FLOBAMORA Mendesak Polisi Segera Menangkap Pembunuh Asrullah
https://www.metromini.info/2017/02/flobamora-mendesak-polisi-segera.html
FLOBAMORA NTT Bima dan FKGO KOTA menggelar pertemuan dengan Kapolres Bima Kota, Jum'at,24 Februari 2017. FOTO: Ikbal Tanjung/FACEBOOK |
KOTA BIMA – Kasus penikaman siswa SMKN 1 Kota Bima, Asrullah, Jum’at pekan lalu, yang telah dikebumikan di kampung halamannya di Pulau Messa, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (18/2/2017). Hingga saat ini, pelaku pembunuh pelajar kelas II di jurusan Pariwisata itu belum juga tertangkap.
Kondisi ini, mendorong organisasi paguyuban warga Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan Paguyuban Flobamora menggelar audensi dengan Kapolres Bima Kota, AKBP Nurman Ismail, SIK. Dalam pertemuan tersebut, Flobamora NTT sangat mendesak pihak Kepolisian Resort Bima Kota untuk segera menangkap pelaku ‘kebiadaban’ ini.
“Kami dari Flobamora, mewakili keluarga korban menggelar audensi dengan Kapolres, dengan harapan agar pelaku pembunuhan dapat ditangkap secepatnya,” ujar juru bicara Flobamora NTT, Muhammad Waru.
Menurut komisioner KPU Kabupaten Bima itu, kasus pembunuhan ini tidak bisa dikategorikan sebagai kasus pidana biasa. Dia harus menjadi kategori kasus yang luar biasa.
Kata dia, dengan kematian Asrullah, keberadaan ratusan pelajar asal NTT mengalami traumatik. Merasa terasa terancam dengan penyerangan sekelompok orang tak dikenal terhadap Asrullah dan rekan-rekannya di SMKN 1 Kota Bima, Jum’at pekan lalu.
Baca: Tiga Siswa asal Labuan Bajo Diserang, Satu Meninggal Dunia
“Ini kasus luar biasa. Dampaknya meninggalkan dunia dan menyisakan trauma yang cukup mendalam kepada ratusan pelajar lainnya asal NTT di Bima,” ungkapnya, Jum’at, 24 Februari 2017 via ponselnya.
Diakuinya, keberadaan siswa yang dikhawatirkan Flobamora adalah yang duduk di bangku kelas III dan akan mengikuti ujian nasional sebentar lagi. Untuk itu, mengingat sudah adanya korban jiwa, pihaknya sangat mendesak Kapolres Bima Kota untuk segera menangkap pelaku.
“Kami tegaskan mewakili keluarga korban dan ini murni kasus pembunuhan yang luar biasa sifatnya, pelaku harus segera ditangkap oleh polisi dalam jangka waktu secepat-cepatnya,” desak staf akademik di STIHM Bima itu.
Diakuinya, berdasarkan penjelasan dari Kapolsek Rasanae Barat. Kata Waru, sudah ada enam pelaku yang telah diperiksa. Dan untuk salah seorang saksi korban atas nama Bambang, kalau dua hari yang lalu kabarnya masih di Pulau Messa.
“Korban masih merasa trauma dan takut. Dan kata Kapolsek sudah enam orang saksi yang diperiksa. Untuk keberadaan Bambang yang juga korban dalam kasus ini akan kami konfirmasi dan kami akan mendorongnya untuk bisa memberikan keterangan agar memberi gambaran dalam proses penyelidikan Kepolisian ini. Sedangkan untuk korban penikaman yang lain atas nama Ipung, sementara sedang dirawat secara intensif di Mataram. Dia dirujuk dari RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan terbaik di Mataram saat ini,” tandas dia.
Di samping paguyuban Flobamora, pertemuan dengan Kapolres Bima Kota dihadiri pula oleh Pengurus FKGO (Forum Komunikasi Guru Olahraga) Kota Bima yang berjumlah tiga orang.
Di akun salah seorang pengurus FKGO, Ikbal Tanjung menuliskan, Bapak Kapolresta Bima Kota turut berbelasungkawa atas meninggalnya Asrullah. Dalam proses hukum kasus ini, pelaku masih dalam pengejaran langsung oleh tim Buser Polres Bima Kota, anggota Polsek Rasana'e Barat dan bekerjasama dengan anggota asal bersama Polres Bima.
