Janji Manis Legislatif Dinanti Warga di Jalan
https://www.metromini.info/2017/02/janji-manis-legislatif-dinanti-warga-di.html
Warga Rabadompu Timur yang menggelar aksi pagi ini, Kamis (23/2/20170 di depan DPRD Kota Bima. FOTO: Yaman Jaya/METROMINI |
KOTA BIMA - Puluhan Warga Rabadompu Timuryang tergabung dalam Organisasi Pemuda Kreatif (OKP) Serikat Persatuan Anak Rabadompu Timur Agresif (SPARTA) menunggu janji anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima terkait dengan adanya pertemuan membahas tentang Bantuan Jaminan Hidup (Jadup) untuk Korban Banjir Kota Bima.
Sedianya telah disepakati hari ini (Kamis, 23 Februari 2017, red), akan dilangsungkan pertemuan bersama antara Pemkot, DPRD Kota Bima dan warga.
Perjanjian ini, terjadi saat pemblokiran warga Rabadompu yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota dan beujung pemblokiran jalan di lingkungan kampung mereka,
Baca: Sikap Acuh Pemkot, Dibalas Warga Blokir Jalan
Pantauan Metromini saat ini, puluhan warga menunggu di depan Kantor DPRD Kota Bima sejak pukul 10.00 WITA dan menagih janji legislator yang apabila pemblokiran jalan di buka, maka pihak dewan akan menerima dan membahas masalah ini hari Kamis (hari ini, Red).
"Dari pukul 10.00 pagi kami sudah di sini dan menanti janji Pemerintah Kota Bima dan anggota Dewan terkait tuntutan awal demo kemarin soal dana Jaminan Bantuan hidup (Jadup) yang tidak jelas dan tidak transparan serta tidak merata," ujar Arif Rahman, S.Sos, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tersebut.
Baca: Pemkot 'Kedatangan Tamu' OPK Sparta Tanyakan Soal Bantuan Bencana
Massa aksi yang didominasi kehadiran puluhan ibu-ibu itu mulai resah, karena sudah satu jam lamanya mereka menunggu. Mereka duduk di jalan raya dan di bawah terik matahari, persis di gerbang masuk kantor Wakil Rakyat Kota Bima.
"Kami tidak akan bangun sebelum Pemerintah menepati janjinya untuk melakukan audensi terhadap apa yang mereka janjikan saat pemblokiran jalan kemarin. Mana yang katanya membela hak rakyat," ujar Asna seorang ibu muda yang mulai tampak kecewa dengan janji dewan saat itu.
Sementara itu, di dalam gedung Wakil Rakyat, tidak terlihat satu pun anggota DPRD yang berada di dalam atau yang menjemput massa aksi untuk mempersilahkan masuk ke dalam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Metromini, anggota legislatif ada beberapa orang yang tidak keluar daerah, sedangkan beberapa anggota ada yang sedang mengikuti acara sidang internal partai di pulau Jawa.
Dan dipastikan, menurut salah seorang staf di Kantor itu, unsur pimpinan DPRD Kota Bima tidak ada yang di dalam Kota, baik Ketua DPRD Fery Sofian, SH, M.Safi'i dan Syabudin. (RED)
Sedianya telah disepakati hari ini (Kamis, 23 Februari 2017, red), akan dilangsungkan pertemuan bersama antara Pemkot, DPRD Kota Bima dan warga.
Perjanjian ini, terjadi saat pemblokiran warga Rabadompu yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota dan beujung pemblokiran jalan di lingkungan kampung mereka,
Baca: Sikap Acuh Pemkot, Dibalas Warga Blokir Jalan
Pantauan Metromini saat ini, puluhan warga menunggu di depan Kantor DPRD Kota Bima sejak pukul 10.00 WITA dan menagih janji legislator yang apabila pemblokiran jalan di buka, maka pihak dewan akan menerima dan membahas masalah ini hari Kamis (hari ini, Red).
"Dari pukul 10.00 pagi kami sudah di sini dan menanti janji Pemerintah Kota Bima dan anggota Dewan terkait tuntutan awal demo kemarin soal dana Jaminan Bantuan hidup (Jadup) yang tidak jelas dan tidak transparan serta tidak merata," ujar Arif Rahman, S.Sos, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi tersebut.
Baca: Pemkot 'Kedatangan Tamu' OPK Sparta Tanyakan Soal Bantuan Bencana
Massa aksi yang didominasi kehadiran puluhan ibu-ibu itu mulai resah, karena sudah satu jam lamanya mereka menunggu. Mereka duduk di jalan raya dan di bawah terik matahari, persis di gerbang masuk kantor Wakil Rakyat Kota Bima.
"Kami tidak akan bangun sebelum Pemerintah menepati janjinya untuk melakukan audensi terhadap apa yang mereka janjikan saat pemblokiran jalan kemarin. Mana yang katanya membela hak rakyat," ujar Asna seorang ibu muda yang mulai tampak kecewa dengan janji dewan saat itu.
Sementara itu, di dalam gedung Wakil Rakyat, tidak terlihat satu pun anggota DPRD yang berada di dalam atau yang menjemput massa aksi untuk mempersilahkan masuk ke dalam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Metromini, anggota legislatif ada beberapa orang yang tidak keluar daerah, sedangkan beberapa anggota ada yang sedang mengikuti acara sidang internal partai di pulau Jawa.
Dan dipastikan, menurut salah seorang staf di Kantor itu, unsur pimpinan DPRD Kota Bima tidak ada yang di dalam Kota, baik Ketua DPRD Fery Sofian, SH, M.Safi'i dan Syabudin. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.