupati di Jogjakarta berkat koordinasi yang sehat antara sesepuh dan mahasiswa asal Bima yang ada di Jogjakarta.
Sementara itu, Jamaludin Abdullah, salah seorang mahasiswa Pasca Sarjana, asal Desa Bolo, Kecamatan Madapangga yang masih mengenyam pendidikan S2 di Makassar mempertanyakan niat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima untuk bisa mengunjungi daerah perantauan lain seperti di Makassar.
"Apakah ada inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk meninjau bagaimana keadaan dan kondisi Asrama Bima yang ada di Makassar? Kami sangat berharap kehadiran Bupati di Makassar sekaligus bersilaturrahmi dengan Mahasiswa Bima yang ada di Makassa," kata Jamal mempertegas di aku Facebook miliknya Jamal James yang dipertegas dengan konfirmasi via ponselnya oleh Metromini, Selasa, 21 Februari 2017.
Pada status Facebook Jamal James, Mahasiswa Bima di Makassar lainnya juga menanggapi keinginan mereka atas kehadiran Bupati di sana. Persis seperti yang dilakukannya di Jogjakarta.
"Bang Jamal James semoga pemerintah dibukakan pintu hati nuraininya dlm melihat kondisi asrama bima di makassar," ujar Syam Rhaden't Alfian Alif.
"Mari kita positif thingking sama pemkab sekarang bahwa akan peduli sama kondisi masyarakatx yg lagi study di luar daerah terutama Mahasiswa Bima yg di Makassar yg belum pernah dijamah, kalaupun tdk peduli sama sekali ya mau atau tidaak mau kita harus bikin jadwal 'Ngopi' bareng :)," ujar Syam menambahkan.
Melihat fenomena kecemburuan antara mahasiswa perantauan ini. Kembali, menurut Yan Suryadin, saat di Jogja, kehadiran Bupati berkat adanya undangan pelantikan pengurus organisasi pelajar dan mahasiswa Bima yang sedang melanjutkan study-nya di Jogja. Dan harmonisasi yang dibangun antara junior dan senior di Jogja bahkan dengan sesepuh orang Bima yang ada di Jogjakarta sangat erat dan saling menguatkan.
"Kehadiran Bupati di Jogja selain undangan pelantikan juga karena ada permintaan sekaligus jaminan kenyamanan dari para sesepuh selama Bupati berada di sana. Karena para sesepuh Bima yang ada di Jogjakarta juga ingin bersilaturahmi dengan Bupati Hj. Indah Damayanti Puteri," tutur Kasubag Protokoler, Bagian HumasPro setda Kabupaten Bima, Yan Suryadin.
Menurut Yan, pada prinsipnya Bupati akan senang bisa mengunjungi dan melihat pelajar, mahasiswa dan warga Bima di daerah perantauan. Beliau ingin sekali melihat kondisi kehidupan di sana.
"Sebenarnya, jika undangan dari daerah perantauan antara senior atau sesepuh dan yang muda seperti pelajar dan mahasiswanya akur dan satu bahasa. Jika diundang bersama, Bupati Insya Allah akan hadir di tengah-tengah mereka. Namun, jangan sampai kehadiran Bupati malah menuai masalah baru di antara mereka," ujar mantan Kasubag Pemberitaan itu, Selasa (21/2/2017) siang tadi. (RED | WWW.WARTANTB.COM | HUM)
Bupati bertatap muka dengan para pengurus asrama dan mahasiswa Bima yang tengah menempuh studi di Kota Pelajar itu. Saat dialog dengan pengurus asrama yang Bupati mendengarkan keluh kesah mahasiswa yang menempati asrama berkapasitas 28 kamar dan 1 Aula ini dan bentuk bangunannya berlantai dua itu.
Bupati mengatakan, peninjauan asrama ini penting untuk melihat dari dekat kondisi bangunan setelah 10 tahun menjadi aset Pemerintah Daerah (Pemda). Secara umum, fisik bangunan masih memadai meskipun diperlukan perbaikan di beberapa bagian.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk menindaklanjuti dan membantu melakukan perbaikan,” janji Bupati.
Ia mengatakan, adanya asrama mahasiswa merupakan kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Daerah. Menurutnya, kebanggaan ini terletak pada kemampuan Pemda dalam menyiapkan sarana pemondokan bagi mahasiswa.
"Oleh karena itu, para penghuni asrama diharapkan mampu memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan. Dan harus pandai merawat bangunan yang ada," tutur Bupati.
Bupati pun menyarankan agar dilakukan periodisasi kepengurusan dalam pengelolaan asrama ini.
