Pagar SDN 24 Rusak Total, Potensi Tambah Rugi Gampang Terjadi
https://www.metromini.info/2017/01/pagar-sdn-24-rusak-total-potensi-tambah.html
Kondisi pagar di SDN 24 Kota Bima dalam keadaan rusak total. FOTO: Yaman Jaya/Metromini |
KOTA BIMA – Dua kali banjir bandang di bulan Desember 2016 lalu kini masih menyisahkan beberapa bangunan yang rusak dab roboh. Tak hanya milik warga yang ikut hanyut terbawa banjir di tanggal 21 dan 23 Desember 2016 lalu itu. Infrastruktur bangunan milik pemerintah pun diperkirakan mengalami kerugian ratusan miliar rupiah.
Kondisi rusaknya infrastruktur bangunan ini di keluhkan Kepala SDN 24 Kota Bima, M. Said Sahidin, S.Pd.
Menurut dia, kondisi kerusakan yang begitu parah yang terjadi di SDN 24 Kota Bima adalah kondisi pagar yang rusak total. Tak hanya di bagian depan, di bagian samping dan belakang, pagar milik SDN 24 Kota Bima dalam keadaan roboh semata.
“Kondisi yang parah akibat banjir adalah pagar sekolah. Di semua bagian roboh dan rusak parah,” ujar Said, di sekolahnya, di Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima. Sabtu (21/7/2017),
Ia berharap, kondisi pagar yang tidak menyiapkan sekat dan memberi kebebasan bagi pihak luar sekolah untuk mengakses masuk ke dalam sekolah sangat dikhawatirkan. Apalagi, lingkungan sekolah SDN 24 Kota Bima, letaknya sedikit ke dalam dan rawan serta sering menjadi objek kriminalitas seperti maling dan bentuk kejahatan lainnya.
“Menghindari hal-hal yang tidak ingin terjadi. Dan bisa jadi memberikan kerugian tambahan bagi pihak sekolah. Kami sangat berharap pekerjaan pagar sebagai pembatas tindakan kriminal di SDN 24 Kota Bima, bisa menjadi prioritas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima,” ucap dia.
Sementara itu, ia pun mengaku bahwa kerusakan yang dialami oleh SDN 24 Kota Bima sudah disampaikan ke pihak dinas. Diakuinya pula, selain kerusakan bangunan, akibat banjir bulan lalu itu, data dan surat-surat penting yang menjadi arsip sekolah pun kondisinya rusak parah, bahkan ada yang tidak ada karena dibawa arus air.
Sekali lagi ia berharap, bantuan pembangunan di SDN 24 Kota Bima dapat segera dicairkan sehingga kami bisa segera memperbaiki kerusakan yang ada.
“Jika pagar sekolah tidak segera di perbaiki, maka masyarakat di luar sekolah akan bebas keluar masuk di areal sekolah. Dan ancaman kehilangan aset dan fasilitas sekolah yang ada akan mudah terjadi,” tutup dia. (RED)
Kondisi rusaknya infrastruktur bangunan ini di keluhkan Kepala SDN 24 Kota Bima, M. Said Sahidin, S.Pd.
Menurut dia, kondisi kerusakan yang begitu parah yang terjadi di SDN 24 Kota Bima adalah kondisi pagar yang rusak total. Tak hanya di bagian depan, di bagian samping dan belakang, pagar milik SDN 24 Kota Bima dalam keadaan roboh semata.
“Kondisi yang parah akibat banjir adalah pagar sekolah. Di semua bagian roboh dan rusak parah,” ujar Said, di sekolahnya, di Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima. Sabtu (21/7/2017),
Ia berharap, kondisi pagar yang tidak menyiapkan sekat dan memberi kebebasan bagi pihak luar sekolah untuk mengakses masuk ke dalam sekolah sangat dikhawatirkan. Apalagi, lingkungan sekolah SDN 24 Kota Bima, letaknya sedikit ke dalam dan rawan serta sering menjadi objek kriminalitas seperti maling dan bentuk kejahatan lainnya.
“Menghindari hal-hal yang tidak ingin terjadi. Dan bisa jadi memberikan kerugian tambahan bagi pihak sekolah. Kami sangat berharap pekerjaan pagar sebagai pembatas tindakan kriminal di SDN 24 Kota Bima, bisa menjadi prioritas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima,” ucap dia.
Sementara itu, ia pun mengaku bahwa kerusakan yang dialami oleh SDN 24 Kota Bima sudah disampaikan ke pihak dinas. Diakuinya pula, selain kerusakan bangunan, akibat banjir bulan lalu itu, data dan surat-surat penting yang menjadi arsip sekolah pun kondisinya rusak parah, bahkan ada yang tidak ada karena dibawa arus air.
Sekali lagi ia berharap, bantuan pembangunan di SDN 24 Kota Bima dapat segera dicairkan sehingga kami bisa segera memperbaiki kerusakan yang ada.
“Jika pagar sekolah tidak segera di perbaiki, maka masyarakat di luar sekolah akan bebas keluar masuk di areal sekolah. Dan ancaman kehilangan aset dan fasilitas sekolah yang ada akan mudah terjadi,” tutup dia. (RED)
Baca juga:
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.