Babak Tambahan Polemik Mobdin Pol PP Versi Bendahara Kala itu
https://www.metromini.info/2017/02/babak-tambahan-polemik-mobdin-pol-pp.html
Noval: Anggaran Perbaikan Mobdin itu Diajukan Januari 2016
KOTA BIMA – Mantan Bendahara pengeluaran di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bima tahun 2015, selepas namanya disebut oleh mantan Kepala Sat Pol PP (Hj. Misbah, Red) akhirnya, Noval mengklarifikasi soal biaya perbaikan mobdin di media.
Menurut Chairul Noval, tahun 2015 lalu dirinya hanya sebagai bendahara sedangkan yang mengetahui penggunaan dana perbaikan mobil yang kini menjadi masalah di Pol PP adalah Kasat saat itu.
Chairul Noval menambahkan keterangan mantan pimpinannya, Dra. Hj. Misbah. Noval juga meminta mantan pimpinannya itu menjelaskan secara detail. Karena beliau yang sangat paham alokasi anggaran perbaikan mobil kala itu.
Baca juga:
Kata dia, tidak mungkin mantan Kasat yang sekaligus seorang kepala kantor tidak tahu soal pengeluaran dan penggunaan anggaran. Saat itu, Hj. Misbah selaku pejabat kuasa anggaran dan pasti tahu arah penggunaan uang.
“Setahu saya, saat Hj. Misbah menjadi pejabat kuasa pengguna anggaran yang sekaligus kepala Sat Pol PP tahun 2015 lalu, dia mengetahui semua penggunaan di kantor. Saya hanya juru bayar dan siap menjalankan perintah atasan untuk mencairkan dana,” jelas Noval saat diwawancarai Reporter Metromini di kantor Sat Pol PP, Senin (6/2/2017)
Dia sangat mengharapkan, agar Umi Misbah tidak melempar ke orang lain soal penggunaan dana sekitar Rp50 juta. Yang jelas, sambung dia, Umi Misbah yang sangat mengetahui anggaran pemeliharaan mobdin yang ada di kantor Sat Pol PP saat itu.
“Saat itu memang ada biaya perawatan kendaraan dinas senilai Rp50 juta. Diperuntukkannya untuk perbaikan 4 mobil dan 6 kendaraan roda dua,” pungkas dia.
Diakuinya, khusus mobdin yang saat ini dipermasalahkan, dia mengaku belum sempat ada pencairan anggarannya. Karena, saat itu anggaran telah habis digunakan untukn kendaraan dinas yang lain. Dia pun menambahkan, saat pencairan perbaikan bulan November 2015 anggaran untuk mobil yang bermasalah tersebut tidak dialokasikan.
Dilanjutkannya, pengajuaan anggaran untuk yang bermasalah itu diusulkan kembali bulan Januari 2016. Untuk pastinya, kata dia, dirinya akan mengecek kembali data yang ada. Karena sudah setahun lalu pembukuan ini dilakukan.
“Seingat saya, anggaran perbaikan mobdin bulan 11 tahun 2015 untuk mobil yang bermasalah itu tidak ada anggarannya. Dan habis untuk perbaikan yang lain. Akhirnya, dianggarkan ulang bulan Januari 2016 lalu. Untuk jelasnya, saya akan mengecek kembali data keuangan tahun lalu,” pungkas Noval yang kini menjadi bendahara barang di kantor Pol PP Kota Bima. (RED)
Menurut Chairul Noval, tahun 2015 lalu dirinya hanya sebagai bendahara sedangkan yang mengetahui penggunaan dana perbaikan mobil yang kini menjadi masalah di Pol PP adalah Kasat saat itu.
Chairul Noval menambahkan keterangan mantan pimpinannya, Dra. Hj. Misbah. Noval juga meminta mantan pimpinannya itu menjelaskan secara detail. Karena beliau yang sangat paham alokasi anggaran perbaikan mobil kala itu.
Baca juga:
- Ronde Terkait, Syarif dan Noval Beda Keterangannya
- Kabag Umum: Randin Rusak Akan Dilelang
- Babak Tambahan Polemik Mobdin Pol PP Versi Bendahara Kala itu
- Rencana Peran Legislator, Dibalik Kasus Randin Pol PP
- Saling Lempar Salah, Mobdin Pol-PP Malah ‘Karatan’ di Bengkel
Kata dia, tidak mungkin mantan Kasat yang sekaligus seorang kepala kantor tidak tahu soal pengeluaran dan penggunaan anggaran. Saat itu, Hj. Misbah selaku pejabat kuasa anggaran dan pasti tahu arah penggunaan uang.
“Setahu saya, saat Hj. Misbah menjadi pejabat kuasa pengguna anggaran yang sekaligus kepala Sat Pol PP tahun 2015 lalu, dia mengetahui semua penggunaan di kantor. Saya hanya juru bayar dan siap menjalankan perintah atasan untuk mencairkan dana,” jelas Noval saat diwawancarai Reporter Metromini di kantor Sat Pol PP, Senin (6/2/2017)
Dia sangat mengharapkan, agar Umi Misbah tidak melempar ke orang lain soal penggunaan dana sekitar Rp50 juta. Yang jelas, sambung dia, Umi Misbah yang sangat mengetahui anggaran pemeliharaan mobdin yang ada di kantor Sat Pol PP saat itu.
“Saat itu memang ada biaya perawatan kendaraan dinas senilai Rp50 juta. Diperuntukkannya untuk perbaikan 4 mobil dan 6 kendaraan roda dua,” pungkas dia.
Diakuinya, khusus mobdin yang saat ini dipermasalahkan, dia mengaku belum sempat ada pencairan anggarannya. Karena, saat itu anggaran telah habis digunakan untukn kendaraan dinas yang lain. Dia pun menambahkan, saat pencairan perbaikan bulan November 2015 anggaran untuk mobil yang bermasalah tersebut tidak dialokasikan.
Dilanjutkannya, pengajuaan anggaran untuk yang bermasalah itu diusulkan kembali bulan Januari 2016. Untuk pastinya, kata dia, dirinya akan mengecek kembali data yang ada. Karena sudah setahun lalu pembukuan ini dilakukan.
“Seingat saya, anggaran perbaikan mobdin bulan 11 tahun 2015 untuk mobil yang bermasalah itu tidak ada anggarannya. Dan habis untuk perbaikan yang lain. Akhirnya, dianggarkan ulang bulan Januari 2016 lalu. Untuk jelasnya, saya akan mengecek kembali data keuangan tahun lalu,” pungkas Noval yang kini menjadi bendahara barang di kantor Pol PP Kota Bima. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.