Lahan untuk TPA Gratis, Kumuhnya Sonco Tengge ‘Memakan’ Korban

Tumpukan sampah di Sonco Tengge. Foto: Agus Mawardy/METROMINI
.KOTA BIMA – Kondisi kumuh yang kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas di tanjakkan Sonco Tengge watasan Amahami berawal karena adanya persetujuan pemilik lahan sebagai Tempat Pembuangan Akhir TPA) sampah yang sifatnya sementara. Lokasi persisnya tanah milik Baba Ngohi ini ada di samping selatan jalan pas tanjakan. Kondisinya pun kian jorok saja. Mendaki ke tanjakan Sonco Tengge, kesan kumuh dan baunya terasa sekali, apalagi di musim penghujan seperti ini.

Sebelumnya, seorang warga Kelurahan Panggi. Lukman menilai bahwa selain bermodus adanya faktor ekonomis dengan dijadikan tanah milik Baba Ngomi sebagai TPA yang disetujui Pemerintah Kota Bima. Lukman alias Leken menuding Kepala Pemerintah Kota Bima yang dinakhodai oleh H. Qurais, tidak memiliki konsep pembangunan yang sesuai dengan potensi dan kondisi budaya di Kota ini.

Dalam pemberitaan sebelumnya, tidak adanya dasar hukum yang menjadikan areal tanjakan Sonco Tengge sebagai TPA Sementara tidak ada, dan kesan pembangunan tidak masuk akal, Luken pun meminta H. Qurais untuk mundur dari jabatannya, termasuk Kadis Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Bima, Drs. H. Fakhrurazzi.

Baca juga:

Di sisi lain, kondisi kumuh dan hadirnya Pemulung di atas lahan milik Baba Ngohi yang dijadikan pembuangan material banjir. Dikonfirmasi di kediaman yang sekaligus menjadi tempat usahanya, Baba Ngohi menegaskan bahwa aktivitas pembuangan sampah di situ sekarang sudah dihentikan. Soal biaya sewa lahan, dia mengaku tidak ada. Dijadikannya TPA di atas tanah Pemilik Toko Mutiara ini hanya komitmen dirinya dengan Pemerintah Kota Bima.

Disinggung mengenai adanya biaya penampungan material sampah tersebut, Yohanes menjawab untuk biaya penampungannya saya rasa tidak ada, karena sampai sekarang saya selaku pemilik lahan belum pernah menerima apa-apa dari pemerintah.

"Soal biaya penampungan itu tidak ada. Tempat itu saya berikan dengan cuma-cuma dan ikhlas untuk membantu masyarakat Kota Bima," ujar Baba Ngohi yang nama aslinya adalah Yohanes itu.

Baba Ngohi pun mengharapkan, sampah yang berserakan di jalan agar segera dibersihkan. Sebab, sampah-sampah yang di buang sudah  berserakan di jalan dan sangat mengganggu pengguna jalan.

"Jika sampah-sampah itu tidak segera di bersihkan maka akan menyebabkan kecelakaan apalagi kondisinya yang licin di musim hujan seperti ini,” ujar Yohanes di tokonya yang terletak di sebelah utara Toko Lancar Jaya itu, Selasa (17/1/2017).

Sementara itu, seorang anggota Brimob Kompi Bima, kepada Metromini mengatakan, hari Sabtu (14/1/2017) malam lalu, ada dua kendaraan bermotor yang jatuh di tanjakan Sonco Tengge. Kecelakaan itu berawal karena mogoknya fuso yang menanjak, sehingga para pengguna kendaraan di belakangnya agak semacam grogi membawakan kendaraan motor mereka.

“Barusan saya lintasi tanjakan Sonco Tengge, dan ada dua pengendara yang jatuh. Mana hujan, licin, kumuh dan bau busuk jika kita melintasi tanjakan yang saat ini statsusnya adalah jalan negara, pintu masuk ke Kota Bima,” ujar Brimob berambut gimbal yang enggan menuliskan namanya itu, Sabtu malam lalu saat bertandang ke Kantor Redaksi Metromini. (RED)

Related

Pemerintahan 8508200468282401480

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item