Ini Pengakuan Pelaksana Proyek Dam Oi Saro

Kondisi proyek Dam di Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI

KABUPATEN BIMA - Pelaksana lapangan proyek, Hasnun mengungkapkan bahwa pelaksana pekerjaan proyek ini adalah CV. Pilar Konstruksi (PK) milik Nasir Yusuf.

Ia mengatakan, soal masalah proyek irigasi ini, dirinya mengikuti instruksi dari pemilik perusahaan,

“Kalau masalah pintu air yang tidak dipasang itu sudah petunjuk dari pihak CV. Dan kalau untuk uang pembuatan pintu itu ada sama yang punya CV pak M. Nasir Yusuf,” ujar Hasnun, di kediamannya, Rabu, 15 Februari 2017.

Diakui Hasnun, dirinya menggunakan uang selama mengerjakan proyek ini hanya sebesar Rp220 juta. Padahal, anggaran untuk DAM irigasi ini dimenangkan pihak CV sebesar Rp410 juta.
“Nilai anggaran proyek ini diberitahu ke saya setelah pekerjaan ini selesai,” tandasnya.

Dijelaskannya, selama pencairan dana proyek langsung masuk ke rekening CV. Dari pemilik CV baru diserahkan ke pihaknya untuk mengerjakan proyek ini.

“Masalah pengeluaran uang pihak CV Yang tahu. Setelah itu baru pihak CV kasih ke saya. Sebenarnya saya dipihakketigakan lagi. Pas saya minta kuitansi untuk pencairan uang, pihak CV tidak mau memberikannya. Hanya kuitansi yang pertama saja yang diberikan,” urainya.

Hasnun juga merinci uang yang diserahkan oleh pemilik CV kepadanya.

“Dalam pencairan pertama ada sekitar Rp110 juta. Dari uang itu, diakuinya hanya menerima Rp60 juta. Dan pencairan tahap kedua sebesar Rp154 juta dan dirinya hanya menerima Rp110 juta. Dan tahap ketiga, dari Rp103 juta yang masuk ke rekening perusahaan, dia hanya diserahkan uang Rp80 juta saja.

Intinya, kata dia, soal keuangan semua yang mengatur adalah pihak CV.

“Untuk masalah keuangan pekerjaan itu pihak CV yang tahu semuanya. Saya hanya mempekerjakan sesuai uang yang diberikan pihak CV,” tutupnya.

Di sisi yang lainnya. Pemilik CV. Pilar Konstruksi yang dikonfirmasi soal pelaksanaan proyek ini menjawab singkat dan bernada ketus. Via ponselnya, Nasir menjelaskan, saat tender pihaknya memotong 20% dari anggaran pafu Rp500 juta.

“Kalau anggaran proyeknya Rp410 juta. Dan untuk anggarannya kita gunakan semua. Saat tender dipotong 100 juta (20%) dari pagu dana Rp500 juta,” jelasnnya.

Kalau soal pintu air, Nasir menyarankan tanya saja pengawasnya.

“Begini mas, nanti ke PU saja dan jangan telepon. Saya lagi di jalan ini. Nanti PU yang terangkan soalnya PU punya proyek. Dan yang melaksanakan pekerjaan Pak Hasnun, Mas,” kata Nasir dengan nadanya yang terkesan ketus dan meninggi.

“Apa situ tidak mengerti saya kasih tau begitu. Itu sudah Si Hasnun pelaksananya. Kalau masalah uang Hasnun yang terima. Maaf saya lagi di jalan ini soalnya lagi hujan,” tambah Nasir yang langsung mematikan teleponnya. (RED)

Baca juga: 

Related

Politik dan Hukum 4761420555900721342

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item