Kasus Tewasnya Asrullah, Pelaku Masih Diburu
https://www.metromini.info/2017/02/kasus-tewasnya-asrullah-pelaku-masih.html
Masyarakat Pulau Mesa, Kabupaten Manggarai Barat, NTT (Sabtu kemarin) menanti kedatangan Alm. Asrullah (korban penikaman, seorang siswa SMKN 1 Kota Bima, Jum'at, 17/2/2017). FOTO: Kiki Sandra/FACEBOOK |
KOTA BIMA - Lahir dan mengisi masa kecil di Pulau Mesa, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Asrullah memutuskan melanjutkan study-nya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bima.
Hari maut itu tepat hari Jum'at (17/2/2017) lalu. Sepulang sekolah tiga kawanan Pelajar SMKN 1 Kota Bima, Bambang, Asrullah dan Ipung berjalan pulang menuju kos mereka. Tiba-tiba saja, oleh remaja tak dikenal Bambang dipukul dan terjadi perkelahian antara mereka. Awalnya ingin melerai perkelahian rekannya itu. Namun, sebab kebaikan mereka akhirnya menuai duka dan maut di Jum'at berdarah itu. Asrullah dan Ipung terkena tusukan golok pelaku.
Innalillahiwainnailaihiroji'un. Tak lama setelah dilarikan ke Puskesmas Dara Asrullah yang mengalami pendarahan hebat akibat luka tusuk di bagian punggungnya meninggal dunia. Sedangkan Ipung mengalami luka yang sama, setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Bima, kabarnya kini dia selamat atas penikaman maut itu.
Asrullah (16), Pelajar Kelas II jurusan Pariwisata di SMKN 1 Kota Bima, jasadnya telah dikebumikan di daerah kelahirannya, di Pulau Pesa, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu kemarin
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rasanae Barat AKP. Jamaluddin menjelaskan, dari keterangan saksi mata kejadian Hyt (siswi SMKN 1 Kota Bima) membenarkan bahwa Ipung dan Asrullah tidak terlibat perkelahian awal. Keduanya melihat Bambang yang sedang berkelahi dengan pelaku berusaha melerai perkelahian itu. Namun, oleh pelaku usaha peleraian berbalas penikaman yang dilakukannya terhadap Asrullah dan Ipung.
"Ya benar, keduanya tidak terlibat perkelahian awal. Keduanya ingin melerai Bambang dan pelaku yang berkelahi, namun ditikam oleh satu orang pelaku. Ini berdasarkan keterangan dari saksi yang melihat kejadian tersebut (Hyt, Red). Kejadiannya sekitar pukul 11.15 WITA (Jum'at, 17/2/2017, Red) sepulang sekolah di jalan bagian barat SMKN 1 Kota Bima," jelas Jamaluddin, kepada Metromini via ponselnya, Minggu (19/2/2017) pagi ini.
Ia mengungkapkan, baru satu orang saksi yang dimintai keterangannya. Saksi yang diambil adalah yang melihat peristiwa itu terjadi. Sedangkan untuk korban Bambang, belum diambil keterangannya. Karena yang bersangkutan ikut kembali mengantarkan jenazah Asrullah ke Manggarai Barat.
Baca juga:
"Saksi baru satu orang. Bambang belum diambil keterangannya, karena dia ikut mengantarkan korban (Alm. Asrullah) ke Manggarai Barat," ujar Kapolsek sederhana itu.
Diakuinya, belum ada tersangka yang diamankan. Tapi, dari keterangan saksi, ada tersangka yang dikenali dan sedang dilakukan perburuan hingga saat ini.
"Kami masih memburunya. Belum ada tersangka yang diamankan dalam peristiwa maut ini," tandasnya. (RED)
Hari maut itu tepat hari Jum'at (17/2/2017) lalu. Sepulang sekolah tiga kawanan Pelajar SMKN 1 Kota Bima, Bambang, Asrullah dan Ipung berjalan pulang menuju kos mereka. Tiba-tiba saja, oleh remaja tak dikenal Bambang dipukul dan terjadi perkelahian antara mereka. Awalnya ingin melerai perkelahian rekannya itu. Namun, sebab kebaikan mereka akhirnya menuai duka dan maut di Jum'at berdarah itu. Asrullah dan Ipung terkena tusukan golok pelaku.
Proses pemakakaman Alm. Asrullah, di Pulau Pesa, Mabar, NTT, Sabtu (18/2/2017). Foto: Kiki Sandra/Facebook |
Asrullah (16), Pelajar Kelas II jurusan Pariwisata di SMKN 1 Kota Bima, jasadnya telah dikebumikan di daerah kelahirannya, di Pulau Pesa, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu kemarin
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rasanae Barat AKP. Jamaluddin menjelaskan, dari keterangan saksi mata kejadian Hyt (siswi SMKN 1 Kota Bima) membenarkan bahwa Ipung dan Asrullah tidak terlibat perkelahian awal. Keduanya melihat Bambang yang sedang berkelahi dengan pelaku berusaha melerai perkelahian itu. Namun, oleh pelaku usaha peleraian berbalas penikaman yang dilakukannya terhadap Asrullah dan Ipung.
"Ya benar, keduanya tidak terlibat perkelahian awal. Keduanya ingin melerai Bambang dan pelaku yang berkelahi, namun ditikam oleh satu orang pelaku. Ini berdasarkan keterangan dari saksi yang melihat kejadian tersebut (Hyt, Red). Kejadiannya sekitar pukul 11.15 WITA (Jum'at, 17/2/2017, Red) sepulang sekolah di jalan bagian barat SMKN 1 Kota Bima," jelas Jamaluddin, kepada Metromini via ponselnya, Minggu (19/2/2017) pagi ini.
Ia mengungkapkan, baru satu orang saksi yang dimintai keterangannya. Saksi yang diambil adalah yang melihat peristiwa itu terjadi. Sedangkan untuk korban Bambang, belum diambil keterangannya. Karena yang bersangkutan ikut kembali mengantarkan jenazah Asrullah ke Manggarai Barat.
Baca juga:
- Tiga Siswa asal Labuan Bajo Diserang, Satu Meninggal Dunia
- Akun FB Rangga Babuju Upload Foto Terduga Pelaku Pembunuh Asrul
"Saksi baru satu orang. Bambang belum diambil keterangannya, karena dia ikut mengantarkan korban (Alm. Asrullah) ke Manggarai Barat," ujar Kapolsek sederhana itu.
Diakuinya, belum ada tersangka yang diamankan. Tapi, dari keterangan saksi, ada tersangka yang dikenali dan sedang dilakukan perburuan hingga saat ini.
"Kami masih memburunya. Belum ada tersangka yang diamankan dalam peristiwa maut ini," tandasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.