Di Kore, Masih Ada Siswa yang Belajar di Dalam Gubuk
https://www.metromini.info/2017/02/di-kore-masih-ada-siswa-yang-belajar-di.html
 |
| Siswa di MTs Yayasan Pendidikan Al Ittihat, Desa Kore, Kecamatan Sanggar Sekolah di dalam gubuk. FOTO: Agus Gunawan/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Di Desa Kore, berdiri sebuah sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al Ittihat. Ada dua strata pendidikan di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Sekolah Terakreditasi C itu menyediakan layanan pendidikan tingkat MTs/SMP dan MA atau setara SMA.
Keberadaan sekolah yang memiliki jumlah siswa 169 murid itu dalam kondisi bangunan sekolah yang apa adanya. Statusnya memang swasta. Tapi semangat sekolah ini dengan jumlah muridnya sungguh luar biasa. Para warga belajar begitu senang walau fasilitas sekolah seakan pas-pasan.
"Sekolah kami telah Terakreditasi C. Untuk jumlah murid 83 orang di bang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 86 murid di bangku Madrasah Aliyah (MA)," ujar Drs. Muhammad Salahudin, di sekolahnya, Sabtu 11 Februari 2017 siang tadi.
Salahudin mengungkapkan, animo orang tua di Desa Kore dan desa-desa tetangga untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah ini sungguh luar biasa. Para siswa di sini pun demikian adanya. Namun, fasilitas yang kurang dan fisik prasarana sekolah masih jauh dari harapan. .
"Sebagai Kepala Sekolah sebenarnya sangat prihatin dengan keadaan murid-murid saya, yang semangat belajarnya luar biasa. Namun, keterbatasan fasilitas sekolah yang kami miliki saat ini masih jauh dari harapan," ungkap dia dengan nada yang datar-datar saja.
Ia sangat mengharapkan, adanya uluran tangan dari pihak donatur di luar yayasan. Terutama dari Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima agar anggaran bantuan pendidikan seperti penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bahkan penunjang alat pendidikan lainnya bisa didapat oleh sekolah yang dipimpinnya itu.
Baca juga:
"Harapan kita kepada pemerintah, terutama kepada Kemenag agar bisa membantu keadaan sekolah kami ini. Sampai saat ini, para santri atau siswa dan siswi di sini masih ada yang belajar di dalam lokal yang mirip seperti gubuk. Kami butuh sekitar 2 lokal ruangan untuk menampung siswa MTs yang masih menggunakan gubuk sebagai ruang belajar hingga saat ini. (RED)
Keberadaan sekolah yang memiliki jumlah siswa 169 murid itu dalam kondisi bangunan sekolah yang apa adanya. Statusnya memang swasta. Tapi semangat sekolah ini dengan jumlah muridnya sungguh luar biasa. Para warga belajar begitu senang walau fasilitas sekolah seakan pas-pasan.
"Sekolah kami telah Terakreditasi C. Untuk jumlah murid 83 orang di bang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 86 murid di bangku Madrasah Aliyah (MA)," ujar Drs. Muhammad Salahudin, di sekolahnya, Sabtu 11 Februari 2017 siang tadi.
Salahudin mengungkapkan, animo orang tua di Desa Kore dan desa-desa tetangga untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah ini sungguh luar biasa. Para siswa di sini pun demikian adanya. Namun, fasilitas yang kurang dan fisik prasarana sekolah masih jauh dari harapan. .
"Sebagai Kepala Sekolah sebenarnya sangat prihatin dengan keadaan murid-murid saya, yang semangat belajarnya luar biasa. Namun, keterbatasan fasilitas sekolah yang kami miliki saat ini masih jauh dari harapan," ungkap dia dengan nada yang datar-datar saja.
Ia sangat mengharapkan, adanya uluran tangan dari pihak donatur di luar yayasan. Terutama dari Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bima agar anggaran bantuan pendidikan seperti penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bahkan penunjang alat pendidikan lainnya bisa didapat oleh sekolah yang dipimpinnya itu.
Baca juga:
- SDN 2 Piong Batas Kelas Bermodal Triplek
- 35 Siswa Menerima KIP di SMPN 2 Sanggar
- Kepala SDN Loka 'Bolos' Seminggu Tanpa Alasan
"Harapan kita kepada pemerintah, terutama kepada Kemenag agar bisa membantu keadaan sekolah kami ini. Sampai saat ini, para santri atau siswa dan siswi di sini masih ada yang belajar di dalam lokal yang mirip seperti gubuk. Kami butuh sekitar 2 lokal ruangan untuk menampung siswa MTs yang masih menggunakan gubuk sebagai ruang belajar hingga saat ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.