Polri 'Gertak' Habib Lewat Latihan Tembak
https://www.metromini.info/2017/01/polri-habib-lewat-latihan-tembak.html
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) sekaligus imam besar, Ustadz Habib Rizieq. FOTO: detik.com/GOOGLE |
JAKARTA - Polisi melakukan latihan tempur Pasukan Brimob Polda Jawa Barat yang berlangsung di Mega Mendung, di dekat Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural Markas Syariah dekat Area yang pondok pesantren milik Rizieq Shihab pada Minggu 29/01/2017.
Kejadian ini pun turut membuat beberapa ulama merasa terganggu yang dianggap sebagai salah satu taktik dan cara untuk menteror langsung Habib dan pesantren miliknya. Sejak pasca aksi 212 Habib sering difitnah dan dicuragai oleh pihak keamanan sebagai salah tokoh yang hendak berbuat makar.
Menurut Koordinator Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi), H.M. Jusuf Hamka, mengaku ikut "terluka" setelah menonton video latihan Brimob Polda Jawa Barat di sana dan mendengar suara rentetan tembakan di sekitar Pondok Pesantren.
Baca juga:
Untuk menghibur warga dan para murid pesantren miliknya, Habib Rizieq bersama GNPF MUI, Tim Mer-C, RS, Budhi Kemuliaan Jakarta dan RS Ummi, Bogor melakukan pembagian sembako dan pakaian layak pakai sebagai bentuk dukungan moril dan materil terhadap warga area sekitar dan juga pada siswa pesantren muridnya. Habib menjelaskan ini sebagai salah bentuk kepedulian kemanusiaan.
"Kini teror berkedok latihan Brimob itu justru dibalas Habib Rizieq dan FPI dengan cinta. Karena itu, saya haqqul yakin Allah SWT semakin sayang kepada Habib Rizieq dan FPI," jelas Jusuf Hamka dalam keterangan tertulis.
Bahkan ia menganggap cara otoriter yang jauh lebih kejam daripada cara Orde Baru silam. Ini adalah cara yang hampir sama dipakai oleh komunis untuk menakuti ulama dan umat islam.
"Penguasa saat ini benar-benar biadab. Ini jelas teror berkedok latihan. Khususnya kepada anak-anak kita yang sedang menuntut ilmu di Pesantren tersebut," kecamnya.
"Saya tegaskan, semua upaya itu tidak akan berhasil membuat takut umat Islam. Sebab, sejak aksi Bela Islam 212, umat Islam sudah sadar dan bangkit. Umat Islam tidak takut lagi," tegasnya.
Jusuf Hamka meminta pemerintah supaya segera menghentikan tindakan teror semacam ini karena ia menganggap ini sudah masuk ke wilayah krisis kebebasan. Mungkin pemerintah begitu paranoid terhadap setiap pergerakan ulama dan habib, tuturnya.
“Saya berdoa semoga penguasa-pengua sa zalim di negeri ini segera bertobat dengan merangkul para Ulama dan Habaib. Khususnya, pemerintah harus bisa berdamai dengan Habib Rizieq Shihab yang kini telah menjadi pemimpin umat Islam Indonesia. Dengan begitu negara tercinta ini bisa dibangun lebih baik, lebih adil dan lebih damai," tutup Jusuf.
Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan bahwa latihan dilokasi tersebut hanya kebetulan dan ini murni latihan untuk menangkal radikalisme dan memberantas kelompok anti Pancasila yang merupakan bagian dari program quick wins. (RED | RMOL.CO)
Kejadian ini pun turut membuat beberapa ulama merasa terganggu yang dianggap sebagai salah satu taktik dan cara untuk menteror langsung Habib dan pesantren miliknya. Sejak pasca aksi 212 Habib sering difitnah dan dicuragai oleh pihak keamanan sebagai salah tokoh yang hendak berbuat makar.
Menurut Koordinator Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi), H.M. Jusuf Hamka, mengaku ikut "terluka" setelah menonton video latihan Brimob Polda Jawa Barat di sana dan mendengar suara rentetan tembakan di sekitar Pondok Pesantren.
Baca juga:
Untuk menghibur warga dan para murid pesantren miliknya, Habib Rizieq bersama GNPF MUI, Tim Mer-C, RS, Budhi Kemuliaan Jakarta dan RS Ummi, Bogor melakukan pembagian sembako dan pakaian layak pakai sebagai bentuk dukungan moril dan materil terhadap warga area sekitar dan juga pada siswa pesantren muridnya. Habib menjelaskan ini sebagai salah bentuk kepedulian kemanusiaan.
"Kini teror berkedok latihan Brimob itu justru dibalas Habib Rizieq dan FPI dengan cinta. Karena itu, saya haqqul yakin Allah SWT semakin sayang kepada Habib Rizieq dan FPI," jelas Jusuf Hamka dalam keterangan tertulis.
Bahkan ia menganggap cara otoriter yang jauh lebih kejam daripada cara Orde Baru silam. Ini adalah cara yang hampir sama dipakai oleh komunis untuk menakuti ulama dan umat islam.
"Penguasa saat ini benar-benar biadab. Ini jelas teror berkedok latihan. Khususnya kepada anak-anak kita yang sedang menuntut ilmu di Pesantren tersebut," kecamnya.
"Saya tegaskan, semua upaya itu tidak akan berhasil membuat takut umat Islam. Sebab, sejak aksi Bela Islam 212, umat Islam sudah sadar dan bangkit. Umat Islam tidak takut lagi," tegasnya.
Jusuf Hamka meminta pemerintah supaya segera menghentikan tindakan teror semacam ini karena ia menganggap ini sudah masuk ke wilayah krisis kebebasan. Mungkin pemerintah begitu paranoid terhadap setiap pergerakan ulama dan habib, tuturnya.
“Saya berdoa semoga penguasa-pengua sa zalim di negeri ini segera bertobat dengan merangkul para Ulama dan Habaib. Khususnya, pemerintah harus bisa berdamai dengan Habib Rizieq Shihab yang kini telah menjadi pemimpin umat Islam Indonesia. Dengan begitu negara tercinta ini bisa dibangun lebih baik, lebih adil dan lebih damai," tutup Jusuf.
Menurut Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan bahwa latihan dilokasi tersebut hanya kebetulan dan ini murni latihan untuk menangkal radikalisme dan memberantas kelompok anti Pancasila yang merupakan bagian dari program quick wins. (RED | RMOL.CO)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.