“Masalah ini kami menanganinya dengan serius akan memasang DPO. Kita akan berusaha dan diharapkan kepada keluarga korban agar bisa bersabar. Ini hanya masalah waktu saja dan kita serahkan semua kepada Allah SWT. Harapannya jangan sampai masalah sosial berkembang di masyarakat. Atas kunjungan Flobamora dan FKGO Kota Bima, kami ucapkan selamat datang dan mohon maaf,” kata Kapolres, AKBP Nurman Ismail, S.IK yang dikutip Ikbal Tanjung dan dirilis di halaman status Facebook miliknya. (RED)
Baca juga:
“Kami dari Flobamora, mewakili keluarga korban menggelar audensi dengan Kapolres, dengan harapan agar pelaku pembunuhan dapat ditangkap secepatnya,” ujar juru bicara Flobamora NTT, Muhammad Waru.
Menurut komisioner KPU Kabupaten Bima itu, kasus pembunuhan ini tidak bisa dikategorikan sebagai kasus pidana biasa. Dia harus menjadi kategori kasus yang luar biasa.
Kata dia, dengan kematian Asrullah, keberadaan ratusan pelajar asal NTT mengalami traumatik. Merasa terasa terancam dengan penyerangan sekelompok orang tak dikenal terhadap Asrullah dan rekan-rekannya di SMKN 1 Kota Bima, Jum’at pekan lalu.
Baca: Tiga Siswa asal Labuan Bajo Diserang, Satu Meninggal Dunia
“Ini kasus luar biasa. Dampaknya meninggalkan dunia dan menyisakan trauma yang cukup mendalam kepada ratusan pelajar lainnya asal NTT di Bima,” ungkapnya, Jum’at, 24 Februari 2017 via ponselnya.
Diakuinya, keberadaan siswa yang dikhawatirkan Flobamora adalah yang duduk di bangku kelas III dan akan mengikuti ujian nasional sebentar lagi. Untuk itu, mengingat sudah adanya korban jiwa, pihaknya sangat mendesak Kapolres Bima Kota untuk segera menangkap pelaku.
“Kami tegaskan mewakili keluarga korban dan ini murni kasus pembunuhan yang luar biasa sifatnya, pelaku harus segera ditangkap oleh polisi dalam jangka waktu secepat-cepatnya,” desak staf akademik di STIHM Bima itu.
Diakuinya, berdasarkan penjelasan dari Kapolsek Rasanae Barat. Kata Waru, sudah ada enam pelaku yang telah diperiksa. Dan untuk salah seorang saksi korban atas nama Bambang, kalau dua hari yang lalu kabarnya masih di Pulau Messa.
“Korban masih merasa trauma dan takut. Dan kata Kapolsek sudah enam orang saksi yang diperiksa. Untuk keberadaan Bambang yang juga korban dalam kasus ini akan kami konfirmasi dan kami akan mendorongnya untuk bisa memberikan keterangan agar memberi gambaran dalam proses penyelidikan Kepolisian ini. Sedangkan untuk korban penikaman yang lain atas nama Ipung, sementara sedang dirawat secara intensif di Mataram. Dia dirujuk dari RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan terbaik di Mataram saat ini,” tandas dia.
Di samping paguyuban Flobamora, pertemuan dengan Kapolres Bima Kota dihadiri pula oleh Pengurus FKGO (Forum Komunikasi Guru Olahraga) Kota Bima yang berjumlah tiga orang.
Di akun salah seorang pengurus FKGO, Ikbal Tanjung menuliskan, Bapak Kapolresta Bima Kota turut berbelasungkawa atas meninggalnya Asrullah. Dalam proses hukum kasus ini, pelaku masih dalam pengejaran langsung oleh tim Buser Polres Bima Kota, anggota Polsek Rasana'e Barat dan bekerjasama dengan anggota asal bersama Polres Bima.
“Masalah ini kami menanganinya dengan serius akan memasang DPO. Kita akan berusaha dan diharapkan kepada keluarga korban agar bisa bersabar. Ini hanya masalah waktu saja dan kita serahkan semua kepada Allah SWT. Harapannya jangan sampai masalah sosial berkembang di masyarakat. Atas kunjungan Flobamora dan FKGO Kota Bima, kami ucapkan selamat datang dan mohon maaf,” kata Kapolres, AKBP Nurman Ismail, S.IK yang dikutip Ikbal Tanjung dan dirilis di halaman status Facebook miliknya. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.