Ts'ai Lun dan Gutenberg, Awal Mula Penyebaran Ilmu Pengetahuan Menjadi Murah dan Mudah

Kiri: Ts'ai Lun (penemu kertas), Kanan: Johann Gutenberg (penemu mesin cetak). Foto: dok. Metromini
KOTA BIMA - Manusia era sekarang mungkin berterimakasih kepada beberapa orang penemu teknologi penting yang menyebabkan penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan sedahsyat sekarang.

Dimana aliran dan keterbukaan informasi di segala penjuru dunia begitu mudah diakses oleh masing masing individu di dunia. Seakan manusia di dunia ini saling terhubung satu sama lain dan dengan mudah serta bebas membagikan informasi.

Sebut saja penemu internet, komputer, semikonduktor, telepon seluler dan sejenisnya yang berperan penting dalam memajukan peradaban manusia dalam hal membangun pola berinteraksi serta mengakses informasi dan ilmu pengetahuan.

Diantara banyak penemuan penting tersebut, yang paling terasa dalam satu dekade terakhir adalah penemuan mesin pencari (baca: Google) yang mempunyai peran strategis dalam mencerdaskan manusia jaman sekarang.

Tak bisa dipungkiri, Google sekarang sudah menjelma sebagai ‘Dewa Informasi’, sehingga muncul istilah “Hanya Google dan Tuhan yang tahu”.

Tidak begitu mengherankan karena hampir semua jenis pertanyaan pernah diajukan ke mesin pencari ini. Dan penanya umumnya mendapatkan jawaban yang “SUPER”, dalam artian jawaban tersebut melebihi ekspetasi penanya, memuaskan dahaga ‘keingintahuan’ serta tak jarang membuka pikiran penanya dengan informasi baru yang saling berkaitan dengan objek pertanyaan.

Namun, pernahkah anda bayangkan bahwa jauh sebelum Google dan teknologi mesin pencari ditemukan, butuh beberapa lompatan peradaban dulu sebelum informasi dapat dengan mudah dan bebas kita dapat seperti saat ini. Salah satunya adalah penemuan kertas dan mesin cetak.

Sebelum ditemukannya kertas, penyebaran informasi begitu mahal dan sukarnya minta ampun. Bayangkan saja untuk menulis pengalaman ataupun ilmu, manusia jaman dulu harus memahat batu, mengukir kayu/bambu, menulis di atas daun, kulit hewan ataupun kain sutra yang harganya ‘naujubile’. Nggak kebayangkan gimana susahnya LDR-LDR’an jaman dulu.

Sangat pantas bila Michael H. Hart menempatkan Ts’ai Lun dan Gutenberg di posisi ke-6 dan ke-7 dalam bukunya “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah”. Karena penemuan dari dua orang tersebut begitu besar pengaruhnya dan memiliki peran penting dalam penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan.

Ts’ai Lun menemukan kertas

Ts'ai Lun menurut sejarah adalah seorang China yang pada tahun 105 M menemukan cara pembuatan kertas dari kulit kayu pohon Murbei. Selama bertahun-tahun hasil temuannya itu menjadi rahasia sekaligus komoditas Kekaisaran China karena hasil pabrikannya diekspor ke kerajaan-kerajaaan tetangga. Sampai akhirnya ketika satu saat di antara rentang waktu tersebut beberapa ahli pembuat kertas tertawan oleh orang-orang Islam dalam peperangan dan dipaksa mengajarkan keahlian yang mereka miliki. Sejak itu kertas tidak lagi menjadi monopoli kekaisaran China. Sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diproduksi di Baghdad dan Sarmarkand.

Bayangkan pada saat kerajaan lain masih menggunakan Papirus dan jenis alas tulis yang sangat sulit dan berat serta merepotkan untuk diproduksi, China sudah bisa membuat kertas.

Teknik pembuatan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa mempelajari teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat. Kini penggunaan kertas begitu meluas sehingga tak seorang pun sanggup membayangkan bagaimana bentuk dunia tanpa kertas.

Johann Gutenberg menemukan mesin cetak

Johann Gutenberg dianggap penemu mesin cetak yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Apa yang sebetulnya ia lakukan adalah mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga berbagai macam materi tulisan dapat dicetak dengan cepat dan tepat.

Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia dapat dilihat dengan sangat jelas jika kita hubungkan dengan perkembangan China dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir, kedua daerah itu hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak Eropa melesat maju dengan cepatnya, sedangkan China –yang masih menggunakan cetak blok– perkembangannya agak lambat. Barangkali agak berlebihan jika dibilang bahwa satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan tingkat kemajuan adalah perkembangan percetakan, akan tetapi jelas dan nyata bahwa penemuan mesin cetak itu punya arti yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan.

Penemuan alat cetak modern, seandainya Gutenberg tidak mulai melakukannya, akan tertunda beberapa generasi. Apabila diukur dari hebatnya pengaruh yang ditimbulkannya, tak salah lagi Gutenberg dapat dikategorikan sebagai salah seorang yang mendorong dicetaknya buku-buku sehingga Eropa mengungguli China sebagai peradaban paling maju di jaman itu.

Sejarah mengenal Gutenberg terutama sebagai pencipta movable type di Eropa, suatu perbaikan sistem pencetakan blok yang sudah digunakan sebelumnya. Dengan mengombinasikan berbagai unsur cetak-mencetak dalam suatu sistem produksi, ia memungkinkan terjadinya pencetakan materi tertulis secara cepat, sehingga ikut serta mendorong terjadinya ledakan informasi di Eropa jaman Renaisans. (RED | WIKIPEDIA)

Related

Historia 3045634590473491651

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item