Jembatan Hampir Roboh, Seberangi Sungai Ancamannya pun Menakutkan
https://www.metromini.info/2017/01/jembatan-hampir-roboh-seberangi-sungai.html
Kondisi Jembatan Kewangge yang ada di perbatasan Desa Sampungu dan Desa Kiwu. FOTO: Amirulmukminin/METROMINI |
KABUPATEN BIMA - Sudah jadi nasib hidup di pelosok desa yang jauh dari pusat kota dan akses infrastrukturnya yang masih jauh pula dari harapan. Parahnya, kerusakan infrastruktur di desa-desa terpinggirkan, responnya sangat kecil sekali untuk segera di perbaiki pasca kerusakan terjadi.
Kondisi ini yang terjadi di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. Nasib kelam Jembatan Kawangge yang dihantam banjir awal 2017 lalu, hingga kini belum kunjung diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Langganan, Awal Tahun Puluhan Hektare Sawah Palibelo Terendam Banjir
Padahal, jembatan dengan panjang sekitar 20 meter tersebut diketahui satu-satunya sarana untuk menyeberang sungai Kawangge. Jembatan tersebut berada hanya ratusan meter dari perkampungan warga Desa Sampungu ke arah utara yang menghubungkan dengan Desa Kiwu, Kabupaten Dompu.
Akibat jembatan yang hampir ambruk itu, warga harus bertarung nyawa menyeberang derasnya sungai. Apalagi sewaktu-waktu saat warga menyeberang, bisa seketika datang air banjir menghantam.
"Sejak jembatan ini rusak, kami terpaksa harus terjang air sungai. Mau gimana lagi, ini jalan satu-satunya," tutur warga Sampungu, Jufrin, Rabu, 18 Januari 2017 sore tadi.
Tidak hanya bertarung nyawa, ambruknya jembatan tersebut juga menelan kerugian. Sebab kini, aktivitas masyarakat terganggu. Kendaraan yang lewat pasti terendam banjir. Akibatnya warga terpaksa gigit jari.
"Jembatan ini juga menjadi akses satu-satunya bagi truk pengangkut bawang yang akan lewat Dompu," tegasnya.
Dia berharap, pemerintah daerah tidak mengabaikan kondisi tersebut. Sebab, kerusakan sudah berjalan hingga berbulan-bulan. Untuk diketahui, jalan tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi NTB. (RED)
Kondisi ini yang terjadi di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. Nasib kelam Jembatan Kawangge yang dihantam banjir awal 2017 lalu, hingga kini belum kunjung diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Langganan, Awal Tahun Puluhan Hektare Sawah Palibelo Terendam Banjir
Padahal, jembatan dengan panjang sekitar 20 meter tersebut diketahui satu-satunya sarana untuk menyeberang sungai Kawangge. Jembatan tersebut berada hanya ratusan meter dari perkampungan warga Desa Sampungu ke arah utara yang menghubungkan dengan Desa Kiwu, Kabupaten Dompu.
Akibat jembatan yang hampir ambruk itu, warga harus bertarung nyawa menyeberang derasnya sungai. Apalagi sewaktu-waktu saat warga menyeberang, bisa seketika datang air banjir menghantam.
"Sejak jembatan ini rusak, kami terpaksa harus terjang air sungai. Mau gimana lagi, ini jalan satu-satunya," tutur warga Sampungu, Jufrin, Rabu, 18 Januari 2017 sore tadi.
Tidak hanya bertarung nyawa, ambruknya jembatan tersebut juga menelan kerugian. Sebab kini, aktivitas masyarakat terganggu. Kendaraan yang lewat pasti terendam banjir. Akibatnya warga terpaksa gigit jari.
"Jembatan ini juga menjadi akses satu-satunya bagi truk pengangkut bawang yang akan lewat Dompu," tegasnya.
Dia berharap, pemerintah daerah tidak mengabaikan kondisi tersebut. Sebab, kerusakan sudah berjalan hingga berbulan-bulan. Untuk diketahui, jalan tersebut merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi NTB. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.