Kalikuma dan Kaum Muda, Rintis Forum Relawan Bersatu
https://www.metromini.info/2017/02/kalikuma-dan-kaum-muda-rintis-forum.html
Rapat pembentukan Forum Relawan Bersatu (FRB), di pelataran teras bagian utara, ASI Mbojo-Bima, Sabtu (4/2/2017). FOTO: Alex Afzal/FACEBOOK |
KOTA BIMA – Organisasi Kalikuma Mataram menggandeng sejumlah organisasi kepemudaan di Bima menggelar rapat pembentukan Forum Relawan Bersatu (FRB). Acara ini dilaksanakan, di pelataran teras bagian utara, ASI Mbojo-Bima, Sabtu (4/2/2017) pagi menjelang siang ini.
Ketua Panitia kegiatan Muhammad Afzal mengatakan dasar dan yang memotivasi pembangunan forum kalangan muda ini berawal dari keberadaan relawan pasca bencana banjir bandang yang melanda Bima dalam dua bulan terakhir.
Pentingnya kebersamaan para relawan harus didorong pada pembentukan organisasi sebagai wujud melembagakan karakter sosial generasi muda. Tujuannya agar dalam kerja-kerja sosial ke depannya, dapat lebih terarah, terorganisir dan sistimatis.
“Kami di sini menyamakan persepsi dari berbagai kalangan organisasi kepemudaan seperti Dewan Kesenian Kota (DKK) Bima, MAKEMBO, Kalikuma Mataram, HMI Cabang Bima, Kancoa Rida Community, Balumba Community, FKMHB, IMKOBI Mataram dan lain-lain,” kata Afrizal sekaligus wakil dari Komunitas Kalikuma Mataram ini.
Pemilik akun Facebook Alex Afzal itu mengatakan, dalam persiapan awal sebelum rapat bersama ini dimulai. Nama Forum ini adalah Forum Relawan Bersatu (FRB). Tak ada pembatasan di dalam forum ini. Siapapun baik atas nama pribadi dan organisasi, bila ingin bersama, pintu FRB akan selalu terbuka.
“Pada dasarnya forum ini sebagai wadah dalam mensistimatiskan cara kerja relawan. Semua orang bisa bergabung baik atas nama pribadi dan organisasi sosial kemasyarakatan,” paparnya.
Dikatakannya juga, dalam sifat dan bentuk organisasi ini murni pada kerja-kerja budaya dan sosial saja bidangnya. Tidak berafiliasi atau memberikan dukungan kepada sosok, kelompok yang berlabel politik dan kepentingan berkuasa.
“Kami murni sebagai forum sukarelawan yang akan ada dalam membantu masyarakat korban bencana, kaum miskin kota dan yang taraf kehidupan ekonominya memprihatinkan,” kata pemuda asal Kelurahan Penaraga yang saat ini berdomisili di Kota Mataram itu.
Ditambahkannya, dalam proses akhir rapat pembentukan forum relawan ini. Di halaman Museum ASI Mbojo Bima digelar acara penanaman pohon bersama.
"Tiap organisasi masing-masing menanam pohon di halaman ASI. Yah, harapannya, pohon-pohon ini tumbuh subur dan menambah nilai estetika di museum kebanggan masyarakat Bima pada umumnya," tutup Muhammad Afzal yang juga saat ini menjadi tenaga pengajar di salah satu kampus swasta di Kota Mataram itu. (RED)
Baca juga:
Ketua Panitia kegiatan Muhammad Afzal mengatakan dasar dan yang memotivasi pembangunan forum kalangan muda ini berawal dari keberadaan relawan pasca bencana banjir bandang yang melanda Bima dalam dua bulan terakhir.
Pentingnya kebersamaan para relawan harus didorong pada pembentukan organisasi sebagai wujud melembagakan karakter sosial generasi muda. Tujuannya agar dalam kerja-kerja sosial ke depannya, dapat lebih terarah, terorganisir dan sistimatis.
“Kami di sini menyamakan persepsi dari berbagai kalangan organisasi kepemudaan seperti Dewan Kesenian Kota (DKK) Bima, MAKEMBO, Kalikuma Mataram, HMI Cabang Bima, Kancoa Rida Community, Balumba Community, FKMHB, IMKOBI Mataram dan lain-lain,” kata Afrizal sekaligus wakil dari Komunitas Kalikuma Mataram ini.
Pemilik akun Facebook Alex Afzal itu mengatakan, dalam persiapan awal sebelum rapat bersama ini dimulai. Nama Forum ini adalah Forum Relawan Bersatu (FRB). Tak ada pembatasan di dalam forum ini. Siapapun baik atas nama pribadi dan organisasi, bila ingin bersama, pintu FRB akan selalu terbuka.
“Pada dasarnya forum ini sebagai wadah dalam mensistimatiskan cara kerja relawan. Semua orang bisa bergabung baik atas nama pribadi dan organisasi sosial kemasyarakatan,” paparnya.
Dikatakannya juga, dalam sifat dan bentuk organisasi ini murni pada kerja-kerja budaya dan sosial saja bidangnya. Tidak berafiliasi atau memberikan dukungan kepada sosok, kelompok yang berlabel politik dan kepentingan berkuasa.
“Kami murni sebagai forum sukarelawan yang akan ada dalam membantu masyarakat korban bencana, kaum miskin kota dan yang taraf kehidupan ekonominya memprihatinkan,” kata pemuda asal Kelurahan Penaraga yang saat ini berdomisili di Kota Mataram itu.
Kegiatan penanaman pohon di halaman Museum ASI Mbojo-Bima. Sabtu (4/2/2017). FOTO: Alex Afzal/FACEBOOK |
"Tiap organisasi masing-masing menanam pohon di halaman ASI. Yah, harapannya, pohon-pohon ini tumbuh subur dan menambah nilai estetika di museum kebanggan masyarakat Bima pada umumnya," tutup Muhammad Afzal yang juga saat ini menjadi tenaga pengajar di salah satu kampus swasta di Kota Mataram itu. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.