Afan: Kaprodi ‘Ngambek’, Pelayanan Mahasiswa Ditutup
https://www.metromini.info/2017/02/afan-kaprodi-ngambek-pelayanan.html
Kantor pelayanan mahasiswa program studi biologi di tutup berhari-hari, di kampus STKIP Kota Bima, Kamis, 2 Februari 2017. FOTO: Abdurahman(CR)/METROMINI |
KOTA BIMA - Sudah tiga hari belakangan ini, pelayanan kantor Program Studi (Prodi) Biologi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kota Bima ditutup.
Kondisi ini, konon sebabnya karena perbuatan oknum mahasiswa yang melepar kaca kantor beberapa hari yang lalu dan dibalas dengan penutupan pelayanan terhadap mahasiswa oleh pihak kampus Kebijakan yang kesannya mengambek ini pun dikeluhkan sejumlah mahasiswa yang mengambil program studi biologi.
"Kami yang ingin mengurus pengajuan judul skripsi akhirnya terhambat. Saya heran kok berhari-hari gini, kantor prodi biologi sengaja meliburkan pelayanan bagi mahasiswanya," keluh Arfan Kurniawan, mahasiswa jurusan biologi, Kamis (2/2/2017) siang tadi.
Baca juga:
Lanjut Arfan, saat dia mengkonfirmasi persoalan ini kepada Kepala Program Studi (Kaprodi) Biologi, Erni Suryani, M. Pd. Mengutip keterangan Erni, sambung Arfan, penutupan kantor karena insiden seorang oknum mahasiswa berinisial HP yang memecahkan kaca jendela kantor beberapa waktu yang lalu.
Menurut mahasiswa semester atas itu, tindakan Kaprodi dinilai merugikan mahasiswa dan terkesan kekanak-kanakan. Jangan hanya karena kesalahan seorang mahasiswa, lantas puluhan mahasiswa lainnya yang dirugikan.
"Kalaupun ada individu yang melakukan pengerusakan fasilatas, tinggal di pidanakan saja. Urusan selesai. Kenapa kami semua mahasiswa Prodi Biologi yang dikorbankan," sesal dia mengkritisi kebijakan kampus yang tak bernilai akademis itu.
Hal yang sama juga diakui Safi'i. Mahasiswa Prodi Biologi angkatan 2013 itu mengaku sudah menunggu pelayanan kantor dua hari belakangan ini.
"Saya sendiri sudah dua hari ini mendatangi ruangan prodi. Tapi sampai detik ini belum satupun staf kantor yang datang dan memberikan pelayanan di kantor ini," bebernya kepada wartawan Metromini di depan ruangan prodi biologi.
Sementara itu, komentar yang senada juga disampaikan mahasiswa jurusan biologi yang lainnya.
"Saya ingin mengajukan judul skripsi karena orang tua mendesak agar tahun ini saya harus wisuda. Orang tua saya di rumah pun mendesak agar bisa selesai tahun 2017 ini. Namun, melihat pelayanan kampus seperti ini, bagaimana kami bisa menyelesaikan proses akademik di sini," Cetus Imam, mahasiswa asal kabupaten bima itu.
Sementara itu, wartawan Metromini belum bisa konfirmasi pihak lembaga kampus STKIP Bima terkait hal ini. Ketua STKIP dan Kaprodi Biologi yang diteui di ruangannya tak ada di tempat, Kamis siang tadi. (RED)
"Kami yang ingin mengurus pengajuan judul skripsi akhirnya terhambat. Saya heran kok berhari-hari gini, kantor prodi biologi sengaja meliburkan pelayanan bagi mahasiswanya," keluh Arfan Kurniawan, mahasiswa jurusan biologi, Kamis (2/2/2017) siang tadi.
Baca juga:
- Waliudin: Skandal Wisuda di STKIP Tamsis itu Salah Besar
- Skandal Wisuda di Kampus STKIP Taman Siswa Bima
Lanjut Arfan, saat dia mengkonfirmasi persoalan ini kepada Kepala Program Studi (Kaprodi) Biologi, Erni Suryani, M. Pd. Mengutip keterangan Erni, sambung Arfan, penutupan kantor karena insiden seorang oknum mahasiswa berinisial HP yang memecahkan kaca jendela kantor beberapa waktu yang lalu.
Menurut mahasiswa semester atas itu, tindakan Kaprodi dinilai merugikan mahasiswa dan terkesan kekanak-kanakan. Jangan hanya karena kesalahan seorang mahasiswa, lantas puluhan mahasiswa lainnya yang dirugikan.
"Kalaupun ada individu yang melakukan pengerusakan fasilatas, tinggal di pidanakan saja. Urusan selesai. Kenapa kami semua mahasiswa Prodi Biologi yang dikorbankan," sesal dia mengkritisi kebijakan kampus yang tak bernilai akademis itu.
Hal yang sama juga diakui Safi'i. Mahasiswa Prodi Biologi angkatan 2013 itu mengaku sudah menunggu pelayanan kantor dua hari belakangan ini.
"Saya sendiri sudah dua hari ini mendatangi ruangan prodi. Tapi sampai detik ini belum satupun staf kantor yang datang dan memberikan pelayanan di kantor ini," bebernya kepada wartawan Metromini di depan ruangan prodi biologi.
Sementara itu, komentar yang senada juga disampaikan mahasiswa jurusan biologi yang lainnya.
"Saya ingin mengajukan judul skripsi karena orang tua mendesak agar tahun ini saya harus wisuda. Orang tua saya di rumah pun mendesak agar bisa selesai tahun 2017 ini. Namun, melihat pelayanan kampus seperti ini, bagaimana kami bisa menyelesaikan proses akademik di sini," Cetus Imam, mahasiswa asal kabupaten bima itu.
Sementara itu, wartawan Metromini belum bisa konfirmasi pihak lembaga kampus STKIP Bima terkait hal ini. Ketua STKIP dan Kaprodi Biologi yang diteui di ruangannya tak ada di tempat, Kamis siang tadi. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.