Langganan, Awal Tahun Puluhan Hektare Sawah Palibelo Terendam Banjir
https://www.metromini.info/2017/01/langganan-awal-tahun-puluhan-hektare.html
Kondisi areal persawahan yang tergenangi banjir di Kecamatan Palibelo, Jum'at, 13 Januari 2017. FOTO: Ibrahim/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Tingginya curah hujan hari Jum’at, 13 Januari 2017 dari siang hingga sore hari, akhirnya berdampak pada terendamnya puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Banjir tersebut akibat meluapnya air yang kapasitas dan debitnya tak lagi mampu ditampung badan sungai.
Pantauan Reporter Metromini, banjir awal tahun 2017 ini, lebih berdampak pada areal persawahan. Adapun desa-desa di Kecamatan Palibelo, yang lahan pertaniannya berdampak parah akibat banjir ini adalah Desa Teke dan Desa Ragi. Setidaknya, ada kurang lebih satu meter air menggenangi areal persawahan di dua desa tersebut. Dan kondisi banjir yang melanda areal persawahan ini sudah barang tentu merugikan petani setempat.
Baca juga: Gambaran Soal Banjir, Ini Kata Kabag Humas Pemkab Bima
Seperti yang diutarakan oleh Muhtar (45) mengungkapkan, pada tanaman padi yang ada di areal sawah miliknya, ia memprediksikan akan terancam gagal panen. Diakuinya, kalau banjir seperti ini selalu sering terjadi di tiap tahunnya.
“Yang jelas kalau sudah banjir, tanaman padi kami terancam gagal panen. Yah mau bagaimana lagi, namanya bencana. Dan jika musim hujan tiap tahun kondisi ini sering sekali terjadi,” ucap Muhtar saat disambangi Reporter Metromini saat melihat kondisi lahan pertaniannya yang digenangi banjir itu.
Senada dengan Muhtar, warga Kecamatan Palibelo lainnya, Azis mengaku, bahwa banjir di Kecamatan Palibelo serentak terjadi di 6 Desa.
“Lahan persawahan yang digenangi banjir mungkin ada kurang dari 100 hektare. Dan banjir ini melanda di Desa Ntonggu, Desa Teke, Desa Nata, Desa Ragi, Desa Tonggorisa dan Desa Tonggondoa,” sebut dia.
Lelaki di samping Azis yang bernama Muhtar pun memberikan pendapatnya. Ia berharap agar pemerintah dapat melihat persoalan ini lebih fokus dan tidak terkesan membiarkan. Pasalnya, diakui Muhtar, kejadian banjir ini sudah seperti langganan saja.
“Kami selaku Petani di Kabupaten Bima pada umumnya berharap adanya penanganan khusus terkait dengan banjir musiman di wilayah mana pun agar dapat diselesaikan dengan cepat dan tanggap. Kebetulan Kadis Pertaniannya baru dilantik dan bukan orang baru dalam dunia pertanian. Kami harap mampu mewujudkan impian dan harapan masyarakat yang ada khususnya di Kecamatan Palibelo ini,” tandas Muhtar dengan tegasnya.
Mereka pun berharap agar banjir susulan dan bencana lainnya, tidak menimpa daerah Bima tercinta. Baik di Kota dan di Kabupaten Bima. (RED)
Pantauan Reporter Metromini, banjir awal tahun 2017 ini, lebih berdampak pada areal persawahan. Adapun desa-desa di Kecamatan Palibelo, yang lahan pertaniannya berdampak parah akibat banjir ini adalah Desa Teke dan Desa Ragi. Setidaknya, ada kurang lebih satu meter air menggenangi areal persawahan di dua desa tersebut. Dan kondisi banjir yang melanda areal persawahan ini sudah barang tentu merugikan petani setempat.
Baca juga: Gambaran Soal Banjir, Ini Kata Kabag Humas Pemkab Bima
Seperti yang diutarakan oleh Muhtar (45) mengungkapkan, pada tanaman padi yang ada di areal sawah miliknya, ia memprediksikan akan terancam gagal panen. Diakuinya, kalau banjir seperti ini selalu sering terjadi di tiap tahunnya.
“Yang jelas kalau sudah banjir, tanaman padi kami terancam gagal panen. Yah mau bagaimana lagi, namanya bencana. Dan jika musim hujan tiap tahun kondisi ini sering sekali terjadi,” ucap Muhtar saat disambangi Reporter Metromini saat melihat kondisi lahan pertaniannya yang digenangi banjir itu.
Senada dengan Muhtar, warga Kecamatan Palibelo lainnya, Azis mengaku, bahwa banjir di Kecamatan Palibelo serentak terjadi di 6 Desa.
“Lahan persawahan yang digenangi banjir mungkin ada kurang dari 100 hektare. Dan banjir ini melanda di Desa Ntonggu, Desa Teke, Desa Nata, Desa Ragi, Desa Tonggorisa dan Desa Tonggondoa,” sebut dia.
Lelaki di samping Azis yang bernama Muhtar pun memberikan pendapatnya. Ia berharap agar pemerintah dapat melihat persoalan ini lebih fokus dan tidak terkesan membiarkan. Pasalnya, diakui Muhtar, kejadian banjir ini sudah seperti langganan saja.
“Kami selaku Petani di Kabupaten Bima pada umumnya berharap adanya penanganan khusus terkait dengan banjir musiman di wilayah mana pun agar dapat diselesaikan dengan cepat dan tanggap. Kebetulan Kadis Pertaniannya baru dilantik dan bukan orang baru dalam dunia pertanian. Kami harap mampu mewujudkan impian dan harapan masyarakat yang ada khususnya di Kecamatan Palibelo ini,” tandas Muhtar dengan tegasnya.
Mereka pun berharap agar banjir susulan dan bencana lainnya, tidak menimpa daerah Bima tercinta. Baik di Kota dan di Kabupaten Bima. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.