Irfan: Tidak Ada Intervensi dalam Ujian PTT
https://www.metromini.info/2017/02/irfan-tidak-ada-intervensi-dalam-ujian.html
Ketua LPMP NTB, H. Muh. Irfan, MM. FOTO: www.kahaba.net/GOOGLE |
KABUPATEN BIMA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima telah menggelar seleksi perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT) bidang kesehatan, Senin dan Selasa, tanggal 20 dan 21 Februari 2017 lalu. Seleksi yang dilakukan dalam bentuk ujian tertulis dan wawancara tersebut diikuti sekitar 1.229 peserta yang lolos seleksi administrasi.
Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, dalam rekrutmen PTT Daerah ini telah menggandeng pihak ketiga. Konsorsium dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTB (Widyaiswara) dan Poltekes Mataram serta dari pihak profesional kesehatan lainnya.
Baca juga:
- Administrasi Peserta PTT Diminta Dicek Ulang
- Penyelenggara Tes PTT Kesehatan, Konsorsium Poltekes Mataram dan LPMP NTB
- Lukman: Keliru Jika Arahan Saya Menyesatkan Peserta PTT
- Pengurusan STR 'Diarahkan' Kepala PKM Lambu, Menyesatkan Peserta PTT
- Pengumuman PTT Ditempel di Kantor BKD-Diklat dan Dikes
"Pihak kami diminta oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima agar dapat menciptakan ujian yang bersih dan independen, serta untuk menepis isu kebocoran soal dan permainan 'kotor' lainnya. Dan Poltekes Mataram sebagai pihak yang membuat soal," terang Ketua LPMP NTB, H. Muh. Irfan, MM. Rabu (1/3/2017).
Sementara itu, setelah lulus tes tulis, peserta tes PTT akan mengikuti wawancara. Diterangkannya, dalam materi wawancara akan dipertanyakan soal integritas, loyalitas dan wawasan kebangsaan sebagai aparatur walaupun statusnya hanya PTT. Ujian tulis bobotnya 60 dan wawancara 40.
"Seleksi akademik telah dilakukan dan hasilnya sudah diserahkan. Penetapan kelulusan oleh pemkab Bima seluruhnya sesuai dengan hasil test. Kami juga melampirkan seluruh lembar jawaban peserta dan perolehan nilai seluruh peserta ke Pemkab Bima, sebagai wujud dari akuntabilitas dan independensi kami," jelas Irfan.
Sudah ada 111 tenaga PTT yang lulus seleksi akademik, sambungnya, dan mereka diselesksi sesuai kemampuan masing-masing. Pihaknya mengakui tidak ada intervensi sedikit pun dan dari siapa pun pada pelaksanaan ujian tersebut, serta jauh dari kecurangan. Kredibilitas lembaga dan tim seleksi menjadi taruhannya.
"Kita harus mulai berpikir positif terhadap apa yang dilakukan Pemkab Bima, tentunya kalau ada bukti kecurangan dari proses ini pasti ditindaklanjuti. Siapa pun diberikan ruang untuk mengawal," pungkasnya. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.