“Pengelolaan asrama sebaiknya diangkat secara periodik. Dan untuk memudahkan koordinasi dan pengawasan asrama dalam jangka waktu selama misalnya 3 tahun dilakukan pergantian pengurus,” katanya
Mengakhiri dialog, Bupati juga berpesan kepada para mahasiswa agar selalu melibatkan diri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.
“Tunjukkan jati diri sebagai Dou Mbojo (Orang Bima) yang memegang teguh falsafah Maja Labo Dahu (Malu dan Takut),” ingat Bupati, dikutip dari www.wartantb.com.
Pada kesempatan tersebut mahasiswa Bima yang berhuni di pondokan itu sangat berterima kasih dan mengaku bangka dengan perhatian dan kepedulian Bupati.
"Kami sangat berterima kasih dan sebenarnya kondisi pengawasan dari para sesepuh belum maksimal. Harapannya, ada komunikasi yang dan teratur demi memantau kondisi mahasiswa dan warga Bima di Jogjakarta," ujar Erwin Nizar, salah seorang penghuni asrama itu.
Kondisi perhatian Bupati yang dirangkaikan dengan undangan pelantikan organisasi pelajar dan mahasiswa asal Bima yang mengenyam pendidikan di Kota Jogjakarta menuai rasa 'iri dan cemburu' bagi mahasiswa yang kuliah di Makasar, Sulawesi Selatan.
Tapi, sebelumnya, kondisi kehadiran Bupati di Jogjakarta berkat koordinasi yang sehat antara sesepuh dan mahasiswa asal Bima yang ada di Jogjakarta.
Sementara itu, Jamaludin Abdullah, salah seorang mahasiswa Pasca Sarjana, asal Desa Bolo, Kecamatan Madapangga yang masih mengenyam pendidikan S2 di Makassar mempertanyakan niat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima untuk bisa mengunjungi daerah perantauan lain seperti di Makassar.
"Apakah ada inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Bima untuk meninjau bagaimana keadaan dan kondisi Asrama Bima yang ada di Makassar? Kami sangat berharap kehadiran Bupati di Makassar sekaligus bersilaturrahmi dengan Mahasiswa Bima yang ada di Makassa," kata Jamal mempertegas di aku Facebook miliknya Jamal James yang dipertegas dengan konfirmasi via ponselnya oleh Metromini, Selasa, 21 Februari 2017.
Pada status Facebook Jamal James, Mahasiswa Bima di Makassar lainnya juga menanggapi keinginan mereka atas kehadiran Bupati di sana. Persis seperti yang dilakukannya di Jogjakarta.
"Bang Jamal James semoga pemerintah dibukakan pintu hati nuraininya dlm melihat kondisi asrama bima di makassar," ujar Syam Rhaden't Alfian Alif.
"Mari kita positif thingking sama pemkab sekarang bahwa akan peduli sama kondisi masyarakatx yg lagi study di luar daerah terutama Mahasiswa Bima yg di Makassar yg belum pernah dijamah, kalaupun tdk peduli sama sekali ya mau atau tidaak mau kita harus bikin jadwal 'Ngopi' bareng :)," ujar Syam menambahkan.
Melihat fenomena kecemburuan antara mahasiswa perantauan ini. Kembali, menurut Yan Suryadin, saat di Jogja, kehadiran Bupati berkat adanya undangan pelantikan pengurus organisasi pelajar dan mahasiswa Bima yang sedang melanjutkan study-nya di Jogja. Dan harmonisasi yang dibangun antara junior dan senior di Jogja bahkan dengan sesepuh orang Bima yang ada di Jogjakarta sangat erat dan saling menguatkan.
"Kehadiran Bupati di Jogja selain undangan pelantikan juga karena ada permintaan sekaligus jaminan kenyamanan dari para sesepuh selama Bupati berada di sana. Karena para sesepuh Bima yang ada di Jogjakarta juga ingin bersilaturahmi dengan Bupati Hj. Indah Damayanti Puteri," tutur Kasubag Protokoler, Bagian HumasPro setda Kabupaten Bima, Yan Suryadin.
Menurut Yan, pada prinsipnya Bupati akan senang bisa mengunjungi dan melihat pelajar, mahasiswa dan warga Bima di daerah perantauan. Beliau ingin sekali melihat kondisi kehidupan di sana.
"Sebenarnya, jika undangan dari daerah perantauan antara senior atau sesepuh dan yang muda seperti pelajar dan mahasiswanya akur dan satu bahasa. Jika diundang bersama, Bupati Insya Allah akan hadir di tengah-tengah mereka. Namun, jangan sampai kehadiran Bupati malah menuai masalah baru di antara mereka," ujar mantan Kasubag Pemberitaan itu, Selasa (21/2/2017) siang tadi. (RED | WWW.WARTANTB.COM | HUM)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.