Kartini Butuh Bantuan Pemerintah
https://www.metromini.info/2017/02/kartini-butuh-bantuan-pemerintah.html
Kartini (40) divonis mengidap penyakit kanker ganas. FOTO: Yaman Jaya/METROMINI |
KOTA BIMA - Kartini (40) warga RT 16 / RW 04 Lingkungan Nggaro, Kelurahan Kumbe, sudah hampir lima bulan menahan rasa sakit yang dideritanya. Oleh dokter, Kartini divonis kanker payudara. Saat ini, ia hanya bisa menunggu keajaiban yang datang.
Kartini mengidap penyakit kanker ganas yang menyerang payudara kirinya dan kanker itu kini kian membesar setiap hari. Saat ditemui awak Metromini di kediamannya, Selasa (21/2/2016) sore, Kartini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Suaminya, Julkarnain (43), tetap setia mendampinginya.
Pada Metromini, Kartini menceritakan bahwa penyakitnya itu muncul sekitar lima bulan lalu. Pertama muncul benjolan kecil pada bagian payudara kiri, kemudian kian hari kian membesar. Efek dari benjolan itu yang dirasakan hanya sakit dan panas. Tidak berselang lama rasa sakit itu kemudian diperiksakan ke dokter.
"Pas diperiksa, dokter langsung menvonis bahwa penyakit itu adalah kanker. Lalu pihak dokter menyarankan agar dirinya segera dioperasi dan beberapa daging di bagian benjolan payudaranya pun diambil untuk dibawa ke Bali untuk diperiksa," ujar Kartini.
Kartini menjelaskan, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dirinya mengidap kanker ganas pada bagian payudara kiri. Oleh dokter di Bali, ia disarankan untuk melakukan kemoterapi.
Namun, Kartini gagal ke Bali karena mengeluh sering sakit perut. Kemudian ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. Setelah dirawat selama satu minggu, ia keluar. Empat hari kemudian dirawat lagi dengan keluhan yang sama. Sebulan berselang, sakit perutnya kembali kambuh. Ia sudah keluar masuk RSUD Bima belasan kali.
Dari penjelasan dokter, sakit perut tersebut disebabkan penyebaran sel kanker. Sel kanker akan menjalar yang menyebabkan pembengkakan pada perut dan hati.
"Karena perut membengkak, cairan di perut pun kemudian disedot," cerita Kartini dengan nada sedih.
Sementara itu, Julkarnain mengatakan bahwa derita yang dialami oleh istrinya itu belum mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan, Lurah Kumbe pun tidak pernah hadir dan melihat warganya yang dilanda musibah.
"Lurah Kumbe selama ini tidak pernah hadir dan melihat kami," ucap Julkarnain.
Untuk itu, Julkarnain juga berharap,kepada Pemerintah Kota Bima agar dapat memberikan bantuan untuk biaya berobat istrinya. Karena bantuan tersebut akan sangat berarti untuk mengobati penyakit istrinya. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.