Panen Bawang di Sanggar, Petani Butuh Belaian
https://www.metromini.info/2017/01/panen-bawang-di-sanggar-petani-butuh.html
Kondisi panen perdana petani bawang merah di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. FOTO: Agus Gunawan (CR)/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Periode pertama tanam bawang merah di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima memberikan hasil yang tidak mengecewakan. Tingginya curah hujan sejak bulan November 2016 lalu tidak mematahkan semangat para petani bawang yang ada di desa tersebut.
Salah satunya adalah petani bawang merah, M. Dilli yang dijumpai Metromini, Jum’at (20/1/2017).
Baca juga: Perihnya Bawang Merah, di Polisi Masih Tahap Lidik saja
“Kalau perhitungan harian dari awal sampai panen kondisi bawang telah masuk lima puluh lima hari. Dan dari keterangan petani yang berpengalaman, tanam bawang merah seharus mencapai umur enam puluh hari,” terang dia.
Lanjut Dilli, ternyata pada kenyataannya dengan kondisi tanah yang ada di Desa Piong, tanaman bawang dengan masa tanam 50 hari atau 55 hari saja sudah bagus kualitasnya.
“Tanah di Piong ternyata layak juga untuk ditanami bawang merah. Melihat curah hujan dan faktor kondisi tanahnya, khususnya di area persawahan yang saat ini ditanami bawang merah ternyata hasilnya cukup lumayan juga,” ucap Dilli dengan bangganya.
Dia menambahkan, sebagai petani pemula, petani di Desa Piong berharap agar UPT Dinas Pertanian di Kecamatan Sanggar bisa mengontrol sekaligus memberikan pembinaan kepada para petani bawang yang sifatnya baru dilaksanakan di Kecamatan Sanggar ini.
“Ya, satu kali dalam dua Minggu atau satu kali dalam sebulan memberikan pembinaan dan pengontrolan kan nggak ada yang salah. Harapannya, teknik bercocok tanam masyarakat di sini dapat ditingkatkan,” ungkapnya penuh harap.
Diakuinya, selama ini, dinas terkait memang tetap mengunjungi para petani, tetapi seifatnya tidak rutin alias jarang.
“Sebagai petani pemula kami sangat berharap agar pemerintah dapat mendukung dan membantu petani bawang pemila di Kecamatan Sanggar agar upaya dan semangat petani bawang dapat bersifat massal baik di Sanggar dan di Kecamatan Tambora,” tutup dia.
Sementara itu, pihak UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Sanggar masih dilakukan upaya konfirmasi terkait pemberitaan ini. (RED)
Salah satunya adalah petani bawang merah, M. Dilli yang dijumpai Metromini, Jum’at (20/1/2017).
Baca juga: Perihnya Bawang Merah, di Polisi Masih Tahap Lidik saja
“Kalau perhitungan harian dari awal sampai panen kondisi bawang telah masuk lima puluh lima hari. Dan dari keterangan petani yang berpengalaman, tanam bawang merah seharus mencapai umur enam puluh hari,” terang dia.
Lanjut Dilli, ternyata pada kenyataannya dengan kondisi tanah yang ada di Desa Piong, tanaman bawang dengan masa tanam 50 hari atau 55 hari saja sudah bagus kualitasnya.
“Tanah di Piong ternyata layak juga untuk ditanami bawang merah. Melihat curah hujan dan faktor kondisi tanahnya, khususnya di area persawahan yang saat ini ditanami bawang merah ternyata hasilnya cukup lumayan juga,” ucap Dilli dengan bangganya.
Dia menambahkan, sebagai petani pemula, petani di Desa Piong berharap agar UPT Dinas Pertanian di Kecamatan Sanggar bisa mengontrol sekaligus memberikan pembinaan kepada para petani bawang yang sifatnya baru dilaksanakan di Kecamatan Sanggar ini.
“Ya, satu kali dalam dua Minggu atau satu kali dalam sebulan memberikan pembinaan dan pengontrolan kan nggak ada yang salah. Harapannya, teknik bercocok tanam masyarakat di sini dapat ditingkatkan,” ungkapnya penuh harap.
Diakuinya, selama ini, dinas terkait memang tetap mengunjungi para petani, tetapi seifatnya tidak rutin alias jarang.
“Sebagai petani pemula kami sangat berharap agar pemerintah dapat mendukung dan membantu petani bawang pemila di Kecamatan Sanggar agar upaya dan semangat petani bawang dapat bersifat massal baik di Sanggar dan di Kecamatan Tambora,” tutup dia.
Sementara itu, pihak UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Sanggar masih dilakukan upaya konfirmasi terkait pemberitaan ini. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.